Love Defense {Complete} (Yunj...

By vipdlf

8.4K 1.1K 1.4K

Yunhyeong menyukai June dalam sepihak,dan yunhyeong mencintai June hingga titik darah penghabisan. Hanya June... More

BAG 1
BAG 2
BAG 3
BAG 4
BAG 5
BAG 6
BAG 7
BAG 8
BAG 9
BAG 10
BAG 11
BAG 13
BAG 14
BAG 15
BAG 16
BAG 17
penting!!!!!
BAG 18
BAG 19
BAG 20
BAG 21
BAG 22
BAG 23
BAG 24
BAG 25
BAG 26
BAG 27
BAG 28
BAG 29
BAG 30
BAG 31
BAG 32
BAG 33
BAG 34
BAB 35
Bab 36
BAG 37

BAG 12

168 32 12
By vipdlf

Iam back..



Yunhyeong berdiri di trotoar jalan, ia sedang menunggu taxi lewat, ia memang tidak pernah membawa kendaraan sendiri, padahal di rumah nya berbagai merek mobil ia punya, bukan nya takut atau apa, yunhyeong tak ingin melakukan nya sendiri, ia lebih  suka jika orang lain mengantarkan nya mau itu supir atau ibunya sekalipun.

Yunhyeong mengeratkan jaket hanbin yang ia pakai, memikirkan hanbin se perhatian itu membuat yunhyeong sadar hanbin tak main-main dengan perasaan nya. Yunhyeong jadi bingung bagaimana menyikapi nya.

Sebuah motor berhenti di depan nya, yunhyeong tau jelas siapa itu..

Saat membuka kaca helm ia mengucapkan sesuatu yang membuat yunhyeong tak percaya.. 

"Naik, aku akan mengantar mu", ucapnya tegas.

Yunhyeong masih bergeming di tempat nya, ia shock untuk kesekian kalinya.

"Ini sudah malam, kau belum menemukan taxi bukan? ".

" Aku bisa pulang sendiri ", jawab yunhyeong, ia mencoba mengabaikan nya.

" Ibu mu menelpon, dia bertanya kau bersama ku atau tidak, karna itu aku harus mengantar mu", jelasnya

Udara semakin dingin, yunhyeong ingin cepat ke rumah ia Menggurutu sambil menaiki motornya dengan terpaksa..

Motor melaju dengan kencang, yunhyeong ragu kemana ia harus berpegangan,padahal ketika dulu hanbin membawa nya ia tidak begitu memikirkan nya.








































Tapi ini beda, karna yang sekarang mengantar nya bukan hanbin, melainkan june, akan kah june marah jika ia berpegangan padanya. Kenapa yunhyeong harus ribut sendiri, june itu tunangan nya, dengan bodo amat yunhyeong meraih pinggang june dan mengeratkan pelukan nya.

Yunhyeong tersenyum,senyuman yang membuat semua orang akan takjub jika melihat nya,tapi sayang june tak bisa melihat nya. Bahagia yunhyeong itu sederhana, hanya bisa seperti ini saja ia bersyukur. Yunhyeong tak bisa menjamin kesempatan ini akan terjadi di kemudian hari, ia sudah tahu kemana arah hubungan mereka nanti,tapi yunhyeong akan pura-pura tak tahu. Yunhyeong tak ingin melewatkan nya, sebelum hari itu akan tiba.

June menegang saat yunhyeong memeluk nya begitu erat,inilah yang di sebut di beri hati meminta jantung,sungguh june tidak nyaman..

"Yunhyeong.. Kau tidak perlu memeluk ku seperti ini", protes june dengan suara yang.

Yunhyeong memajukan kepala nya pada pundak june . " Tidak mau", yunhyeong semakin mendekat, june bisa merasakan tubuhnya bereaksi berlebihan saat bersentuhan terlalu dekat.

"Lepas, atau ku lempar dari sini!!!! ", june berteriak, suara nya tidak terlalu jelas tapi yunhyeong mendengar nya.

Yunhyeong menggeleng kan kepala nya di punggung june, yunhyeong tidak peduli jika june benar-benar melempar nya. Ia akan bertahan sama seperti ketika june meminta nya untuk pergi dari hidup nya.

"Bisa tidak kau menuruti perintah ku sekali saja!!!! ", geram june,sambil fokus menyetir.

