The Regressor (Solo Leveling...

By Reika_Rikuto

217K 41.4K 4.4K

Gelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
🎊10K Readers!🎉 Mini Event?👀
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Mini Collection(?)

Chapter 24

3.3K 665 36
By Reika_Rikuto

Jin-Woo sweatdrop, ia tertawa hambar. "Jadi, Yoo Jin-Ho.. Apa-apaan semua ini?" Tanyanya. (Name) yang ada di sebelahnya hanya menatap mereka tanpa ekspresi--tentunya dia memakai masker hitam yang biasa ia pakai selama raid. Jin-Woo mengenakan jaket Jersey(Rei gak tau namanya?) dengan celana hitam, sementara gadis berambut (H/c) itu memakai pakaian yang biasa ia gunakan dalam raid.

"Apa maksudmu 'semua ini'? Mereka adalah rekan setim kita untuk hari ini." Ucap Jin-Ho dengan semangat.

"Mereka yang punya lisensi hunter tapi tidak bisa ikut karena berbagai alasan."

'Terluka.' Batin nya, seraya menatap salah satu kaki hunter yang di gips.

"Mereka yang memiliki banyak masalah hidup aku kumpulkan dalam tim kita."

'Pemabuk.' Ia menatap seorang pria yang sedang meminum sebotol alkohol.

"Ada juga yang kemari karena ingin memperoleh uang tambahan."

'...??' Seorang gadis dengan hoodie merah? Seusia Jin-Ah, mungkin?

"Apa bocah juga boleh ikut dalam raid?" Gadis itu terlihat kesal.

"Hei, kamu pasti masih ingat kalau awakening ku saat masih kelas 2 SMA." Sahut (Name) seraya menyikut pelan lengan si pemuda.

"Tapi kamu baru mengikuti raid setelah aku awakening, (Name)." Balas Jin-Woo.

"Anak dibawah umur yang sudah mengalami awakening, tidak ada larangan hukum untuk mereka ikut raid." Jawab Jin-Ho.

"Bocah? Itu kasar sekali. Aku sepenuhnya seorang hunter." Protesnya.

"Tapi, apakah kamu pernah punya pengalaman raid sebelumnya?" Tanya (Name) menatap gadis itu tanpa ekspresi.

"Be-belum." Jawabnya agak gugup dan ragu.

"Seorang E-rank, perkiraanku?" Tambah Jin-Woo juga ikut menatapnya. Gadis berambut hitam itu tidak menjawab.

"Baiklah, tidak masalah. Kau tidak perlu mengikutiku masuk ke dalam Dungeon--cukup tunggu di luar. Hanya Jin-Ho, (Name), dan aku yang akan masuk." Ucapnya sambil memegang sebelah bahu si gadis bermanik (E/c), berjalan menjauh.

(Name) melirik tangan Jin-Woo yang masih ada di bahunya. 'Aku pikir dia tidak mau mempublikasikan hubungan kita.. Yah, sudahlah. Aku tidak keberatan.' Pikirnya tersenyum kecil, walau tidak begitu terlihat berkat masker hitam yang dipakainya.

Selama Jin-Ho menjelaskan tentang perjanjian yang berlaku, sepasang kekasih itu menyibukan diri dengan mengobrol.

"Kamu sudah membunuh 2 boss monster waktu itu, Jin-Woo. Kali ini biarkan aku menyelesaikannya sendiri."

"Tentu, kalau begitu monster lain itu untukku." Dan beberapa percakapan random lainnya. Mereka menoleh, menemukan Jin-Ho dengan 'equipment menyilaukan' lagi.

"Aku rasa tidak perlu sampai menggunakan itu.." Ucap (Name) memakai kacamata hitam--yang ia ambil dari Inventory miliknya.

Jin-Woo sweatdrop, lalu menghela napas. "Apa-apaan yang kau pakai?" Tanyanya.

"Ini Full Set Armor yang dibuat oleh seorang blacksmith di Guild Italia. Jika kita hanya melakukan raid dengan kita bertiga, bukankah setidaknya aku harus bersiap sebanyak ini?"

Jin-Woo tidak membalas, ia menyentuh Armor yang dipakai Jin-Ho dengan satu jari lalu mendorongnya pelan. Ia pun jatuh seperti balok kayu, (Name) menahan tawa sementara Jin-Woo menghela napas kesal. "Segera lepas armornya selagi aku memintamu baik-baik."

"Iya.." Balas Jin-Ho sambil menangis.

"Hyungnim.. Noonim.." Mereka menoleh.

"Tolong bantu aku berdiri." Pinta Jin-Ho seperti kura-kura dengan tempurung yang terbalik. (Name) tertawa kecil dan Jin-Woo menatap si pemuda kesal.

"Ayo, ayo, sini.. Biar ku bantu." Ujar (Name) masih tertawa.

Jin-Ho masih memakai helm menyilaukan tadi. "Baiklah! Ayo segera masuk Hyungnim, Noonim! Aku gugup..."

"Apa-apaan itu?" Jin-Woo melihat si pemuda berambut coklat sweatdrop, wajahnya seakan berkata 'Yang benar saja..'

"Aku membawanya untuk berjaga-jaga.."

"Sudah, sudah, mengobrolnya nanti saja. Ayo, cepat masuk." Balas (Name) seraya mendorong Jin-Woo dan Jin-Ho untuk segera memasuki Gate.

