Teacher

By MoneyHonii

241K 16.6K 356

"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beba... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
12.
16.
17.
18.
20.
21.
19.
22.
23.
24.
25.
26.
28.
29.
30.

27.

5.9K 470 3
By MoneyHonii


.

Kegiatan hari pertama berjalan sesuai rencana.

Bu Dini keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega, hari sudah malam, panggilan alam membuatnya terbangun

Baru saja beberapa langkah keluar dari toilet, ia melihat pemandangan zina yang lumayan jauh di depan sana, walaupun jauh tapi ia bisa melihat dengan jelas itu semua

Matanya membulat, siapa yang berani beraninya berbuat seperti itu di lingkungan seperti ini, di tambah ini malam hari. Pasti mereka kerasukan syaitan, pikir Bu Dini.

"ASTAGHFIRULLAH!! SIAPA ITU?!!"

***

Dari pagi kegiatan nya sangat padat, dari mendengarkan seminar, bermain game, Quiz dan selama itu juga Syifa mengacuhkan Doyoung dan menatap permusuhan pada suaminya itu.

Saat ini sudah jam untuk tidur, tapi Syifa izin untuk keluar dengan alasan ke toilet, sebenarnya dia hanya ingin menghirup udara malam saja.

Syifa duduk di kursi panjang jauh dari tempat siswa tidur. Sebenarnya hawanya sangat menyeramkan, kalau saja pikiran Syifa bukan tentang Doyoung yang menatapnya dingin setelah kejadian itu, mungkin Syifa tidak akan berani. Saat ini ia benar-benar tidak peduli dengan namanya makhluk-makhluk seperti setan, lagi pula ia memiliki ilmu agama, yang terpenting saat ini adalah, SYIFA MARAH DENGAN DOYOUNG!

Syifa menatap tajam rumput yang bergoyang di depannya, cahayanya remang-remang hanya di terangi lampu taman di sampingnya

Di sela-sela itu, Syifa terus menggerutu dalam hatinya

"Syifa"

Cih! Syifa kenal suara itu, sangat kenal malah, suara yang belakangan ini menjadi suara pertama yang ia dengar di pagi hari. Kim Doyoung, Suaminya.

"Syifa"

Sudah dua kali Doyoung panggil Syifa tetap tidak menjawab. Doyoung berdiri di depan Syifa yang masih pada posisi awal yaitu duduk

"Syifa!"

"Syifa Auliya Kamilah!"

Biasanya kalau Doyoung sudah memanggil nama panjangnya ia akan takut, tapi sekarang ia benar-benar kesal

Syifa kira Doyoung akan marah kepadanya karena telah mengacuhkan suaminya, tapi nyatanya ia salah

"Syifa" Ulang Doyoung melembut

"Sayang"

Tidak semudah itu!

"Istriku?"

Wah?! Cukup! Tolong hentikan Doyoung!! Wajah Syifa memanas, ia meremas roknya agar tidak teriak histeris kejang-kejang seperti menonton drama Korea

"Wanitaku" Ujar Doyoung lembut sambil berjongkok di depan Syifa menangkup wajah istrinya menyamakan tingginya

Sudah hilang kewarasan istrimu mas...

"Liat aku" Ucap Doyoung dengan gaya berbicara yang berbeda dari biasanya membuat Syifa sedikit merasa aneh

Dengan gugup Syifa menuruti perintah suaminya, menatap mata Doyoung yang menatapnya lembut

Ingin rasanya Syifa gorok muka Doyoung yang sangat mengetahui kelemahannya.

Cukup lama mereka bertatapan di selimuti keheningan

Doyoung mencium kening Syifa lembut cukup lama, berpindah ke pipi, hidung dan Doyoung mencium setiap inci wajah Syifa tidak ada yang terlewat sampai pandangan nya jatuh pada bibir tipis Syifa

Syifa yang melihat arah tatapan suaminya menunduk malu, tapi lagi-lagi dagunya di tahan oleh Doyoung membuatnya tak bisa menghindar

Sampai sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya, bibir mereka bertemu

Syifa mematung di tempat

Jantung keduanya berdetak hebat sama kencang nya

Tidak ada lumatan atau apapun itu, hanya terasa sentuhan di bibir yang terasa sangat lembut nan tulus.

Awalnya niat Doyoung hanya mengecup, tapi sepertinya setan sedang banyak diantara mereka, di tambah ini malam hari membuat Doyoung tidak mau melepas ciumannya pada istrinya.

