The Regressor (Solo Leveling...

By Reika_Rikuto

218K 41.5K 4.4K

Gelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
🎊10K Readers!🎉 Mini Event?👀
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Mini Collection(?)

Chapter 16

4.2K 821 158
By Reika_Rikuto

"Halo Jin-Woo, silahkan masuk." (Name) mempersilahkan si pemuda untuk memasuki rumahnya--padahal mereka sudah lama bertetangga. Jin-Woo mengangguk kecil, memasuki rumah sahabatnya itu.

Sudah lama si pemuda tidak mengunjungi apartemen (Name), rumah itu tidak banyak berubah. Hanya beberapa barang milik kakak sang gadis yang menghilang dari sana. Gadis bermanik (E/c) itu duduk di sofa, menepuk sisi sebelahnya seakan meminta Jin-Woo duduk disana.

Jin-Woo tanpa banyak bicara, ia menuruti (Name). Diatas meja kecil dihadapan mereka, tersedia (F/d) dan secangkir kopi. "Jadi Jin-Woo, apa yang ingin kamu bicarakan padaku?" Tanyanya dengan senyum.

Jin-Woo diam sejenak menatap (Name), kemudian mulai membuka mulutnya. "Di dungeon rank C waktu itu, kenapa kamu tahu aku belum mengambil hadiah quest harian?"

Senyuman si gadis perlahan luntur, hingga (Name) menghela napas. "Astaga, kupikir apa. Kamu meminta ketemu berdua begini hanya untuk menanyakan hal itu ya.."

"(Name)--"

"Hei, Jin-Woo." (Name) memotong ucapan si pemuda, menatapnya serius.

"Apa saat itu kamu tidak mendengar ucapanku?" Tanyanya yang sempat mendapat reaksi bingung dari Jin-Woo, tetapi tidak lama wajahnya berubah menjadi merah.

(Name) melipat tangannya. "Kau ingat rupanya. Jadi, sampai kapan kamu akan menggantungku begini, hm?" Pertanyaan si gadis (E/c) masih belum dijawab.

"Aku..."

"Hm? Aku apa?"

"Aku.. juga menyukaimu." Balas Jin-Woo dengan wajah memerah. Senyum (Name) kembali mengembang.

"Artinya sekarang kita pacaran ya." Ucapnya yang dibalas dengan anggukan si pemuda, (Name) tertawa kecil melihat tingkah Jin-Woo yang menurutnya imut.

'Tok! Tok! Tok!'

Suara ketukan pintu itu menarik perhatian sepasang kekasih. Mereka pun membuka pintu, menemukan Jin-Ah disana. "Ah, Oppa, Eonnie, apa kalian mengenal Yoo Jin-Ho?"

"Biar kutebak, dia meminta Jin-Woo bertemu dengannya?"

Jin-Ah tersenyum kecil. "Setengah benar. Dia meminta Oppa dan Eonnie menemuinya."

(Name) seketika menunjuk dirinya sendiri seraya membentuk ekspresi seakan berkata 'Aku juga?'

.
..
.

Cafe Pene..

"Tuan, nona, sebelah sini!" Ucap Jin-Ho sambil melambai kecil. (Name) yang sedang menggandeng tangan sang pacar mengangguk pelan, kemudian mendekati si pemuda berambut coklat bersama Jin-Woo.

"Bagaimana kamu menemukan nomorku?" Tanya Jin-Woo seraya menarik kursi untuk (Name), kemudian duduk di kursinya sendiri.

"Aku punya banyak koneksi di Guild. Tuan mau secangkir kopi?"

"Terserah." Balasnya pendek. Jin-Ho menoleh pada (Name).

"Bagaimana denganmu, Nona?"

(Name) membalas dengan pendek. "Samakan saja." Setelah pelayan mengambil pesanan mereka, sempat hening sejenak.

"Aku tidak menyangka kita bertemu lagi." Jin-Woo mulai membuka pembicaraan.

"Kalian adalah penyelamat hidupku."

"Yah, kamu membagikan semua kristal mana denganku sehingga aku bisa menghasilkan beberapa uang." Ujar Jin-Woo teringat ketika ia menjual kristal itu dan mendapatkan 1.800.000 won.

"Dan juga, karena kamu tetap diam jadi tidak ada masalah sejauh ini." Tambah (Name) dengan senyum kecil, sementara manik Jin-Woo berkilat kebiruan.

