DISTRUTTO πŸ‘Œ

By dewikristina169

153K 6.6K 183

(COMPLETED) Siapa sangka hubungan yang dirajut selama setahun akhirnya kandas begitu saja, belum lagi ma... More

Hallo!
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
(08)
(09)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
Wajib Baca!!!
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(Extra Chapter)
Cerita Baru(01)

(29)-END

216 14 0
By dewikristina169

-DISTRUTTO 29-

Setelah setengah jam menenangkan diri, Akela dapat bernapas lega. Ia sudah lebih santai, matanya menatap Daru dengan senyuman manis.

"Akela sudah okey?"

Akela mengangguk.

Pintu terbuka tiba-tiba, mengejutkan keduanya. Akela menatap sosok di depan pintu. Ana datang, wajahnya terlihat pucat dan penampilannya berantakan, di sampingnya berdiri Nakula, tangan abang Akela memegang erat pundak ibunya.

"Mama," panggil Akela, matanya kembali berkaca-kaca. Pikirannya kembali berkelana, hari ini Tuhan baik padanya. Jika semuanya pergi, menyisakan dirinya dengan bibi. Entah bagaimana keadaannya sekarang, Akela sungguh sakit membayangkan itu. Cowok yang dulu ia sukai, lalu ia benci dan saat ia sudah tidak memikirkannya serta merelekannya pergi, ia kembali hadir di hidupnya. Pertemuan waktu di supermarket kemarin saja sudah menjadi ancaman bagi Akela, ditambah kehadiran Genta hari ini semakin mengancam pertahanan dirinya.

Ana memeluk putrinya, mengelus rambutnya sedih. "Coba Mama liat, kamu ada luka?"

Akela menggeleng, memeluk erat mamanya. "Biarin Akela kayak gini, Ma. Sebentar aja."

Ana mengangguk, terus mengelus kepala Akela. Di antara beribu masalah, tentu pelukan dari ibu-lah yang akan menjadi pelipur lara, bagaimanapun seorang ibu menjadi wanita, ibu tetaplah ibu bagi anaknya. Akela mengerti bahwa orangtuanya telah bercerai, tapi mamanya tidak akan melupakan statusnya sebagai ibu dari Akela dan Nakula.

Hampir sepuluh menit Akela bertahan pada posisi seperti itu, jika bukan karena pintu yang lagi-lagi dibuka oleh Nakula, mungkin Akela akan tertidur di pelukan mamanya.

"Mama Genta udah datang, Ma."

Ana mengangguk, menatap putrinya hangat. "Akela mau ikut keluar?"

"Mau."

Ketiganya berjalan keluar, ruang tamu rumah Akela sunyi meski banyak pasang mata yang menatap kedatangan mereka. Akela berjalan di belakang Ana, bersembunyi dari Genta.

Akela memilih tempat yang agak jauh dari jangkau Genta, matanya menatap Genta yang ternyata juga sedang menatapnya. Cowok itu duduk dengan tangan terikat, mulut dilakban, dan tubuh yang dihimpit Rega serta Nakula.

"Jadi, saya minta Anda datang ke sini karena perbuatan anak Anda yang kurang ajar. Dia." Tunjuk Daru ke arah Genta. "Mencium Akela dengan memaksanya, bahkan anak saya sampai syok. Sebagai orangtua tentu saya sangat marah, pikiran apa yang ada di otak anak Anda? Hingga berani melakukan perbuatan seperti ini?"

Raut wajah Dini berubah, dirinya terkejut lalu memandang anaknya sedih. Ditelepon tiba-tiba oleh Daru untuk datang ke sini saja sudah cukup mengejutkan, ditambah berita mengenai Genta yang berbuat seenaknya sungguh melukai perasaannya. Dini menatap Daru dan berkata, "Maafin saya atas perilaku Genta yang kurang ajar."

"Saya harap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi," ucap Daru datar. Ayah mana yang tidak marah jika putrinya diperlakukan seperti ini? Jika tidak berpikir panjang, tentu Daru memilih main tangan, ia akan sangat puas bila bisa membalas perbuatan Genta. Mengingat Akela pernah berhubungan dengan Genta dan hubungannya dengan keluarga Genta masih baik-baik aja, Daru memilih menyelesaikan secara baik-baik. Namun, mendatangkan orangtua Genta mengartikan bahwa tali persaudaraan mereka harus diputuskan dan Daru tidak menyesalinya asal Akela baik-baik saja.

Dini menundukkan kepala. "Sekali lagi saya mohon maaf, saya jamin Genta tidak akan mengulangi kembali."

"Mbak, saya tau anak kita masih dalam proses menuju ke arah dewasa. Tapi kejadian ini tidak bisa dianggap sepele, perbuatan Genta sungguh mengecewakan, dia sangat kurang ajar dan saya tidak membenarkan hal ini. Ditambah putri saya masih dalam proses penyembuhan." Ana angkat bicara, air matanya kembali turun dan genggaman tangan Akela semakin mengerat. Di sini bukan hanya Akela yang terpukul tapi semua, hal ini membuatnya bertambah sedih.

