Happy reading
Mobil dengan merk Lamborghini Aventador LP 720-4 itu memasuki gerbang halaman mansion keluarga Bang
Hyunjin turun dari kursi kemudi memutari mobilnya, lalu membukakan pintu untuk kekasihnya
"Terimakasih" Jeongin tersenyum manis
Menerima uluran tangan Hyunjin, menggenggamnya erat lalu berjalan masuk kedalam pintu utama
Membawa sirubah kearah meja makan, sudah ada keluarganya disana
Jeongin membungkuk sopan menyapa keluarga kekasihnya, ia gugup juga cemas tapi karena genggaman Hyunjin membuatnya merasa lebih baik
Menarik kursi untuk Jeongin, Hyunjin juga ikut duduk disamping kekasihnya
Hening sejenak sampai akhirnya kepala keluarga angkat bicara
"Kau mate anakku?"
Jeongin mengangguk kaku, aura dari tuan Bang benar-benar dingin
Dibawah meja Seungmin menendang kaki Chan, apa-apaan ekspresi itu. Apa suaminya ini mau mate anaknya kabur
Lalu Hyunjin hidup sendiri, membayangkan saja membuat Seungmin bergidik ngeri
"Namamu siapa nak?" tanya Seungmin dengan senyum hangatnya
Jeongin yang sedari tadi menahan nafas akhirnya perlahan mulai bisa bernafas normal
"Yang Jeongin"
Felix mendelik, yang ditanya itu mate Hyunjin, kenapa malah kakaknya yang menjawab
"Yang ditanya matemu bodoh" Felix memukul kepala Hyunjin main-main
"Yongbok!" Chan menatap datar anak bungsunya, dirinya tidak suka ada yang berbicara tidak sopan
Felix menunduk saat dirasa aura daddynya cukup menyeramkan
"Sorry dad"
Chan mengangguk lalu kembali fokus memandang mate anak keduanya
"Anggap saja rumah sendiri, tidak perlu sungkan kepada kami"
Jeongin mengangguk sopan lalu tersenyum, hah dirinya merasa lega sekarang
Menoleh pada kekasihnya yang juga menatapnya lekat, tapi bisa dilihat letupan bahagia pada mata Hyunjin
"Kak, kau kenapa?" Felix bertanya pada Minho
"Tidak. aku akan kekamar" Minho berdiri lalu beranjak dari ruang makan
"Tidak makan dulu?" Tanya Seungmin
Minho menggeleng, dirinya tidak nafsu makan sekarang
"Setidaknya minum darah rusa itu Minho"
Sejak semalam dirinya memang tidak meminum darah apapun, ya semoga saja dirinya tidak kenapa-kenapa
"Minho"
"Tidak mom, aku akan kekamar, jangan ganggu aku"
Minho meninggalkan ruang makan menuju kamarnya
"Biarkan saja sayang, anakmu memang seperti itu" Chan menenangkan Seungmin, dia tau istrinya sedang khawatir
"Ayo makan, Jeongin juga jangan sungkan"
Jeongin tersenyum sopan
❀❀❀
Bruk
Minho menjatuhkan dirinya keatas ranjang, menatap langit-langit kamarnya memikirkan ekspresi ketakutan Jisung yang ditunjukkan padanya
Mengusak surainya hingga berantakan, lalu beranjak dari tidurnya
Melepas kaus abu-abu tanpa lengan yang sejak tadi dia pakai juga celana panjangnya menyisakan boxer warna hitam miliknya
Masuk kedalam kamar mandi berdiri dibawa shower lalu menyalakan kerannya
Air dingin mulai keluar dari shower membasahi tubuh Minho
Pikiran Minho sedikit lebih jernih sekarang, mendongak dengan mata terpejam
Menikmati bagaimana air mandi itu menusuk wajahnya
Tok tok
"KAK"
Minho mematikan keran shower, mengusap tubuhnya dengan handuk lalu mengambil bathrobe miliknya
Keluar dari kamar mandi kemudian membuka pintu
Suara dari dalam kamarnya memang tidak terdengar dari luar, tapi suara dari luar kamarnya bisa terdengar tetapi harus membutuhkan sedikit teriakan
"Kenapa? Sudah ku bilang jangan ganggu aku" Minho hendak menutup pintu jika tangan Felix tidak menghentikannya
"Ck, ayo berburu"
"Tidak"
"Ayo~"
"Tidak kau sendiri saja"
Minho menutup pintu cepat, sedangkan diluar kamarnya Felix hanya bisa mengumpati kakak tertuanya itu
Minho mengunci pintu kamarnya, berbalik berjalan menuju walk in closet
"Uggh" Minho memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut, suhu tubuhnya juga terasa panas
Ada apa denganku?
Aku butuh Jisung, "angghh" Minho berpegangan pada tembok disampingnya
Prang
Minho menjatuhkan barang yang ada diatas meja, tubuhnya seperti terbakar
Sedangkan diluar Chan mengernyit merasakan bau tidak asing masuk ke penciumannya
Berdiri dari duduknya dengan kasar membuat orang yang ada disana tersentak kaget
"Christ ada apa?"
"Minho!"
Chan segera berlari menuju kamar anaknya diikuti Seungmin dan Felix
Hyunjin memilih tetap berdiam diri di meja makan bersama kekasihnya, dia tau yang akan terjadi nantinya
Jadi dirinya harus menjaga Jeongin
Tok tok
"Minho buka pintunya"
Chan membuka engsel pintu yang sialnya terkunci, "MINHO!"
"ARGGHH"
Teriakan juga suara pecahan benda berasal dari dalam kamar Minho
"Felix ambil kunci cadangan!"
Felix mengangguk lalu berlari menuju laci dimeja rias milik daddynya, setelah mendapatkannya ia kembali ke kamar kakaknya
Menyerahkan kunci pada daddynya, memasukkannya pada lubang kunci lalu memutarnya
Cklek
TBC