MONEY GIRL [TELAH TERBIT]

By 2nisaa

33.6K 4.2K 1.2K

Cek informasi tentang pembelian buku di Instagram penerbit @viruspuitis.id [BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPEN... More

02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
12 (√)
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
END
BONUS
Berita baik (?)
Vote Cover?!
OPEN PO!

01

3.3K 331 111
By 2nisaa

"Lala, gue suka sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue??"

Di tengah taman dua sejoli itu duduk di bangku taman dengan beberapa camilan, dan menonton aktivitas orang-orang.

Gadis yang dipanggil Lala itu memakan potongan Silverqueen terakhirnya itu, lalu menghadap cowok di sampingnya.

"Bapak lo kerja apa?" tanyanya.

"Hah?" mengernyit kecil, si cowok menunjukkan kebingungannya.

"Bapak lo kerjanya apa?" ulang Lala.

"Bapak gue udah lama meninggal pas gue masih kecil--"

"Oh, sorry. Trus Ibu lo masih hidup?" tanyanya lagi memotong ucapan si cowok dengan tidak sopan.

"Masih lahh ... "

"Kerjanya apa?" tanya Lala lagi.

"Kok jadi periksa latar belakang?" bingung si cowok.

"Jawab ajah!"

"Hemm.. Ibu gue guru SMP."

Lala menggeleng lalu berkata, "ngga dulu deh ... "

Membuat si cowok semakin bingung.

"Nggak. Gue ngga mau jadi pacar lo," jawab Lala memperjelas, lalu bangkit dari duduknya.

Merapikan bajunya dan berkata, "btw thanks cemilannya. Gue cabut dulu. Semoga cepet ketemu jodoh, ya."

Lala pun pergi setelah mengibaskan bajunya.

Lala atau Layla, Itu namanya.
Nama panjangnya Laylaaaaaaaa,
Nggak! Nama panjangnya Money Layla Samantha.
Biasa dipanggil Lala atau...

"MONN!!" sebuah suara menghentikan langkah Lala.

"Apaansi Ukhti!" kesal Lala.

Gadis itu biasa dipanggil money alias duit oleh teman-temannya.

Bukan hanya karena namanya, tapi memang Lala itu mata duitan.

Memiliki seribu satu mantan yang merupakan anak orang kaya.

"Ck. Panggil gue Yuvi sekali aja ngga bisa lo? Tapi btw, beneran lo mau pindah sekolah?" tanya teman Lala yang dipanggil 'ukhti' itu.

Gadis berambut pendek, memakai kaus putih lengan pendek dan celana jeans pendek juga.

"Lagian lo juga manggil gue man mon man mon, dikira bagus apa? Em, gue emang pindah sekolah, soalnya gue dijodohin," jawab Lala santai.

"What?! Dijodohin?! Lo mau?! Jaman sekarang, dijodohin?!"

Lala hanya tersenyum, atau lebih tepatnya smirk?

Flashback

"Lala duduk sebentar coba," ucap Ayah Lala itu menghentikan Putrinya yang hendak ke kamar setelah lelah pulang dari sekolah. Mungkin?

sekarang sudah pukul 21.30 WIB
Adakah sekolah yang memulangkan siswanya jam sekian?
Entahlah.

Lala duduk di samping Ayahnya, menurut.

"Lala kamu habis kemana? Jam segini baru pulang?"

Lala diam, tidak bisa menjawab. Masa jujur, kalo dia habis nonton balap liar:v

"Nggak bisa gini. Lala kamu besok ikut Ayah, kamu mau Ayah kenalin sama anak temen Ayah."

Pernyataan tegas itu membuat Lala mendongak.

"Jangan bilang Lala mau dijodohin!"

"Cuma kenalan sayang. Kamu mau hidup kaya gini terus? Ntar kamu jadi kaya Mama kamu," ujar Ayahnya.

"Temen Ayah kaya Yah?"

Sang Ayah menghembuskan napasnya. Lala benar-benar mirip seperti Ibunya.

"Kamu tau perusahaan Addison Group?" tanya Ayahnya, Lala mengangguk.

"Temen Ayah tuh yang punya perusahaan itu."

"Oke deal! Jangankan kenalan dijodohin pun Lala mau Yah," jawab Lala dengan senyum manisnya.

End

••

Hari ini, Lala sudah pindah ke rumah cowok yang dikenalkan atau lebih tepatnya dijodohkan dengannya.

Lala menyeret kopernya dan menekan bel rumah di depannya.

Tak lama, seorang cowok muncul dari balik gerbang tinggi itu.

"Haii," sapa Lala.

Cowok itu menaikkan sebelah alisnya.

"Eyy.. Lo ngga inget gue, ya? Makanya, kalo lagi diskusi itu di liat orangnya. Jangan liatin hape terus," ucap Lala.

Cowok itu hampir menutup kembali gerbangnya namun dihentikan oleh Lala.

"Gue Lala. Money Layla Samantha. Perjodohan itu looohhh," ucap Lala.

Untuk beberapa detik berpikir, cowok itu pun membuka lebar gerbangnya, dan berlalu begitu saja.

Tanpa mengucap sambutan atau apalah.

Tak ingin berpikir banyak, Lala pun menyeret kopernya masuk ke dalam rumah mewah itu setelah menutup gerbang.

"Di rumah gedhe gini ngga ada tukang kebun atau satpam kah?"
Tak ada jawaban.

"Btw, nama lo siapa? Gue lupa?"
Masih tak ada jawaban.

"Kamar gue yang mana?" tanya Lala lagi.

Si cowok mengetuk pelan pintu sebuah ruangan di depannya.
Mereka sudah sampai kamar Lala.

