Teacher

By MoneyHonii

254K 16.8K 356

"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beba... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
12.
16.
17.
18.
20.
21.
19.
22.
23.
24.
25.
27.
28.
29.
30.

26.

6.2K 474 1
By MoneyHonii


.

Dalam perjalanan, Nanda, Aulia dan Syifa terus mengobrol dan bercanda ria. Tapi dari tadi ada yang mengusik ketenangan Syifa

Bisa Syifa lihat di depan sana seperti nya suaminya sedang menahan kantuk karena dari awal Doyoung memang bolak balik di dalam bus mengurus anak-anak yang sakit dan membutuhkan. Padahal sudah SMA, tapi masih aja kayak anak SD! Si Tara juga gak ngebantu banyak! Cuma numpang bis doang! Batin Syifa kesal karena banyak yang cari perhatian kepada Doyoung dengan mengaku sakit di tambah Bu Tara yang terus mengekor di belakang Doyoung.

Doyoung dan Bu Tara duduk di sit depan. Kepala pria itu mulai oleng, dan bisa Syifa lihat, ia tertidur bersandar pada kaca bus. Dan yang membuatnya panas adalah Bu Tara yang sepertinya mencuri kesempatan dengan bersandar pada lengan Doyoung

Dan... Ya! Bu Tara menyender di lengan Doyoung yang tertidur!

Cukup! Syifa sudah muak dan panas! Memang tidak sopan membangunkan Doyoung yang sedang tidur, tapi ini demi kebaikan bersama. Mana ada istri yang tidak kesal melihat suaminya di sentuh ular betina gatal?!

Syifa berdiri, berjalan ke arah sit depan, sedangkan Nanda dan Aulia memerhatikan dari belakang antusias

"Ekhem!" Syifa berdehem keras sengaja agar Doyoung terbangun

Doyoung tersentak dari tidurnya, begitu juga Bu Tara yang langsung duduk tegak tetapi tangannya masih melingkar di lengan Doyoung

Doyoung menatap bingung Syifa yang terlihat marah padanya dan tatapannya beralih pada tangannya yang di pegang Bu Tara

Doyoung yang terkejut langsung melepaskan pegangan tangan Bu Tara pelan, Bu Tara mendengus kesal saat tangannya di lepas

"Ada apa Syifa?" Tanya Doyoung selembut mungkin karena sudah di pastikan istrinya sedang marah saat ini

"Em... saya cuma mau nanya aja pak, masih lama gak ya sampe nya?" Tanya Syifa tersenyum tapi dengan tatapan tajam seperti siap membunuh kapan saja

Doyoung mengambil HP-nya untuk melihat GPS " Sedikit lagi sampai" Jawab Doyoung tersenyum pada Syifa membuat Bu Tara terpesona, pertama kalinya ia melihat senyuman selebar itu dari Doyoung

"Oh baik terimakasih Pak Doyoung" Ujar Syifa menekan kata 'Pak'

Uh...pasti istrinya ini akan memanggilnya dengan sebutan pak lagi nantinya, padahal tadi pagi sudah ada kemajuan.

Doyoung hanya tersenyum pada Syifa sebagai tanggapan

"Oh iya, jangan tidur ya pak! Kan dikit lagi sampe, semangat bapak!" Ujar Syifa

"Iya terimakasih Syifa" Jawab Doyoung tersenyum lebar berharap Syifa memaafkannya

Bu Tara menatap sinis Syifa yang juga menatapnya tajam. Syifa kembali dengan istighfar yang sudah tak terhitung dalam hati

Syifa duduk di sebelah Aulia dengan tangan bersedekap di depan dada

"Gatel banget sumpah!" Tunjuk Nanda pada Bu Tara yang masih berusaha menyentuh Doyoung yang jelas terlihat sangat sangat risih dekat dengan Bu Tara.

