MONEY GIRL [TELAH TERBIT]

Od 2nisaa

33.6K 4.2K 1.2K

Cek informasi tentang pembelian buku di Instagram penerbit @viruspuitis.id [BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPEN... Více

01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
12 (√)
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
END
BONUS
Berita baik (?)
Vote Cover?!
OPEN PO!

07

1.1K 182 25
Od 2nisaa

Lala baru saja keluar dari kamar hotelnya. Tapi ia kemudian berpikir. Kakinya masih pincang, Masa mau jalan-jalan?? Bimbang dong.

'Keluar ngga yaaa?'_Lala

Tiba-tiba ponselnya bergetar.
Lala langsung melihat si pemanggil.

Ouhh ayahnya! Ada panggilan tak terjawab juga tadi malam.

Ada 45 panggilan tidak terjawab?! Lah gabut si ayah? :v

Eeh iya lupa Lala 'kan belum minta ijin sama ayahnya.

"Hal--

"Kamu kok pergi ngga bilang ayah?! Mana perginya ke luar negeri????!! Seneng banget kamu yah tinggal di rumah baru! Jalan-jalan terus, ngga inget rumah! Ngga pernah telepon ayah!" Ayah Lala berteriak di seberang sana.

'Ngeri'_Lala

"Maaf Ayah Lala tercintaaa. Lala lupa hehee.. Lala tuh sibuk belajar, soalnya mau ujian."

'Boong om. Lala mana pernah belajar. Lala 'kan pintar natural. Jadinya ngga perlu belajar. Lagian baru juga masuk tahun ajaran baru. Belum ada ujian'_Author

"Kabulin tiga permintaan ayah, ntar ayah maafin kamu," tawar Ayah Lala.

"Lah dikira Lala Jin apa?"
Lah kaya de javu??

"Kalo ngga, pulang sekarang juga!!"

"Eeeitts! Okedeh. Jadi apa permintaannya?"

"Pertama, karena kamu lagi di korea, mintain ayah tanda tangan Yoona blackpink ya."

Lala berfikir. 'Kok kaya ada yang ganjal si?'

"Udah. Ayah mau rapat."

Dan panggilan terputus.
Lala masih berfikir. Permintaan ayahnya itu benar-benar seperti ganjal.

"YOONA KOK BLACKPINK SI?! YOONA KAN RED VELVET!!!"

Teriak Lala setelah sekian lama berpikir.

Orang yang sedang lewat --mau masuk ke kamar hotel sebelah-- menatap horor Lala. Berisik, ya, elah.

Inget La. Ini tuh udah di luar, bukan di dalem hotel. Lala sedikit malu hehe..

"Bener kata Vernon, gue ngga boleh keluar."

Lala pun kembali masuk ke hotelnya.

"Eeh.. Bukan red velvet juga, ya, tapi snsd." gumam Lala lagi.

"Lapernyaaa"

Iya, sampai lupa. Lala 'kan keluar mau cari makan! keluar lagi ahh..

Ia pun keluar dan mulai mencari-cari keberadaan restoran.

mengabaikan tatapan orang-orang yang melihatnya kasian?
Iya. Jalannya 'kan pincang.

Cape juga, ya, jalan kaki cari restoran.
Sudah jauh berjalan, tapi belum ketemu restorannya.

Ia melihat halte bus, Lala pun beristirahat sejenak.

Lagi, ponselnya bergetar. Ada panggilan telepon. Kaya orang penting 'kan si Lala, banyak yang telepon.

"WOE! KE KOREA NGGA BILANG-BILANG LO?! PENGHIANAT LO MAH!"

Lala menjauhkan ponselnya.
Astaga hampir budeg Lala tuh.

"GAUSAH NGE GAS WOE!"

Untung sepi. Lala nggak diliatin orang lewat kok. Lagi sepi beneran.

"CEPET MINTA MAAF LO!"

Lala pun memutuskan panggilan itu.
Ia cuma berbaik hati kok.

'Kan panggilan ke luar negeri itu mahal:)

sebuah pesan dari Ukhti, si penelepon tadi.

YuviYupi
Mintain gue tanda tangannya Taeyong deh! Ntar gue maafin lo

LIM
Gue ngga minta maafnya lo!

Lagi!
Lala menerima panggilan. Waahh Lala waahh...

Kali ini dari Nisa.

"Kenapa Nis?"

"Kenapa ngga masuk? Sakit banget ya, kaki lo? Kemarin Vernon narik lo mantep, kenceng banget."

"Wkwk iya nih masih sakit. Btw, gue ngga masuk karena ngga lagi di rumah. Gue lagi di Korea Nis. Keren 'kan gue!"

"Oohh ya ya. Tau tau. Kemarin gue liat kok dramanya. Rada ga jelas gitu. 'Ikut, ikut' ikut kemanaa?? Ternyata ke Korea."

Lala tertawa. Iya si. Kemarin ia dan Vernon drama banget.

"Btw lagi ngapain lo?"

"Mau cari makan. Tapi kayanya ngga ada restoran yang deket. Cape jalan jadinya istirahat di halte."

"Lo nggak suka makanan hotel apa gimana? Kenapa mesti cari? Tinggal pesen aja 'kan bisa. Kaki pincsng juga!"

Lala terdiam sebentar. Mampus ia terlihat bodoh di depan teman barunya.