"Saya benar-benar minta maaf atas perbuatan anak saya yang keterlaluan. Saya janji akan membawa Genta pergi jauh dari kehidupan Akela. Saya mohon maaf sebesar-besarnya," ujar Dini dengan tubuh yang membungkuk.

"Terima kasih atas pengertiannya. Saya mohon, Mbak, sebagai seorang ibu tentu kita tidak mau anak kita terluka, jadi saya harap kita bisa saing menjaga mereka masing-masing dan keduanya tidak perlu lagi bertemu."

Dini mengangguk, tangannya bergerak menghapus air mata yang berceceran. "Saya mohon undur diri, tapi sebelum itu izinkan saya berbicara berdua dengan Akela."

Ana menatap putrinya, meminta persetujuan. Akela menepuk tangan mamanya, menganggukan kepala sebagai jawaban.

Ketika keduanya sudah berada di dalam kamar, Dini mengambil tangan Akela dan mengelusnya pelan.

"Akela," panggil Dini pelan, matanya masih terus mengeluarkan air.

"Saat Genta ngenalin kamu ke Tante, Tante tau banget kamu itu anak yang baik. Dan waktu kejadian di Oma kemarin, Tante malu banget sama kamu. Dan kali ini Tante benar-benar kecewa sama dia, Tante minta maaf karena gak ngedidik Genta benar-benar."

"Bukan salah, Tante."

"Dia lagi tertekan , Kela. Dia bingung gimana ke depannya. Kei ternyata Cuma manfaatin dia dan dia kehilangan pegangan hidupnya. Dia pernah bertanya ke Tante, gimana bisa kembali sama kamu? Dan Tante bilang dia harus kejar kamu kembali, Tante gak tau kalau dia bakal senekat ini," jelas Dini tersendat-sendat.

"Beberapa hari ini, Tante sedang sibuk karena mau ngurus pindahan. Awalnya Genta mau Tante biarkan di sini tapi karena kejadian hari ini, Tante akan sekalian bawa Genta ke luar negeri. Jadi Tante harap, Akela bisa maafin Genta."

Akela masih diam, dirinya tidak tau mau berkata apa.

"Terima kasih, Akela. Karena kamu pernah menjadi penyemangat Genta dan semoga kamu selalu bahagia, Sayang. Tante sayang banget sama kamu, Tante harap kedepannya kamu teru menjadi Akela yang baik dan terus semangat dalam menjalani hidup."

Akela membalas pelukan Dini, ia merasa bebannya di hatinya kembali terangkat. Untuk hidup, memang banyak kejutan dan Akela tidak pernah mengira hadiah apa yang akan Tuhan berikan padanya. Baik kemarin, hari ini, dan ke depannya, semua itu akan selalu menjadi misteri bagi Akela.

Saat ini ia berharap semoga ke depannya ia bisa semakin kuat dan selalu berada di dekat keluarga. Akela benar-benar mencintai keluarganya ini.

THE END

-DISTRUTTO 29-

Halo, akhirnya DISTRUTTO dinyatakan TAMAT. Semoga kalian suka ya dengan cerita ini. Dan jangan lupa ajak teman kalian untuk baca kisah Akela.

Jika kalian ada pertanyaan yang pingin banget kalian tanyakan, baik sama aku ataupun para tokoh. Bisa komen di barisan ini.

Contoh komennya:

Untuk: Genta

Kenapa sih suka banget sama Kei?

Nanti mereka sendiri yang akan menjawabnya.

Untuk kritik dan saran boleh banget, ya. Karena aku juga masih dalam proses belajar.

Menurut kalian masih ada bagian yang kurang jelas? Yang seharusnya lebih dijelasin? Kalau ada komen, ya! :)

Bye, sampai jumpa di cerita yang lain :)

Terakhir, Kamshamida :)

Selasa, 16 Maret 2021

Continue Reading

You'll Also Like

673 120 12
berawal dari ibunya yang menikah dengan duda kaya, Mozarella harus menghadapi dan hidup bersandingan dengan 9 orang kakak tiri yang berspesies laki-l...
2.9M 26.2K 8
Demi memenuhi ambisi ibunya, Grizela Araya Hutama harus menikah dengan Rion Erlangga Brata. Pernikahan bisnis itu tak dapat dielakkan karena perjanji...
7.6M 640K 45
Katanya, dia galak. Katanya, dia suka bantai mahasiswa. Katanya, dia pelit nilai. Katanya lagi, dia gay. Naya pusing mendengar kalimat-kalimat pengan...
2.9K 322 24
Gyana membenci Dikta karena pemuda itu adalah sumber masalah di masa lalunya. Dikta adalah musuh abadi yang akan selalu Gyana jauhi. Namun, bagi Dikt...