***

Mereka sudah sampai di penginapan di daerah Bogor

Seluruh siswa dikumpulkan di suatu aula di penginapan tersebut. Mereka dikumpulkan untuk mendengar sambutan sambutan dari petinggi sekolah dan itu sangat membosankan menurut Syifa dan kedua temannya

Mereka bertiga duduk di bagian pojok belakang, menyender pada dinding

Syifa sudah menguap berkali-kali karena bosan mendengarkan sambutan dari kepala sekolah

Tiba-tiba saja, Syifa sedikit tersentak kaget karena ada yang menyumpal telinga nya dengan earphone. Syifa mendongak melihat siapa pelakunya, dan ya, Doyoung lah pelakunya. Doyoung duduk di sebelah Syifa setelah memberikan Syifa HP-nya

"Terserah mau dengerin apa aja" Ujar Doyoung duduk menghadap ke depan

"Emang boleh?" Tanya Syifa pelan

Doyoung menggeleng. Syifa yang melihat itu mengerucutkan bibir sebal, kalau tidak boleh kenapa di kasih?! Pikir Syifa kesal

Doyoung yang melihat reaksi Syifa, terkekeh pelan "Makanya jangan sampe ketahuan"

Syifa tidak menjawab dan mulai mendengarkan musik "Bapak mau denger juga?" Tawar Syifa memberikan satu earphone pada Doyoung

Doyoung menaikkan satu alisnya dan tersenyum tipis menerima tawaran Syifa

"Enak gak pak lagunya?" Tanya Syifa menghadap Doyoung dengan mata berbinar berharap

Doyoung masih diam menatap Lamat wajah istrinya, untuk kesekian kalinya ia terpesona pada Syifa

"Enak" Jawab Doyoung pelan

Syifa tersenyum senang mendengar jawaban suaminya dan mulai memainkan jari Doyoung di atas pahanya. Itu menjadi kebiasaan Syifa, atau mungkin itu hobi barunya?

Sedangkan Nanda dan Aulia saling berpelukan menatap keduanya iri

Bahkan Nanda sudah tidak peduli dengan dirinya yang tidak menyukai berpelukan, tapi saat ini intinya ia sedang kesal bercampur iri pada temannya

"Bisa gak sih gausah menebar adegan yang menimbulkan iri dengki?!!" - Batin keduanya kesal

***

Doyoung menghembuskan napas lega karena kelihatannya istrinya ini lupa dengan kejadian tadi siang

Doyoung memerhatikan Syifa yang sedang berfoto-foto dengan kedua temannya di kebun teh, terlihat sangat senang dengan senyum cantiknya yang tidak pernah luntur

Tiba-tiba Doyoung merasakan ada tangan yang melingkari lengan nya membuatnya sedikit tersentak kaget

"Pak Doyoung lagi liat apa?" Tanya lembut seseorang, siapa lagi kalau bukan Bu Tara

"Pemandangan" Jawab Doyoung berusaha melepaskan tangan Bu Tara dari lengannya, tapi bukannya terlepas, Bu Tara malah mengeratkan pelukan di lengan Doyoung

Bisa saja sebenarnya Doyoung untuk mendorong kencang Bu Tara dengan kekuatan nya, tapi tetap saja ia  seorang lelaki, ia tidak mungkin kasar kepada wanita

"Maaf bu, saya mau ke sana" Ucap Doyoung mencari alasan. Belakangan ini kalimat Doyoung juga lebih panjang dari sebelumnya, itu juga penyebab nya Syifa. Tapi karena kalimatnya juga lebih panjang saat berbicara kepada orang lain membuat Bu Tara mengira Doyoung menyukainya dan memperlakukan nya berbeda.

"Biarin aja pak, anak-anak lagi istirahat" Ujar Bu Tara tersenyum, ia terus berharap kata 'anak-anak' akan menjadi kenyataan dengan Doyoung

Berbanding terbalik dengan Doyoung yang mendengar nya saja sudah jijik. Doyoung berusaha menyingkirkan tangan Bu Tara dengan halus

Seketika mata Doyoung membulat saat melihat Syifa menengok ke arahnya dan menatapnya tajam

Cepat-cepat Doyoung berusaha kembali melepaskan tangan Bu Tara

Dan di waktu yang sama, Bu Tara melihat kerah baju Doyoung yang kurang rapi dan langsung berinisiatif untuk merapihkan nya

Membuat Doyoung tambah panik, ia gelagapan melihat Syifa melotot mengepalkan tangannya 

"B-bu Tara, tidak usah Bu" Ujar Doyoung gelagapan

"Ini kancingnya agak berantakan pak. Saya rapihin dulu ya, itung-itung untuk latihan" Ucap Bu Tara tersenyum pede

"Eh? Itu apa pak?" Bu Tara menunjuk pipi Doyoung

"Itu ada daun kayaknya deh" Bu Tara mengambil daun di pipi Doyoung membuat Syifa semakin panas, berani beraninya wanita ular yang sialnya adalah gurunya itu menyentuh wajah suaminya!? Syifa benar-benar marah saat ini.

Aulia mengelus pundak Syifa berusaha menenangkan, sedangkan Nanda sudah tertawa kesetanan di belakang Syifa.

