Teacher

By MoneyHonii

254K 16.8K 356

"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beba... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
12.
16.
17.
18.
20.
21.
19.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

7.

6.9K 556 3
By MoneyHonii

.

"Syifa! Pak Doyoung kok belum masuk? Udah telat 10 menit loh" Tanya salah satu siswi menghampiri Syifa

Syifa hanya menaikan bahu tak peduli

"Gak tau lah. Ngapa nanya ke gw?"

"Lah... Kan lu ketua kelasnya"

"Emang kenapa kalo gw ketua kelas nya?" Tanya Syifa tak mengerti. Apa hubungannya ketua kelas dengan guru yang terlambat? Pikirnya tak mengerti

"Ya kan elu ketuanya. Ya panggilin lah ke ruangannya " Balas siswi itu malas

"Hah?! Harus gitu gw nyamperin dia?" Tanya Syifa heran

"Ya emang itu guna ketua kelas"

"O-oh yaudah. Gw panggilin dia" Balas Syifa menghela napas berdiri dari bangku nya dengan berat hati.

"Ish apaan banget sih! Kenapa harus nyamperin dia! Gak jelas banget" Gerutu Syifa berjalan di koridor

Tok tok tok...

Syifa mengetuk pintu ruang guru

"Assalamu'alaikum" Salam Syifa sopan

"Eh waalaikumsalam. Ada apa Syifa?" Tanya Bu Dini guru Matematika

"Pak Doyoung nya ada bu? "

"Oh pak Doyoung ada"

"Mejanya yang mana ya bu? "

"Itu di paling pojok belakang" Jawab nya sambil menunjuk meja Doyoung

"Ooh baik. Makasih bu " Ujar Syifa berterimakasih

"Iya sama-sama Syifa " Balas Bu Dini dan berlalu. Senyum Syifa terus mengembang sampai Bu Dini tidak terlihat lagi

Syifa membalikkan badan, senyumnya luntur saat melihat Doyoung sibuk dengan laptop nya, entah mengapa mood nya hancur saat melihat guru itu

Syifa berjalan mendekati meja Doyoung, tapi Doyoung terlihat tidak menyadari nya

"Permisi pak" Ucap Syifa, tapi tak ada respon dari sang empu

"Pak? Pak Doyoung?"

"Assalamu'alaikum pak" Salam Syifa dengan sedikit menaikkan suaranya

"Waalaikumsalam" Jawab Doyoung setelah Syifa mengucap salam

Hening cukup lama, Syifa tidak membuka suara

"Kalau tidak ada yang penting silahkan keluar"

"E-eh gak pak"

"Ada apa? "

"Kelas 12 IPA-3 Jam segini pelajaran bapak. Bapak gak ngajar?" Tanya Syifa pelan

Doyoung menutup laptop nya, memindahkannya dan menatap Syifa intens

"Kenapa kamu baru datang?" Tanya Doyoung membuat Syifa bingung

"Ha?"

"Saya menunggu kamu datang"

"K-kenapa nunggu? Kan bapak bisa langsung ke kelas" Gumam Syifa bingung

"Kenapa kamu baru datang?"

"Y-ya...-"

"Kamu seharusnya datang dari tadi. Lihat ini sudah lewat 15 menit. Kenapa kamu baru datang?" Ulang Doyoung dengan pertanyaan yang sama

"H-ha? Kenapa jadi salah saya?"

"Memang salah kamu" Balas Doyoung berhasil membuat Syifa kesal

"Lah?! Kok jadi saya?! Kan bapak yang telat!" Ujar Syifa mulai emosi. Meja Doyoung memang agak jauh dari meja guru yang lain, jadi tidak ada yang memerhatikan

"Kamu harus ke meja saya dulu setiap ada pelajaran saya"

"Kenapa harus gitu? "

"Jemput saya dulu"

"Dih manja banget" Gumam Syifa ketus yang bisa di dengar oleh Doyoung

"Kelihatan nya saat bersama Bu Dini tadi kamu sangat sopan. Kenapa saya tidak?" Tanya Doyoung mulai menatap tajam Syifa

"Bu Dini beda" Balas Syifa

"Cih. Bilang aja pencitraan karena Bu Dini guru matematika" Doyoung berdecih

"Kok jadi bawa-bawa Bu Dini sih pak?"

Tidak mengindahkan pertanyaan Syifa, Doyoung langsung menyiapkan bukunya dan berlalu dari Syifa

"Wah... " Lagi-lagi Syifa harus menahan emosinya

***

"Assalamu'alaikum maaf saya telat" Ucap Doyoung memasuki kelas

"Kenapa bisa telat pak? " Tanya salah satu siswi mencari perhatian

"Syifa telat ke ruangan saya" Balas Doyoung yang membuat Syifa langsung melotot ke Doyoung dari kursi tempat duduknya

"Mari kita mulai..."

Doyoung mulai mengajar. Syifa sedari tadi hanya menghela napas panjang, ia tidak mengerti sama sekali yang diucapkan Doyoung

Mata Syifa terasa sangat berat dan akhirnya dia tertidur di pelajaran Doyoung

Brak!

Doyoung membanting buku di meja Syifa, spontan saja Syifa langsung duduk tegak

"Kenapa kamu tidur?" Tanya Doyoung dingin

"Maaf Pak" Ujar Syifa yang masih linglung

"Berdiri di depan! "

Akhirnya Syifa berdiri di samping papan tulis, padahal ia berharap nya akan di keluar kan dari kelas.

Padahal ada juga yang tidur dan mereka di keluarkan. Tapi mengapa Syifa di suruh berdiri di depan? Wah berarti Doyoung memang punya dendam kesumat dengannya, pikir Syifa

"Kumpulkan di Syifa"

"Ha? "

Semua siswa di kelas langsung mengumpulkan buku-buka nya di tangan Syifa

"Ikut saya taruh bukunya di meja saya" Titah Doyoung dan berlalu

"Ha?!"

