Awal yang sial

45.4K 2.9K 225
                                    

Happy reading

Diantara penghujung sore dan malam, dimana semua kehidupan seharusnya sudah pulang ke rumah dari pekerjaan kantor mereka untuk menghangatkan tubuh berdekatan dengan tungku api atau menyalakan penghangat ruangan juga segelas coklat panas, bersama dengan orang tersayangnya.

Tapi tidak untuk laki-laki mungil yang sekarang ini sedang duduk sendiri di depan minimarket ditemani secup mie ramen dan susu kotak rasa coklat.

Menghalau udara dingin hanya dengan jaket tipis, itu sebenarnya tidak benar-benar membuat tubuhnya hangat.

"Hhhh" helaan nafas itu terdengar sudah berpuluh kali dia hembuskan.

Entahlah, hanya saja kehidupannya tidak berjalan sesuai dengan mimpinya waktu kecil.

Sewaktu kecil dia memimpikan jika dia akan mempunyai sebuah toko roti yang selalu ramai dengan pengunjung setiap harinya.

Tapi tidak semudah itu ternyata. Ya! Kalian tau, itu hanya mimpinya sewaktu masih menginjak bangku taman kanak-kanak.

Han jisung namanya, laki-laki pemilik pipi gembil mirip tupai yang membuat setiap orang yang melihatnya ingin mencubit pipinya. Sangat imut!

Dia baru saja di pecat dari pekerjaan menjadi pelayan di sebuah restoran karena di tuduh mencuri uang milik bosnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia baru saja di pecat dari pekerjaan menjadi pelayan di sebuah restoran karena di tuduh mencuri uang milik bosnya.

Untung saja bosnya tidak melaporkan dia ke kantor polisi.

"Bos sialan, kau pikir aku manusia macam apa? Aku bahkan tidak berani menyentuh gagang pintu ruanganmu" dumelnya disertai umpatan untuk bosnya itu! Ah lebih tepatnya mantan bos.

Membuang cup ramennya yang sudah habis, Jisung mulai beranjak dari minimarket menuju sepedanya yang terparkir tidak jauh dari tempatnya duduk. Hendak pulang.

Dengan tubuh sedikit gemetar karena dingin, Jisung mengayuh sepedanya menuju jalan pulang.

BRAK

Naasnya di tengah jalan pulang, Jisung menabrak sebuah mobil yang hendak belok ke arah berlawanan dengannya.

Jisung jatuh dari sepeda dengan posisi yang cukup menyakitkan.

"Aduh" ringisnya.

Seseorang di dalam mobil itu juga sama kagetnya. Membuka pintu mobil lalu menghampiri Jisung yang sudah tergeletak di atas aspal.

"Astaga, kau tak apa?"

"Tak apa? Kau pikir saja sendiri" Sayang sekali kalimat itu hanya bisa dia ucapkan di dalam hati.

Jisung mendongak, menatap seseorang yang menabraknya, cukup tua? Ah sepertinya tidak.

"Sir, jika membawa mobil menyetir lah yang benar"

"Aduh saya minta maaf, saya tidak sengaja menabrak anda" sesal pemilik mobil tersebut.

"Iya tidak papa sir, lain kali hati-hati ya!" Jisung berdiri di bantu dengan orang yang menabraknya tadi.

Blood Sucking II MinsungWhere stories live. Discover now