Kepala Doyoung sedikit menjauh, hembusan nafasnya terasa sangat hangat menerpa wajah Syifa

"Maaf" Satu kata yang diucapkan Doyoung dengan nada yang sangat sangat lembut tetapi rendah membuat hati Syifa luluh begitu saja

Posisi mereka masih sangat dekat, bahkan gerakan bibir Doyoung tadi terasa sangat jelas pada bibir Syifa

Mereka bertatapan dengan jarak yang sangat sangat dekat. Tangan kanan Doyoung yang masih menahan dagu Syifa, sedangkan yang satunya menangkup pipi Syifa, sekali-kali dielusnya.

Lama mereka bertatapan sampai...

"ASTAGHFIRULLAH!! SIAPA ITU?!!"

Teriak seseorang berlari ke arah mereka, membuat keduanya menegang. Syifa dan Doyoung kenal suara ini. Bu Dini.

Bu Dini berlari ke arah mereka. Betapa terkejutnya ia melihat siapa kedua orang itu. Itu siswa kesayangannya dan pak Doyoung yang di kenal pendiam dan taat beribadah.

"Astaghfirullah pak Doyoung?!! Apa yang bapak lakukan?!!" Marah Bu Dini menarik tangan Syifa yang masih menegang tidak tahu harus apa

Bu Dini menangkup wajah Syifa mengelusnya sayang dengan tatapan khawatir dan bertanya-tanya

"Kenapa bisa kayak gini Syifa? Ibu tau kamu anak baik, kamu gak mungkin kayak gitu. Dia ngancem apa sama kamu?" Tanya Bu Dini sambil menunjuk Doyoung yang masih mengatur napasnya karena terkejut mendengar teriakan Bu Dini yang sangat menggelegar. Memang seorang guru.

"Dia apain kamu Syifa? Dia ngancem apa sama kamu?!" Tanya Bu Dini khawatir dan panik. Bertambah panik lah Bu Dini saat melihat Syifa ingin menjawab tapi bibirnya bergetar dan matanya berkaca-kaca. Pikirannya sudah berkelana kemana-mana.

"Ada apa Syifa?! Apa yang dia lakuin ke kamu?! Jangan bilang..." Ujar Bu Dini menggantung, pikirannya benar-benar sudah negatif.

Syifa ingin menjawab tapi tak tahu kenapa bibirnya terus bergetar dan matanya berkaca-kaca, apa faktor hormon haid ia menjadi seperti ini? Syifa juga tidak mengerti

"Bu Dini biar sa-"

"Dasar lelaki bejat kamu!!" Tunjuk Bu Dini dengan tatapan marah

"Dengarkan saya dul-" Ucapan Doyoung lagi lagi terpotong

"Dasar!! Emang laki-laki itu semuanya sama aja! Mau sebaik apapun juga pasti punya sisi bejatnya!! Untung say-"

"Bu Dini tolong dengarkan saya!" Potong Doyoung tegas

Bu Dini menatap Doyoung tak percaya "Wah! Apa saya salah dengar tadi? Pak Doyoung menyela ucapan saya?! Dasar tak punya sopan santun!! Saya lebih tua dari anda pak Kim Doyoung!! Oh? Apa jangan-jangan karena bapak orang Korea, jadinya gak punya sopan santun terhadap wanita dan orang yang lebih tua ya?"

Doyoung mengusap wajah nya kasar, kenapa jadi negara nya yang di bawa-bawa?

"Bu Dini. Ibu salah paham"

"Oh, jadi ga mau ngaku?! Iya?! Saya kira pak Doyoung itu orang baik, Ikhwan! Tapi apa ini?! DASAR BERMUKA DUA!! BRENGSEK!!" Koar Bu Dini marah. Syifa dari tadi ingin menenangkan Bu Dini dan menjelaskan nya tapi selalu di tepis oleh wanita tersebut

Sedangkan Doyoung, ia speechless. Untuk pertama kalinya di hidupnya ia di bilang lelaki brengsek dan bermuka dua

"Laki-laki tidak punya hati ka-"

"Saya dan Syifa sudah menikah!" Sela Doyoung cepat membuat Bu Dini diam seketika menatap bertanya tanya keduanya

"Saya dan Syifa di jodohkan oleh kedua orang tua. Dan kami juga sudah memberi tahukan pada kepala sekolah" Jelas Doyoung pada Bu Dini berharap wanita di depan nya mengerti

"Ooooh... Kenapa tidak bilang dari tadi? Pak Doyoung ini loh, bikin saya suudzon aja deh" Ucap Bu Dini tersenyum membuat Syifa dan Doyoung menghembuskan napas lega