"Ngomong nggak bisa?"
Hening.

"Serah deh. Gue masuk yaa," ucap Lala.

Si cowok pun berjalan menuju kamarnya.

"Vernon!" Si cowok berbalik, merasa terpanggil.

"Yaudah, cuma ngecek. Gue udah inget nama lo."

Tanpa respon apa pun, Vernon masuk ke dalam kamarnya, yang ada di samping kamar Lala.

"Sok-sokan nggak ngomong, padahal ayah mertua bilang lo anak manja. Kasian harus jaga image bahkan di rumah sendiri," gumam Lala.


~~~

Paginya, Lala sedang bersiap untuk ke sekolah barunya.

Sekitar 06.40 ia baru selesai bersiap.
Keluar dari kamarnya, dan turun ke lantai satu.

Di sofa, terlihat Vernon yang sedang membaca buku.

"Lo belum berangkat? Jangan-jangan lo nungguin gue?" tanya Lala.

Tanpa jawaban, Vernon berdiri dan keluar dari rumah. Lala pun mengikuti saja.

Vernon mengambil motor besarnya, dan Lala membonceng.

Tidak ada percakapan hingga akhirnya mereka sampai di sekolah.

"Ruang guru dimana?" tanya Lala saat sudah memasuki gerbang sekolah.

Vernon menujuk ke sebuah ruangan, lalu pergi begitu saja.

Tak ingin berpikir panjang, Lala pun menuju ruang guru.

Bukannya matre, Lala hanya realistis. Hidup di dunia nggak ada yang gratis alias cuma modal cinta 'kan? Semua butuh duit.

Kringgg

Bel masuk berbunyi.
Lala mengikuti wali kelasnya menuju kelas barunya, XII MIPA 5.

Ia bertanya-tanya, apakah ia akan sekelas dengan Vernon? Kaya di cerita-cerita wattpad gituu..

Ia mengedarkan pandangannya keseluruh kelas. Mencari-cari sesosok es hidup, yang baru kemarin ia kenal.

Tidak ada.
Berarti beda kelas?

Mungkinkah kelas sebelah? Biasanya kalau bukan sekelas, berarti kelas sebelah. Begitulah pikiran Lala.

"Anak baru, silahkan perkenalkan diri kamu."

Lala mengangguk lalu sedikit memajukan langkahnya. Tersenyum tipis dan berkata, "Hai.. Gue Money Layla Samantha. Panggil aja--"

"DUIT!"

"MONEY? DUIT DONG?"

Belum selesai ia memperkenalkan diri, seluruh siswa sudah mengejek namanya.

Repot memang. Lala pun sebenarnya heran dengan ayahnya yang memberikannya nama aneh itu.

Nama adalah doa. Mungkin, namanya itu yang menjadi faktor utama ia begitu menyukai uang?

"Diam semuanya! Jangan mentertawakan. Nama adalah doa. Pasti ada makna lain dari namanya Money. Money silahkan lanjutkan," ucap wali kelas Lala.

Padahal beberapa saat yang lalu beliau pun ikut tertawa.

"Iya.. Panggilan gue Lala atau Mon. Jangan duit juga," ucap Lala santai.

Siswa-siswi menganggukkan kepalanya, masih terkekeh.

"Baiklah kamu boleh duduk di samping Nisa," ucap Bu Windy.

Lala mengedarkan pandangannya.
Ia bukan cenayang, yang bisa tau siswi bernama Nisa itu yang mana.

Ia melihat dimana kiranya letak bangku kosong.

Dan ketemu! Meja ketiga, barisan tengah. Ia pun berjalan menuju mejanya.

"Haii," sapa Lala, disambut baik oleh Nisa dan temannya yang lain.

Mereka pun mulai mengakrabkan diri.

Di lapangan...

"Woi Ver.. Lo tau beritanya ngga? Ada anak baru di kelas MIPA 5. Cewek, katanya cantik."

Seorang cowok mengalungkan tangannya ke leher Vernon sambil berjalan menuju lapangan.

Kelas XII MIPA 1, jam pertama itu jam olahraga.

"Si Vernon mana tau berita gituan. Vernon cuma tau jam pertama pjok, jam kedua mantan(matematika peminatan), jam ketiga kimia," saut cowok satunya lagi yang berjalan di samping cowok tadi.

Mereka kembar.
Nicko dan Ricko namanya.

"Bener juga. Btw thanks contekan tadi Ver," ucap cowok bernama Ricko sambil menyengir.

"Tau," ucap Vernon membuat kedua temannya bingung.

"Tau? Tau apa?" tanya Ricko.

"Tau kalo lo nyontek Vernon tanpa ijin lah," ucap Nicko.

"Siswi baru," ucap Vernon membenarkan.

Kedua temannya itu pun terkejut.

"Kok tau?!!" tanya keduanya bersamaan.

Vernon tidak menjawab. Melanjutkan langkahnya, meninggalkan kedua temannya yang masih terkejut.


Money Layla Samantha


Vernon Rey Addison


Follow my instagram
@ni.saa02
Follback? DM aja(◠‿◕)

Continue Reading

You'll Also Like

13.9K 830 36
Jika kalian sudah sering melihat adu kemiskinan di sekolah kalian, kalian harus sesekali datang ke SMA CAKRAWALA. Untuk melihat pertengkaran hebat an...
2.4M 129K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
21.6K 1K 22
Setelah dua tahun dia menetap di Rusia, kini dia telah kembali. Antagonis yang digadang-gadang meninggalkan negara ibu nya karena ingin melupakan ses...
2M 118K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...