Teacher

By MoneyHonii

254K 16.8K 356

"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beba... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
12.
16.
18.
20.
21.
19.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

17.

6.8K 528 8
By MoneyHonii

.

05.17 kamar Syifa

"Ya Allah... Ini gw beneran nikah?!"

Syifa terus berjalan bolak-balik di kamarnya, ia benar-benar tidak percaya akan menikah hari ini

Setelah solat subuh, Syifa tidak bisa tenang untuk tetap duduk

"Eh ini beneran ya ampun" Syifa masih tidak percaya

Tiba-tiba saja Syifa merasa sangat sedih, tidak tau rasa sedihnya baru terasa nyata pada harinya

Satu sisi ia merasa senang karena menikah dengan Doyoung, tapi satu sisi ia sangat sedih karena akan meninggalkan rumahnya, yang akan menyapa paginya bukan boneka ice bear lagi, yang akan berada di depannya saat makan malam bukan keluarga nya lagi

Syifa tidak menyangka akan pergi dari rumah nya secepat ini, walaupun bisa saja jika ingin berkunjung, tapi tetap saja, rasanya akan berbeda, rasanya akan asing.

Tak terasa bulir bening keluar dari mata Syifa

"Ah... Ini cepet banget" Syifa mendongakkan kepalanya untuk mencegah air mata jatuh lagi

"Gimana bisa se cepet ini?"

Cklek...

"Syifa" Suara lembut itu yang akan di rindukan Syifa nantinya. Wah apa benar secepat ini? Pikir Syifa masih tidak menyangka

"Eh Syifa? Kenapa nangis nak?"

"Huaaa.... Mama!! " Tangis Syifa pecah, ia berlari memeluk Shinta

"Cepet banget mah... Hiks..."

"Syifa... Jangan nangis dong, kamu sedih karena bakal nikah? Apa kamu ga mau nikah muda? " Tanya Shinta memeluk putrinya

"Bukan gitu mah... Aku masih gak percaya bakalan secepet ini. Nanti aku kangen Kakak, Ayah, Mama. Nanti aku kangen akting bareng Mama. Nanti aku kangen ice bear... Hiks... " Ucap Syifa terisak

Shinta mengelus rambut anak nya lembut. Ia sendiri juga sedih dan tidak menyangka akan melepas anak perempuan satu-satunya ini sangat cepat, bahkan Fajar saja baru proses ta'aruf. Ia pasti akan sangat merindukan kebisingan Syifa yang selalu mengisi hari hari di rumah ini.

"Syifa boleh dateng ke rumah, Mama juga pasti bakal sering dateng ke sana. Syifa boleh bawa ice bear kok"

Cklek...

Tiba-tiba pintu kamar terbuka lagi memperlihatkan Fajar yang tersenyum menggoda pada Syifa

"Cieee... Yang mau nikah" Goda lelaki itu pada Syifa yang membuang muka darinya

"Duh dikit lagi kakak punya keponakan nih kayaknya" Tambah Fajar di hadiahi tatapan horor dari Syifa

"Dari pada kakak! Jomblo!!"

"Dih, kakak lagi ta'aruf ya"

"Cih! Ta'aruf setahun aja bangga! Mana belum pasti juga kapan nikahnya!" Balas Syifa membuat Fajar tertampar. Benar juga, padahal kesepakatan awal ia hanya akan ta'aruf selama 5 bulan, tetapi ini sudah lebih setahun tapi hubungan ta'aruf belum juga di putuskan. Akhwat nya saja belum jelas bagaimana maunya, Pikir Fajar sedih.

"Ya udah sekarang Syifa siap-siap ya. Ini udah jam 6, jam 7 acara mulai. Syifa siap siap hari ini harus cantik untuk hari spesial di hidup Syifa"

Syifa jadi ingat Doyoung, ia tidak bisa membayangkan hidupnya bersama guru itu.

"Yuk Syifa keluar ya... Cuci muka! "

"Iya ma "

***

"... Di bayar tunai! "

"Alhamdulillah... "

Syifa sudah resmi menjadi istri gurunya sendiri kim Doyoung. Tanpa sadar satu bulir air mata keluar dari mata syifa membasahi pipi nya yang di tutupi bedak tipis.

Syifa mendongak menatap cermin di depan nya melihat wajahnya yang sangat cantik hanya memakai make up tipis natural tetapi juga anggun.

Syifa melirik Aulia lewat cermin, sahabat nya itu menangis dan langsung berlari memeluk dirinya, sedangkan Nanda sedang mem video kan Doyoung di luar

"Selamat... Istrinya pak Doyoung" Ucap Aulia tersenyum dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

Shinta menangis terharu menatap anak gadisnya.