"Sejak kapan kalian menikah?" Tanya Bu Dini

"Baru beberapa bulan yang lalu Bu" Jawab Doyoung

"Tapi..." Bu Dini memicingkan mata menatap Doyoung sengit "Bapak belum macam-macam kan kepada Syifa?" Tanya Bu Dini tajam yang langsung di jawab cepat

"Belum"

Bu Dini mengangguk-anggukan kepalanya dan menatap Syifa lembut

"Kamu bahagia sama pak Doyoung nak?" Tanya nya lembut memegang bahu Syifa seperti ibu pada anak

"Iya Bu" Syifa tersenyum kaku

"Bagus deh. Selamat ya atas pernikahan nya, maaf baru ngucapin. Semoga langgeng ya" Ujar Bu Dini tersenyum

"Aamiin" Balas keduanya

"Lain kali kalo mau kayak 'tadi' jangan disini pak, kan bisa aja ada orang yang lihat, jadi fitnah nanti" Ujar Bu Dini menasehati

"Iya Bu"

"Yasudah. Assalamualaikum" Pamit Bu Dini meninggalkan kedua pasangan suami istri tersebut

"Waalaikumsalam" Jawab keduanya.

Hening cukup lama

"Syifa"

Suara Doyoung membuyarkan keheningan malam dan suara jangkrik

Syifa menengok ke arah Doyoung yang menatapnya datar. Ah! Ia tahu, pasti suaminya ini juga marah karena kejadian dengan Bintang tadi, plus karena saat ini dirinya masih memakai Hoodie Bintang

Syifa menunduk, ia mengakui kesalahannya

"Maaf" Cicit Syifa menunduk, mengerucutkan bibirnya sambil menendang kerikil di tanah

Doyoung menghela napas panjang, ia melangkahkan kaki maju berniat mendekati Syifa. Tapi langkahnya terhenti tatkala dering alarm berbunyi dari kantong Hoodie yang di pakai Syifa

Syifa mengeluarkan hpnya perlahan dan langsung melihat catatannya

_____________________________

Happy birthday Doyoungie!!🌚✨

_____________________________

Sesaat ia mendesah pelan, pasti saat itu ia salah emoji, tak tau kenapa gambar bulan gosong selalu ada di riwayat paling atas.

Syifa mengulum senyum semanis mungkin, ia mendongak menatap Doyoung yang menaikan satu alisnya

Dengan langkah di buat seimut mungkin, Syifa loncat berjalan ke arah Doyoung dengan senyum manis berharap suaminya melupakan kejadian tadi sore. Karena jujur saja, Syifa sadar bahwa ia lebih bersalah karena sudah menyentuh lelaki yang bukan mahramnya

Syifa memeluk tubuh Doyoung sambil menggoyangkan nya ke kanan dan kiri, ia menenggelamkan wajahnya di dada Doyoung, tapi Doyoung belum juga membalas pelukan itu

"Selamat ulang tahun suamiku~" Ujar Syifa mendongak menatap Doyoung dengan puppy eyes nya

"Kamu mau minta apa?" Tanya Syifa mengedip-ngedipkan matanya seperti kecacingan

Doyoung menghela napas pasrah, ia menyerah, ia tidak bisa marah di depan istri nya ini. Doyoung menangkup wajah Syifa dan kembali mencium setiap incinya, sebenarnya ia masih kesal karena kejadian tadi, tapi melihat wajah Syifa, di tambah tadi istrinya ini mengucapkan selamat ulang tahun padanya... Ia tidak bisa marah.

Setelah selesai menciumi wajah Syifa, ia membalas pelukannya

"Bapak mau minta apa?" Tanya Syifa sekali lagi dengan suara tertahan karena saat ini wajahnya tenggelam di dada bidang Doyoung

"Berhenti manggil bapak"

~~~ To Be Continue

Continue Reading

You'll Also Like

2.1K 94 11
seorang mahasiswa yang kuliah sambil bekerja bertemu dengan sang dosen dan berakhir di pelaminan
93.9K 2.2K 14
Tampan itulah yg ada di pikiranku, semoga do'a dalam sholat ku adalah dia -fany Cantik, pintar, sholeha semoga doa dalam sholat ku adalah dia -alfari...
521K 21.6K 18
15+ (Romance- comedy) Setelah dua belas tahun tinggal di luar negeri, Dira Leticia Afsana memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan memulai kehidupan...
3M 161K 81
{Perjodohan, Romance} Ternyata dizaman modern ini masih ada yang namanya perjodohan ya, apalagi perjodohan yang tak pernah ada sama sekali di dalam p...