Happy reading
Felix duduk dengan gelisah. sepertinya aku tidak melakukan kesalahan Kenapa tupai satu ini terus menatapku dengan tajam. Batin Felix
"Ayolah Ji, kenapa tidak kau beritahu saja kesalahanku. Jangan menatapku seperti itu"
Berjalan mendekati Felix lalu Jisung menarik telinganya
"Argh, sakit Ji lepaskan" Felix meronta saat telinganya ditarik, pasti nanti akan memerah
"Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang keluargamu!" Jisung semakin menarik telinga Felix, dirinya sangat kesal
"Baiklah lepaskan tanganmu dulu aku akan memberitahumu, Ji lepaskan" rengek Felix
Jisung akhirnya tidak tega melihat wajah Felix yang sepertinya kesakitan. Tidak sepertinya lagi Ji, tapi memang itu sakit
"Memangnya kenapa? Tiba tiba kau menanyakan itu" Felix mengusap telinganya yang diyakini pasti memerah
Jisung mendengus "kemarin aku tenggelam-
"APA?"
"YA DENGARKAN DULU"
Jisung semakin kesal dengan sahabatnya itu, "Bang Felix!, apa kakakmu itu bernama Bang Minho"
Yang lebih mudah terkejut "bagaimana kau tau?"
"Kemarin yang menolongku itu kakakmu, aku berada dirumah kalian
Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau sekaya itu" Jisung ingin menangis rasanya
Bukan karena Jisung ingin memanfaatkan uang Felix tidak bukan itu!
Justru dia merasa tidak pantas menjadi teman Felix, sedangkan dia untuk mencari makanpun susah
Mendekati Jisung lalu mengusap rambutnya, Felix sengaja memang
Dia tau jika Jisung akan bereaksi seperti ini
"Jangan begitu, aku tidak memandangmu dari harta Ji"
Keluarga Bang itu sangat kaya, ah perusahaannya bahkan ada dimana-mana
Dering ponsel Jisung mengalihkan perhatian mereka berdua
Mengambil handphonenya melihat siapa yang menelepon. Siapa ini? Nomor tidak dikenal
Menggeser tombol hijau lalu mendekatkan teleponnya ketelinga
"Halo"
"Aku di depan rumahmu, cepat keluar!"
Biip
Ha? Siapa tadi,seperti bosnya dari suara atau memang bosnya!
Jisung buru-buru berdiri dari duduknya lalu keluar rumah, di ikuti Felix dibelakangnya
Benar saja mobil Minho sudah terparkir didepan rumahnya
Felix mengerutkan dahinya, sepertinya dia kenal mobil itu
Minho keluar dari mobil lalu menghampiri anak kembar itu, mereka lahir hanya beda satu hari tidak heran tingkah mereka seperti anak kembar
"Lho kak, mengapa kesini?"
Minho berdehem,"ingin bertemu Jisung"
Yang memiliki nama sontak menujuk dirinya "kenapa aku?"
"Kau tidak berangkat bekerja?"
Menoleh kebelakang kearah jam dinding didalam rumahnya, masih jam 6 pagi
Sedangkan kantor masuk pukul delapan,
Kenapa kakak beradik ini suka sekali dirumahku pagi pagi. Batin Jisung
Memang sih tadi Jisung menelepon Felix pukul setengah 5 pagi
"Cepat bersiap aku akan menunggumu"
Kenapa menunggu? Apa Minho mengajaknya berangkat bersama?
"Hmm.. aku bisa berangkat sendiri"
Minho menunjukkan raut kecewanya yang mana membuat Jisung terkekeh dalam hati, hahaha lucu
"Aku tidak menerima alasan apapun, cepat bersiap!"
Mau tak mau Jisung mengangguk lalu masuk kedalam rumahnya
Felix yang sedari tadi hanya melihat interaksi mereka menatap datar Minho
"Ada apa ini? Jisung matemu huh?"
Felix tidak pernah melihat Kakaknya bersama perempuan atau laki-laki selama ini,
dia jelas terkejut melihat Minho dengan repot tiba-tiba berada didepan rumah seorang lelaki
Minho berdehem menanggapi pertanyaan Felix
"Bagaimana denganmu? Mengapa kau dirumah Jisung, kau kenal dengannya?"
"Tentu saja kenal! Jisung itu temanku- ah tidak sahabatku lebih tepatnya"
Minho mengangguk lalu tak lama Jisung keluar dengan pakaian kerjanya dilapisi sweater berwarna baby blue
Lucu sekali, ingin ku bawa dia keranjangku sekarang juga kalau bisa, batin Minho
Buru-buru Minho menepis pikiran kotornya, apa apaan itu
"Ayo"
"Aku ikut" ucap Felix tiba-tiba
Tentu saja Minho tolak, hey dia ingin berduaan dengan Jisung, dia bahkan rela menyetir sendiri tadi
"Tidak kau sendiri saja," menarik Jisung lalu membuka pintu mobil bagian depan menyuruh Jisung masuk
Jisung hanya memandang Felix dengan raut bersalahnya, sedangkan Felix sudah memaki kakaknya sambil mengacungkan jari tengahnya
❀❀❀
"Kenapa menjemputku? Bagaimana nanti dengan respon pekerjamu"
'Seorang CEO berangkat bersama dengan office boy'
Kira-kira seperti itulah, membayangkan saja Jisung merinding
Bagaimanapun dia termasuk pekerja baru, juga dirinya termasuk dalam kelas rendahan dia tidak ingin ada rumor aneh tentangnya
"Tidak papa, kita akan lewat basecamp"
Melirik pada Jisung yang kini sedang cemberut
Hey kau siapa Ji? Mengapa cemberut pada Minho yang hanya atasanmu
Memikirkan itu membuat Jisung semakin cemberut
Sialan benar juga hahaha
"Kau sudah sarapan?" tanya Minho
Jisung menggeleng yang pasti itu tidak berguna karena Minho tidak melihatnya
"Belum"
Minho membelokkan mobilnya kesebuah restaurant
Membuka seatbelt lalu turun dari mobil, memutari mobilnya lalu membuka pintu untuk Jisung
"Ayo, kita sarapan dulu"
Ah lagi-lagi Jisung merepotkan Minho, tak apalah bosnya yang mengajak, dia bisa apa
Turun dari mobil lalu memilih duduk didekat jendela
"Kau ingin pesan apa?"
"Samakan saja denganmu"
Minho mengangguk lalu mengangkat tangannya memanggil pelayan
"Dua spaghetti carbonara dan dua lemon tea"
Pelayan itu mencatat pesanan Minho membungkuk lalu menuju dapur
Tak lama pesanan mereka sampai, Jisung dan minho menikmati sarapan mereka dengan diam
TBC