" Tidak, kau selalu meminta sesuatu yang tidak bisa ku lakukan",teriak yunhyeong tak mau kalah.

Itu berhasil membuat june terdiam. Dan berakhir dengan june tak mengatakan apa-apa lagi. Namun june tak bisa mendengar dengan jelas apa yang yunhyeong katakan di akhir kalimat nya yang seperti gumaman.

'Itu salah jun. Kau seperti menyuruh ku berjalan di atas bara api'.

Air mata yunhyeong turun tanpa sepengetahuan june, yunhyeong merasa sensitif saat mengatakan nya. Itu benar, june selalu meminta sesuatu yang tidak mungkin yunhyeong lakukan, seperti saat june ingin yunhyeong mengakhiri hubungan mereka. Bahkan jika june menghentikan nya, yunhyeong terpaksa tak ingin mendengar nya lagi. Sumber dari semua hal yang telah menghancurkan nya dalam kegelapan. Yunhyeong tak ingin melarikan diri sampai ia menemukan jalan keluar nya. Yunhyeong tak ingin terluka lagi, jadi ia menutup telinga dan berjalan ke arah yang ia tuju. Dan tujuan nya tak pernah berubah, june selalu menjadi prioritas hatinya.

Mereka sampai di depan teras rumah yunhyeong setelah satpam membuka kan gerbang untuk mereka. Ini bukan pertama kalinya june memakai motor, di beberapa waktu kadang june sering memakai nya juga,tapi ini pertama kalinya yunhyeong menaiki motor june.

Saat yunhyeong turun, ada kecanggungan di antara mereka, suasana malam membuat kesunyian semakin mencekam. Yunhyeong menunggu, ia ingin mendengar jawaban june tentang hari itu, tapi yunhyeong tak tau harus menanyakan nya seperti apa. Jadi yunhyeong segera masuk ke dalam. Yunhyeong berbalik saat tak mendengar suara motor june pergi, karna yunhyeong pikir june akan langsung pergi. Namun yunhyeong salah, ia malah menemukan june di belakang nya sedang mengikuti nya untuk masuk ke dalam..

"Mau kemana kau!! " Tanya yunhyeong.

June tak jadi menjawab saat pintu rumah yunhyeong terbuka dari dalam, an hae tersenyum melihat mereka berdiri di depan pintu.

"Kalian sudah sampai", an hae mempersilahkan june masuk tanpa di duga june masuk begitu saja.

Yunhyeong melotot tak percaya, ia di tinggal kan di luar. Kenapa juga june mampir ke rumah nya. Atau jangan-jangan june akan mengatakan yang sebenarnya pada ibunya. Dengan was-was yunhyeong masuk, ia takut june berbicara Macam-macam pada ibunya. Tapi di sana june duduk sambil memainkan handphone nya menunggu ibunya mengambil kan minum. Yunhyeong menaiki tangga ke kamar nya sambil diam-diam melirik june sesekali, tapi june tak terganggu sedikit pun.








Yunhyeong menghampas kan tubuh nya ke ranjang dengan lelah, ia penasaran kenapa june mampir ke rumah,. Jika yang yunhyeong pikirkan benar makan ini akan menjadi akhir dari nya. Yunhyeong tak mau repot-repot ke bawah untuk mencegah nya, ia sudah lelah dengan kejadian hari ini. Rasa kantuk  mulai terasa, ia dengan malas membuka baju nya asal asalan,lalu celana nya hingga menyisakan boxer nya saja. Yunhyeong menguap, matanya mulai berat dan mulai terpejam.






Tok tok tok....



Yunhyeong membuka mata nya , yunhyeong kesal ia baru saja masuk ke alam mimpi,dengan linglung dan malas yunhyeong berjalan ke arah pintu.

"Hmm... ", gumam yunhyeong sambil membuka pintu kamarnya.

"Ak......... ", june tak melanjutkan ucapan nya.

Yunhyeong membuka mata nya lebar saat melihat siapa yang berdiri di depan nya. Ah.. Ternyata june masih disini, padahal ini sudah larut malam.

" Ada apa? ", tanya yunhyeong khas orang bangun tidur. Sungguh yunhyeong sangat mengantuk.

June masih terpaku pada pemandangan di depan nya, ia berniat pamit pulang pada yunhyeong karna an hae yang menyuruh nya, karna merasa tak enak ia terpaksa pergi ke lantai atas tepat nya kamar yunhyeong. Tapi june salah, harus nya ia tidak ada disini...