"Syifa! Selamat yaa... Istrinya pak Doy" Ucap Nanda menghampiri Syifa

Banyak wejangan dari kedua temannya dan orang tuanya

Semuanya sama seperti apa yang Syifa impikan. Suaminya, Doyoung membaca alquran surah Ar-Rahman, suaranya terdengar sangat merdu

"Syifa! Ayok " Ajak Aulia menarik tangan Syifa

Syifa berjalan ke arah Doyoung dengan kedua sahabat nya menggandeng tangannya di samping nya, Syifa melihat Doyoung yang juga sedang menatapnya dengan senyum tipis di antara mereka

Sedangkan Doyoung yang melihat Syifa bergumam dalam hatinya 'cantik, sangat cantik'

Syifa duduk perlahan di samping Doyoung. Sangat canggung, itu yang Syifa rasakan

Dengan gerakan perlahan, Syifa mencium punggung tangan Doyoung, ini pertama kalinya Syifa bersentuhan dengan laki-laki selain keluarga nya

Doyoung mencium kening Syifa. Ada rasa hangat yang menjalar di sekujur tubuh gadis itu, di luarnya Syifa terlihat tenang, tapi di dalam hatinya sudah berteriak-teriak heboh, jantungnya benar-benar tidak bisa di ajak kerjasama saat ini

***

Acara selesai. Semua tamu undangan sudah pulang termasuk kepala sekolah dan kedua sahabat Syifa, mereka sudah pulang, tapi keluarga masih di tempat. Mereka sudah solat isya, padahal sudah jam 9 tapi mereka tetap mengobrol. Sudah berkali-kali Syifa meminta pulang, tapi tidak di boleh kan oleh shinta, bahkan suaminya ini terlihat baik-baik saja, padahal acara hari ini sangat melelahkan

Syifa sudah menghabiskan 10 cup eskrim dan 5 piring dimsum, kalau bosan ia tidak bisa berhenti mengunyah

"Mau eskrim lagi" Syifa berdiri berniat mengambil eskrim lagi, tapi tangannya di tahan

"Kamu sudah menghabiskan 10 Syifa" Ucap Doyoung tidak memperbolehkan Syifa mengambil lagi

"Ya tapi saya bosen" Balas Syifa dengan wajah memelas

"Sakit perut, jangan!" Tegas Doyoung

"Ih! Emang bapak siapa sih? Kok ngatur saya?! " Tanya Syifa kesal

"Suami kamu"

"Oh iya... Hehe... Maaf lupa pak" Cengir Syifa memperlihatkan deretan gigi nya

Kalau biasa nya pengantin baru akan gugup apalagi kalau pasangan nya adalah gurunya sendiri, tapi tidak dengan Syifa, ia kira juga akan begitu, tapi sifatnya tidak mendukung nya untuk gugup berkepanjangan, ia hanya gugup saat akad

Syifa kembali duduk di sebelah Doyoung. Orang tua mereka sedang mengobrol tanpa memedulikan anaknya yang bisa saja mati di tempat kelelahan.

Karena bosan, tanpa permisi dan perasaan tidak enak, Syifa menarik dan menaruh telapak tangan Doyoung di atas pahanya dan memainkan jari Doyoung

Syifa memainkan jari Doyoung dengan bibir yang mengerucut sebal pada orang tuanya

Ia terus menggerutu tidak jelas sembari memainkan jari orang di sebelah nya tanpa sadar atau peduli dengan kondisi jantung orang di samping nya

Doyoung merasakan wajahnya memanas langsung membuang muka, melihat ke arah lain selain Syifa atau keluarganya sambil mengatur nafasnya yang tidak teratur

"Hwaa... Syifwa ngwa- " Syifa berbicara sambil menguap membuat Doyoung langsung menutup mulutnya

"Tutup Syifa"

"Hehe... Iya maaf Pak"

"Eh.. Saya ambil dimsum dulu ya pak" Izin Syifa berdiri dan lagi-lagi di tahan oleh Doyoung

"Terlalu banyak, sakit perut"

"Ish! Kok jadi gak nge bolehin gini sih?! Emang bapak siapa?! " Tanya Syifa kesal. Beberapa detik kemudian ia baru ingat orang di depannya ini siapanya

"Suami kamu" Ucap Doyoung bersamaan dengan Syifa yang sudah tau jawabannya

"Iya suami akuh!" Kesal Syifa duduk di sebelah Doyoung melipat tangannya di depan dada membuang muka, kesal dengan Doyoung

Sedangkan Doyoung tersenyum tipis sangat tipis tidak terlihat, ia sangat senang saat Syifa mengatakan ia suaminya

Mereka tidak menyadari orang tua mereka yang sedari tadi memerhatikan interaksi kedua anaknya tersenyum bahagia.

~~~ To Be Continue

Continue Reading

You'll Also Like

208K 6.4K 57
Pertemuan pertama saat di kejar preman dan di tolong oleh om-om, pertemuan kedua saat berada di Cafe dan mengadakan sebuah tantangan untuk mengajak n...
10.8K 270 32
Gimna coba nikah sama seorang dokter gigi , bahaya banget sama gw karna gw paling suka sama makanan ringan dan makanan manis bisa terancam makanan k...
11.2K 658 41
Hari Putra Wijaya Putri Isnari Salsabila Dimas Wijaya (Papa Hari) Sinta Wijaya (Mama Hari) Nur Laila (Nenek Hari) Aulia (Sahabat Putri) Ridwan (Sahab...
3.2K 849 20
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Bella, gadis yang tak sengaja dipertemukan dengan seorang dosen tampan dengan kecerdasan di atas rata-rata, bernama And...