Syifa sangat sulit berjalan lurus, bahkan melihat ke depan saja sangat sulit karena buku yang ada di tangannya tinggi melewati tinggi kepalanya.

Saat sudah sampai, Syifa langsung menaruh buku-buku itu dengan tidak santai di meja Doyoung

Brak!

"Huh... " Syifa menghela napas lega setelah membanting beban pada lengannya

Syifa mengelap keringatnya dan menatap lurus melihat Doyoung yang sedang menatap tajam dirinya

"Kenapa pak?" Tanya Syifa bingung dengan tatapan tajam Doyoung

Seketika Syifa melihat ke arah buku-buku yang sudah berceceran di atas meja Doyoung berantakan

"Hehehe... Maaf Pak" Ujar Syifa cengengesan dan langsung merapikan buku-buku tersebut

Setelah membereskan buku Syifa langsung balik badan berniat kembali ke kelas sampai ada suara yang menghentikan langkahnya

"Mau kemana?" Tanya Doyoung

"Ke kelas" Jawab Syifa seadanya

"Tidak sopan"

"Permisi, assalamu'alaikum pak" Syifa menghela napas malas

"Waalaikumsalam. Siapa yang suruh kamu balik ke kelas? "

"K-kan ini jam istirahat pak"

"Karena itu, belikan saya roti dan susu ke kantin dan kembali ke sini" Perintah Doyoung memberikan uang kepada Syifa

"H-ha?! S-saya ke kantin beliin bapak roti sama susu?!" Pekik Syifa mulai naik darah

"Iya, ini termasuk hukuman kamu" Balas Doyoung santai

"Huh... Untung guru" Gumam Syifa yang dapat di dengar jelas oleh Doyoung

"Kalau saya bukan guru kenapa? "

"E-em... " Syifa gelagapan sembari memukul bibirnya yang tak bisa di ajak kerjasama

"Kalau saya bukan guru bagaimana Syifa? " Ulang Doyoung menatap Syifa tajam

"Duh udah pake nama manggilnya! " - Batin Syifa panik. Entah kenapa setiap Doyoung memanggilnya dengan nama, ia selalu merasa gugup dan berdebar.

"E-em... Kalo bapak bukan guru saya... ya tetep saya beliin bapak susu sama roti kok pak. Hehe... Kan saya anak baik, pintar dan rajin menabung. Sama orang yang lebih tua harus sopan pak" Ucap Syifa sok bijak dengan senyum paksa

"Cepat belikan!" Titah Doyoung kembali sibuk dengan laptopnya

Syifa langsung membalikkan badan melangkah dengan menghentakkan kaki nya sebal, tidak menyadari Doyoung di belakang nya terkekeh pelan melihat muridnya itu

"Manja banget minta di beliin! Apa banget sih?! Emang gw babu dia apa?!" Gerutu Syifa di kantin

"Eh Syifa! "

Syifa langsung menoleh saat merasa ada yang memanggilnya

"Eh nan?"

"Lu kemana aja sih?"

"Itu tadi gw ke meja si Doyoung, lu tau sendiri kan tadi gw bawain buku ke sana"

"Heh! Pak Doyoung! Gak sopan banget lu!"

"Iya iya" Balas Syifa malas

"Terus lu ini ngapain?" Tanya Aulia

"Eek! Ya beli roti lah AULIA!! " Balas Syifa gemas

"Hehe... Ya maap lagian lu gak biasanya beli roti"

"Itu... Untuk pak doy" Ucap Syifa pelan

"Hah? Jangan bilang lu kek chili chili centil itu?" Tanya Nanda menatap Syifa penuh selidik

"Ya kagak lah. Gw masih punya harga diri kali. Ini dia yang nyuruh!" Jawab Syifa cepat

"Oh... Hah!? Lu di suruh beli roti sama pak Doyoung?! " Tanya Aulia kaget

"Yak" Jawab Syifa singkat

"Hahahaha" Tawa Aulia dan Nanda meledak

"Heh! Kalian ketawa gaada alim alim nya! Malu tau gak?! "

"Hahaha... Akhirnya ketua PMR, pemenang Olimpiade Matematika nasional yang di puja puja guru, akhirnya sekarang jadi ubab pak Doyoung" Ujar Nanda meledek

Sedangkan Syifa hanya menatap sinis kedua makhluk tak berakhlak yang sialnya adalah sahabat nya sendiri

"Udah! Gw mau ke meja pak doy lagi, mules gw liat muka kalian yang jauh dari kata indah!" Ucap Syifa ketus berlalu dari teman nya yang belum selesai tertawa

~~~ To Be Continue

Continue Reading

You'll Also Like

3.1K 252 46
Dina kesal dengan guru barunya di sekolah yang mengajar bahasa Indonesia. Sebab karenanya Dina hampir tertabrak olahnya, bukannya minta maaf dia mala...
95.9K 4.1K 40
Siapa yang kagak kenal gue, murid yang gak pernah mengikuti satu pun peraturan sekolah. Gue gak takut siapapun, termasuk emak dan bapak gue yang udah...
20.1K 1.1K 75
CB Istri Pilihan Nenek untuk sementara tidak up dulu ya 😊. nanti tak tamat in PU Putri Sekar Ayu (Putri) Hari Al Fatih Bagaskara (Hari) Rahma (Ibu...
237K 7.2K 69
Ketika Bahagiamu menjadi Bahagiaku. Nikah muda? Buat Vano nikah muda adalah salah satu hal yang tak terlintas di pikirannya. Dengan umur Vano yang te...