"Yunhyeong kenapa kau tidak memakai baju? ".

Yunhyeong yang baru sadar saat june memberitahu nya langsung menutup pintu dengan keras, hingga terdengar ke bawah. June meringis saat telinganya terasa sakit.   Apa yunhyeong sedang malu padanya, june tersenyum, ia jadi ingin tau, bagaimana ekpresi yunhyeong saat malu.

" June ada apa ", tanya an hae khawatir saat mendengar suara gebrakan pintu.

"Kenapa pintu nya ditutup.... Yunhyeong sayang.. Buka pintu nya, june mau pulang", an hae mengetuk pintu. Ia tidak enak pada june.

"Maaf ya, nak june, yunhyeong memang agak sensitif akhir-akhir ini",ucap an hae menyesal, an hae pikir mereka sedang bertengkar.

" Tidak apa-apa ko, kalau begitu saya pulang dulu", june membungkuk pada an hae.


Yunhyeong mengintip di balik tirai,june baru saja pergi dengan motornya. Yunhyeong bersandar pada dinding, ia memegang dadanya yang berdetak dengan kencang, ia tidak habis pikir, bagaimana bisa ia bertelanjang dada di depan june, kenapa ia bisa lupa. Harus kah besok ia tak pergi sekolah lagi? Tentu saja harus!! Toh ia sudah bertemu dengan june, rasa rindu nya sudah terbalas kan. Yunhyeong akan bolos sekolah lagi, setidaknya sampai ia siap bertemu june kembali.

Yunhyeong melihat handphone nya, disana ada sebuah pesan dari nomor yang tak di kenal...

'Kau sudah pulang? Aku mencari mu. '

Lalu pesan yang kedua..

'Baiklah, see you'



Yunhyeong yakin sekali itu hanbin. Benar saat ini yunhyeong harus menghindari mereka berdua.







Skip...






"Sayang.. Kenapa kau belum berganti baju", tanya an hae saat putra nya sudah duduk di meja makan tapi masih mengenakan pakaian rumah.

" Aah.. Aku tidak masuk lagi hari ini", jawab yunhyeong sambil memasukkan sarapan ke mulutnya.

"Tidak-tidak.. Kau harus sekolah, sudah seminggu kau ijin".

" Tapi eomma sehari lagi ok, besok.. Aku janji besok aku akan sekolah ", yunhyeong merengek pada ibunya.

Ting tong...

" Nah.. Tidak bisa, seseorang sudah menjemput mu, cepat pergi ganti baju", final an hae tak bisa di bantah.

Yunhyeong mengernyit, siapa yang menjemput nya..

"Ayo cepat.. " An hae menarik yunhyeong bangun.

Dengan terpaksa yunhyeong tak bisa membantah lagi, ibunya pasti sudah mencarikan supir sementara untuk nya, menyebalkan.

Yunhyeong turun ke bawah, ia memastikan penglihatan nya pada seseorang yang duduk di ruang tamu.

"Oh kau sudah selesai" An hae tersenyum.

"Titip ya nak june, Terima kasih juga sudah bersedia menjemput yunhyeong", ucap an hae pada june. June mengangguk tak keberatan.









June prov...

Aku memutuskan membawa motor untuk pergi ke sekolah karna mobil ku sedang masa perbaikan. Aku melirik ke arah kaca spion, terpangpang wajah yunhyeong yang tampak tak nyaman. Mungkin karna aku mengajak nya naik motor saat matahari  mulai terik. Dia pasti tak terbiasa panas panasan.

Aku menjemput nya bukan karna apa-apa, tapi tadi malam ibu yunhyeong meminta ku untuk mengantar jemputnya karna supir pribadi yunhyeong masih cuti. Aku tak mungkin menolak nya.

Aku bersyukur yunhyeong tak Macam-macam,setidak nya aku bisa fokus menyetir. Tidak seperti semalam yunhyeong hampir membuat ku jantungan di tempat saat dia memeluk ku dengan erat. Sebenarnya aku tak keberatan, karna mungkin yunhyeong merasa takut, itu salah ku juga karna mengebut saat membawa nya. Karna itu juga,saat ini aku tak mengebut. Aku tidak ingin jantung ku benar-benar copot.