***

16.25

Syifa duduk di kursi panjang memandangi siswa kelas lain yang sedang bermain bola air. Giliran kelas Syifa sudah selesai, jadi kelas IPA diperbolehkan untuk istirahat.

Sedang duduk santai berusaha melupakan kejadian tadi siang yang membakar hati, tiba-tiba saja...

"SYIFA AWAS!!"

Byurrr!

Syifa membelalakkan matanya. Apa ini?! Ia baru saja selesai mandi dan sekarang bajunya habis basah terkena air, untung saja pakaian dalamnya tebal, jadi tidak terlalu menerawang, tapi tetap saja ini mencetak tubuhnya

"Syifa! Lu gapapa?!"

Seorang siswa laki-laki menghampiri Syifa dan menenggerkan jaketnya pada bahu Syifa. Lelaki itu Bintang

"E-eh? I-iya gw gapapa" Jawab Syifa. Ada sedikit rasa kecewa karena yang datang bukan suaminya... Ah tunggu, suaminya? Mengingat kejadian tadi siang membuat Syifa kembali marah

Sekilas Syifa bisa melihat Doyoung di belakang sana sedang menatapnya dingin membuat satu pikiran jahil terbersit di otak cantik nya

Syifa tersenyum manis "Gak kenapa-napa kok! Makasih ya!"

Ucapan Syifa tentu saja membuat lelaki itu bersemu merah

"Eh? Itu..." Bintang menunjuk sesuatu di atas mata syifa

"Apa? Ada apaan?" Tanya Syifa berusaha mengambil sesuatu mengikuti tangan Bintang

"Itu daun... Kayaknya tadi airnya ke campur daun deh. Mana gw ambilin" Ujar Bintang mengusap pelan bawah mata Syifa berusaha mengambil daun kecil itu

"Nah... Udah" Bintang memperlihatkan daun kecil tersebut

"Oh, makasih ya sekali lagi" Ucap Syifa tersenyum manis yang lagi-lagi membuat Bintang tersenyum malu

"S-sama-sama"

"Eh? Muka lu kok merah? Sakit?" Tanya Syifa menyentuh kening Bintang membuat laki-laki itu menegang di tempat. Sebenarnya ia tahu ini salah, tapi lagi-lagi ia kesal dan ingin balas dendam teringat kejadian tadi

"G-gw gapapa kok" Bintang menurunkan tangan Syifa yang ada di keningnya.

Dan... Terpantau Doyoung sudah panas tak jauh dari sana membuat Syifa merasa puas.

"Oh ya, lu bawa baju ganti?"

"Bawa kok, gw ganti baju deh. Oh iya... Ini?" Syifa menunjuk jaket Bintang

"Gapapa kok, pake dulu aja, nanti aja balikin nya" Ujar Bintang tersenyum

"Oh yaudadeh. Sekali lagi makasih ya Bintang!"

Syifa pergi dari hadapan Bintang dengan senyum manisnya melambaikan tangannya pada Bintang, meninggalkan Bintang yang meleleh dibuatnya

Sedangkan Doyoung yang tak jauh dari sana menatapnya dingin dengan wajah datar mengepalkan tangannya kesal, pasti istrinya ini sedang mencoba balas dendam, pikir Doyoung.

Dan lagi lagi kedua teman Syifa hanya bisa menjadi penonton jarak jauh. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat kejadian barusan, mereka melihat dengan jelas ekspresi kesal Doyoung dan Syifa yang sengaja balas dendam pada Doyoung.

~~~ To Be Continue

Continue Reading

You'll Also Like

158K 4.4K 27
Ini adalah cerita imajinasi yang agak bucin ya:v Di usia remaja seorang gadis cantik dijodohkan dengan seorang laki laki yang bedah 3 tahun dengannya...
11.4K 429 27
Story ke-3đź““ Awalnya kehidupan Fiona sama seperti remaja pada umumnya, bersekolah, menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya tanpa harus memikirk...
2.2K 107 14
" Akila Balqis Calista " "dalem mas , ehh..." seketika seluruh penghuni kelas menatap ku dengan wajah cengo " heh Kila jangan kebanyakan halu , kamu...
5.6M 307K 69
FOLLOW BIAR TAU INFORMASI DARI AUTHOR! FYI: SAAT MENULIS INI SAYA BELUM TAHU EUPBI DI PART AWAL. Kebanyakan pembaca mengalami baper berkepanjangan. B...