"I-iya, gue tuh pengen jalan-jalan biar kakinya cepet sembuh gitu. Terus sekalian cari makanan."

"Ya kenapa lo nggak cari taxi? Supir taxinya pasti tau dimana restoran."

Lagi-lagi Lala kehilangan kata-kata. Kenapa ia bego sekali?

"Lah iya, ya? Kok gue ngga mikir kek gitu, ya?" ucap Lala dibuat-buat.

"Hhhh otaknya ketinggalan La?"

"Lah, iya, otak gue dimana, ya? Kok ngga keliatan si?"

"Garing La!"

"Ngga ngelucu Nis!"

"Bodo lah bodo! Ada Bu Umi! gue tutup ya, bye!"

Panggilan terputus. Lala pun mengikuti saran Nisa, Menghentikan taxi yang lewat dan menuju ke restoran.

Dua puluh menit kemudian....

Lala melotot. Lah restorannya deket banget sama hotelnya!!

Lala tuh tadi jalannya ke kanan.
Harusnya jalan ke kiri, cuma lima menit pasti sudah sampai.

'Kok gue kaya orang bego si?'_Lala

Lala pun masuk ke restoran itu.
Memilih untuk duduk di pojokan.
Biar nggak diliatin.

'Lah ge er kamu' _author.

Lala pun membuka buku menu.
Lagi, Lala melotot. Hangeul semua (tulisan korea)!!

Lah mana bisa Lala baca Hangeul jejer-jejer banyak kaya gitu?!
Haduuhh gimana ini??? Lala menutup buku menunya. Kali ini ia pintar.

Ia pun bertanya ke pelayan.
Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya Lala bisa makan.

Alhamdulillah, selesai sudah krisis besar.

Setelah kenyang, Lala berpikir akan kemana lagi. Eh, tapi malu juga si.

Masa dalam keadaan pincang begini mau jalan-jalan.

Ya udahlah, Lala di hotel aja. Nurut apa kata Vernon, gausah ke mana-mana.

Saat sudah masuk ke hotelnya, sepatu hitam terlihat.
Vernon pulang? Lah katanya nggak pulangg

Lala pun berjalan ke dalam.
Ia bisa melihat seorang laki-laki tiduran di sofa.

Bajunya masih baju yang kemarin. Lala mendekati Vernon, mengguncang tubuhnya.

"Bangun Ver! Woi!"

"Eh? Lo demam, ya?" Lala pun menyentuh dahi cowok itu.

Benar. Memang demam.

"Lo demam woi! Cepet bangun trus baring di kasur!! Jangan disini, ntar badan lo sakit semuaaa!"

Tidak ada jawaban. Berhubung Lala juga tidak bisa mengangkat Vernon, ia pun membiarkan saja.

'Dahla.. Ambil kompresan aja'

Saat hendak mengambil kompresan, Vernon memegang tangan Lala.

"Gue bilang jangan buat rusuh, dirumah aja," ucap Vernon serak+lirih.

Lala menepis pelan tangan Vernon.

"Ngga denger Ver, gue budek!" ucap Lala lalu melanjutkan aktivitas untuk mengambil kompresan.

'Si es lagi sakit aja nyebelin'_Lala

Lala kembali dengan air hangat dan handuk kecil. Lalu ia mengompres cowok itu.

"Gabisa gini.. Kudu beli obat nih."
Lala pun pergi keluar mencari apotek.
Nih hotel strategis banget.

Restoran deket, apotek deket, minimarket juga deket. Tepat didepan apotek ada minimarket.

Lala pun kembali ke hotel dengan kresek berisi obat.

Saat pulang, Vernon sudah tiduran di ranjang. Lala bernapas lega. Eehh tapi diamana kompresannya?Lala menghampiri Vernon.

"Woi Ver! Kompresannya dimana?"
Tidak ada jawaban.

Hhhh cape, tanya nggak dijawab.
Lala memukul pelan dada Vernon.

"Akhh.."

Lagi sakit malah dipukul:v

"Kalo ditanya tuh jawab! Mana kompresannya?"

Masih tidak dijawab. Nggak ada tenaga buat jawab kali.

"Bodo lah. Cepet duduk. Minum obatnya!"

Karena tak kunjung ada reaksi, Lala pun akhirnya membuka obat yang tadi ia beli.

Memukul lagi dada Vernon lalu menyuapi obat. Minum juga dong.
Sudah selesai, Lala bernapas lega.

"Hhhh.. Gitu aja susah! Au ah cape."

Dan Lala pun ikut tidur.
Di sofa Lala tidurnya, ngga satu ranjang kok.

Begitulah krisis besar kedua terlewati.
Larut malam kembali datang, waktunya tidur.

To be continue

Makasih sudah membaca cerita aku sayanggg (〃゚3゚〃)

Follow my instagram
@ni.saa02
Follback? DM aja(◠‿◕)

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

74.1K 3.8K 29
Dia bernama Sarala Fioriele. Usianya baru delapan belas tahun. Gadis cantik dengan mata hijau se-tajam elang. Siap mengawasi siapa saja yang mengusik...
649K 43.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
5.3M 228K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
13.9K 830 36
Jika kalian sudah sering melihat adu kemiskinan di sekolah kalian, kalian harus sesekali datang ke SMA CAKRAWALA. Untuk melihat pertengkaran hebat an...