Saat sampai semua orang berbisik dan menatap ke arah kami tapi seperti biasa yunhyeong pergi begitu saja tanpa terganggu sedikit pun. Apa dia tak ingin berterima kasih pada ku? Sialan.



"June.. Seunghoon mencari mu", beritahu bobby pada ku, saat aku tiba di kelas.

"Ya, dia sudah menghubungi ku". Seunghoon itu team basket ku.

Hanbin seperti nya benar-benar menyukai yunhyeong, itu terlihat jelas dengan cara pandang nya yang tak pernah lepas dari yunhyeong. Aku memperhatikan hanbin yang beranjak dari bangku nya menghampiri yunhyeong di pojokan belakang.

Yunhyeong terlihat tak acuh, entah kenapa ada perasaan senang. Mungkin aku masih dendam karna hanbin memukul ku waktu itu.

"Acara mu sukses.. ", ucap ku pada donghyuk. Setelah menyimpan tas ku di bangku depan.

" Tentu", donghyuk tersenyum senang.

"Bangga.. ", cibir bobby usil seperti biasa.

Donghyuk mendelik, lalu dia menghampiri ku.

" Lihat.. ", donghyuk memamerkan jam tangan mewah, yang menurut ku harga nya cukup mahal. Ayah nya pasti yang memberi nya .

" Coba tebak dari siapa.. ", tanya nya

" Ayah mu mungkin.. ", jawab ku asal.

" Atau mungkin dia menjual diri, untuk mendapatkan itu", celetuk bobby.

Donghyuk melempar bobby dengan pensil yang ia pegang..

"Hey.. ", bobby protes.

" Bukan, ayah ku tak mungkin bisa membeli edisi terbatas seperti ini", kata donghyuk pada ku.

"Kau mau tau? ", donghyuk mencurigakan karna dia tersenyum sendiri.

" Ini dari yunhyeong.. ", ucap nya pelan.

" Apa.. ", bobby mendekati kami.

Donghyuk mengangguk bangga.

Aku melihat ke arah belakang, hanbin masih di sana, kali ini yunhyeong tampak menanggapi nya. Apa yang mereka bicara kan? Sejak kapan mereka dekat? Aku jadi teringat dengan jaket hanbin yang yunhyeong pakai semalam.

Ngomong-ngomong, untuk apa yunhyeong memberi kan hadiah semewah itu pada donghyuk, apa karna donghyuk sahabat ku.

"Aku beruntung kan.. " Donghyuk masih tak berhenti membanggakan diri.

Dasar, padahal dia selalu mengatakan tak nyaman jika yunhyeong di dekat kami. Karna di antara kami tidak ada yang benar-benar senang saat yunhyeong bergabung, kecuali hanbin mungkin.

"Bodoh, yang beruntung itu june, iya kan", bobby meminta persetujuan ku.

Benarkah? Apa aku beruntung? Aku tidak tau, tidak ada hal special yang membuat ku jatuh cinta padanya. Dia se enaknya, tak berperasaan dan yang paling tidak ku suka kasar. Jadi bagian mana yang menyebutkan beruntung.

Entahlah, akhir-akhir ini aku ingin bersikap baik pada yunhyeong. Aku tidak ingin hanbin memusuhi ku hanya karna aku mengacuhkan yunhyeong.

Lagi pula, hanbin itu aneh, bukan kah harusnya ia senang aku mengacuhkan nya, agar yunhyeong berhenti menyukai ku dan berpaling padanya. Dasar hanbin.

Tapi aku akan menghargainya. Aku lakukan ini demi orang yang di sukai sahabat ku. Aku tidak mau persahabatan ku hancur hanya karna gara-gara yunhyeong. Sudah cukup dia mengganggu hidupku.







TBC....

Continue Reading

You'll Also Like

99.5K 3.3K 45
*** "Ya, aku mencintai Ian," hanya kalimat itu yang selalu ada dalam benak Gita. Pada akhirnya, Adrian Alexi, lelaki yang selama ini ia kagumi telah...
492K 20.2K 36
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
12.3K 946 17
Hanya berisi cerita garing tentang Kyuhyun dan Yesung.
263K 18.5K 39
-𝚔𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚎𝚗𝚞𝚑𝚒 𝚔𝚎𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊- tay dan new harus memenuhi keinginan orang tuanya untu...