Sementara 'anggota raid' lain yang menonton dari jauh bersweatdrop ria. "Mereka akan menyerang Dungeon rank C bertiga?"

"Mereka tidak terlihat begitu kuat.."

Orang-orang itu mulai bergosip selagi menunggu. "Jika mereka cukup kuat untuk menyelesaikan Dungeon Rank C bertiga, bukankah lebih baik bagi mereka untuk menyelesaikan Dungeon rank tinggi yang diberikan oleh Guild besar? Apa yang terjadi jika mereka mati?" Pria yang di gips itu bertanya.

"Yah, kita telah menerima uang kita, jadi.." Balas pria bertopi agak ragu.

"E-rank hunter Sung Jin-Woo dan D-rank hunter (Fullname)--aku kenal mereka. Mereka terkenal dengan julukan 'Hunter Terlemah Sedunia' dan 'Anjing Penjaga'."

"Apa-apaan julukan itu.."

"Dan Leader kita, seorang Hunter rank D."

Pria yang minum alkohol tadi menghembuskan asap rokoknya. "Mereka cuma pamer, kurasa. Pamernya anak muda hanya akan merugikan banyak orang."

.
..
.

Beberapa jam kemudian, Jin-Ho kembali dengan tas besarnya. Ekspresinya sedikit.. Takut? Gugup? Sepertinya diantara kedua itu.

"Oh, kamu kembali dengan selamat." Ucap pria bertopi.

"Tampaknya kamu kabur dengan sukses." Balas pria yang di gips.

"Syukurlah." Sahut pria pemabuk tadi.

Namun, suara pria lain mengalihkan perhatian mereka semua. "Tunggu, dia tidak kabur!! Lihat itu!!"

"G-Gatenya tertutup!"

"Apa!? Apa mereka membunuh B-Bossnya?" Jin-Woo dan (Name) menyusul di belakang. Si pemuda berambut gelap memasukkan kedua tangannya ke saku celana, sementara (Name) hanya berjalan berdampingan dengan Jin-Woo--dan wajahnya tanpa ekspresi, seperti biasa.

"Dimana selanjutnya?" Tanya Jin-Woo seraya melirik Jin-Ho.

Jin-Ho menoleh, masih sedikit mengatur napas. "Sekitar satu jam dari sini." Jawabnya.

Sementara si Leader menyuruh anggotanya untuk segera pindah, Jin-Woo melirik gadisnya yang tampak senang--walau tertutup masker, ia tahu kalau (Name) merasa senang.

Si pemuda tinggi menepuk kepala (Name) sekali. "Kau senang ya?" Tanyanya sambil menaikkan sebelah bibir.

(Name) mengerjap sekali, ia mengangguk mengiyakan juga ikut tersenyum. "Begitulah, aku naik 2 level dari sebelumnya." Balas si gadis.

.
..
.

Guild White Tiger..

"Tuan! Li-lihat ini sebentar!"

"Apa!? 200 juta dan 5 ribu? Seseorang sungguh menggunakan 200.005.000 won untuk memperoleh hak menyelesaikan Dungeon rank C?"

"Barusan sebuah tim telah membeli setiap Gate rank C yang muncul, jadi disini tidak ada Gate untuk hunter rank rendah kita melakukan raid! Dungeon rank C awalnya seharga 7 ribu, tapi meskipun saya telah menaikan harga hingga 100 juta, mereka membelinya seharga 200 juta 5 ribu." Jelas bawahannya.

Atasannya tampak kaget seraya menatap dokumen yang ia pegang. "Leader timnya bernama Yoo Jin-Ho? Aku tidak pernah mendengarnya."

"Aku yakin dia anak kedua dari CEO Yoo-Jin Arsitektur. Kelihatannya dia membeli Gate dengan bantuan perusahaan."

"Tapi, ini masih merugikan untuk mereka. Untuk calon CEO, bukankah leluconnya sedikit berlebihan?" Ketika pria itu menatap data di komputer, ia terkejut.

"Gee-Chul, bukankah ini orang-orang yang selamat dari Double-Dungeon, sekitar 2 atau 3 bulan lalu?"

"Iya, nama mereka adalah.." Atasannya memotong.

"(Fullname) dan Sung Jin-Woo, aku benarkan?"

"Iya, itu benar."

Ekspresi sang atasan berubah, seakan tahu kalau ini adalah sebuah kesempatan langka. 'Ini tampak seperti lahan bisnis.'

Pria itu berteriak pada semua bawahannya. "Semuanya, hentikan apa yang sedang kalian lakukan! D-rank hunter (Fullname) dan Yoo Jin-Ho, dan E-rank hunter Sung Jin-Woo, carikan aku semuanya mengenai ketiga orang ini! Sekarang juga!"

1099 kata

Bersambung..

A/N : Rei kepikiran bikin chapter khusus kakak (Name), salah satu OC Rei yang berperan penting disini. Tapi gak bisa janji bakal update chapter itu dalam waktu dekat, menurut kalian gimana? Yah.. Seperti biasa chapter ini gaje, banyak typo, bahasa non baku, dll. Jangan lupa vote dan comment, nantikan chapter selanjutnya~

Continue Reading

You'll Also Like

162K 5.8K 91
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
1.2M 51.6K 98
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
130K 2.5K 43
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
1.1M 18.9K 44
What if Aaron Warner's sunshine daughter fell for Kenji Kishimoto's grumpy son? - This fanfic takes place almost 20 years after Believe me. Aaron and...