Jin-Ho sempat menjadi gugup. "Me-merekalah yang mencoba membunuh kita duluan. Kita adalah hunter, jadi kita tidak boleh dengan mudahnya mati. Kemarin adalah pertarungan antar hunter."

'Mereka berdua ini adalah False Ranker. Para maniak yang senang saat menghabisi dan membunuh! Normalnya, aku tidak seharusnya berurusan dengan mereka.' Pikir Jin-Ho.

"Tuan, Nona.. Aku sebenarnya berencana membuat Attack Force--" Belum sempat si pemuda pendek(?) menyelesaikan kalimatnya, Jin-Woo memotongnya.

"Aku menolak."

"Ta-tapi, aku bahkan belum menyelesaikan kalimatku!?" Jin-Ho memasang wajah ingin menangis(?).

"Aku tidak perlu mendengarnya. Karena kamu bilang akan membuat Attack Force, kau ingin kami untuk ikut." Jin-Woo mulai bangkit dari tempat duduknya, diikuti dengan (Name).

"T-Tuan, nona!"

"Kupikir apa, tapi aku maupun (Name) tidak ada niat untuk bermain dengan anak orang kaya. Kami akan pergi jika tidak ada urusan yang lain, ayo (Name)." Jin-Woo mulai melangkah meninggalkan meja itu, menarik tangan kekasihnya pelan.

"Cuma 20 kali! Tidak, tolong pergi denganku cukup 19 kali saja!"

Jin-Woo menoleh. "Dimana? Dungeon?"

"Iya! Aku akan memberi bagian kalian dengan adil."

'Ah, ini dia. Jin-Woo mode emak ngomel..' Batin (Name) mempersiapkan telinganya.

"Berdasarkan kejadian kemarin, harusnya kau paham. Hunter tidak hanya bisa membunuh monster, tapi juga bisa membunuh manusia dengan mudah. Raid bukan sekedar olahraga ekstrem. Meski begitu kau ingin membuat Attack Force? Apa kau sudah memikirkannya dengan benar walaupun telah mengalami kejadian yang cukup mengerikan itu? Atau mungkin.."

Gadis itu melanjutkan. "Kau mau menjadi seorang Guild Master(GM)?"

"Benar, Tuan, Nona!" Jawab Jin-Ho mantap.

Jin-Woo memasang ekspresi jengkel, ia memutar tubuhnya dan akan meninggalkan tempat itu--jika tidak ditahan oleh Jin-Ho dengan menarik jaketnya. "Kumohon, setidaknya dengarkan apa yang akan kukatakan.." Rengeknya sambil menangis.

(Name) mengulum senyum seraya memutar bola matanya. "Jin-Woo, kita dengarkan dulu ya. Mungkin saja ada hal menarik nanti." Ucapnya sambil menarik pelan lengan jaket Jin-Woo.

Ah.. Jujur saja, Jin-Woo nyaris tidak bisa menolak permintaan sang pacar. Ia menghela napas pelan, kemudian kembali duduk di tempatnya.

"Seperti yang kalian katakan, aku ingin mendapatkan lisensi untuk menjadi GM. Tidak sulit bagi hunter untuk mendapatkan lisensi GM. Hunter harus berpartisipasi dalam raid setidaknya 20 kali. Yang pertama, aku sudah menyelesaikannya kemarin. Jadi aku hanya perlu raid 19 kali lagi." Jelas Jin-Ho.

"Tentu akan ada tes pemeriksaan. Tapi jika aku tidak memiliki otak yang encer, aku tidak akan bisa mewarisi perusahaan, itulah kenapa aku percaya diri pada tes itu." Tambahnya dengan cengiran, mendapatkan tatapan datar dari (Name) juga Jin-Woo.

"Kalau memikirkan itu, kau adalah anak kedua dari Yoo-Jin Arsitektur."

"Iya. Aku menjadi GM sebenarnya juga berhubungan dengan perusahaan kami. Ayahku ingin membuat sebuah guild."

"Yoo-Jin Arsitektur ingin membangun sebuah Gulid?"

'Dungeon itu sangat berbahaya. Tapi sepadan dengan itu, disana terdapat segunung harta karun. Inti Magis dan Kristal Mana adalah salah satunya. Mayat monster biasa digunakan sebagai material juga, jadi tidak ada bagian tidak berguna di Dungeon. Tentu perusahaan besar juga ikut campur.' Batin Jin-Woo.

"Jadi para hunter yang bekerja di perusahaan menyelesaikan Dungeon, dan perusahaan yang mengambil hadiahnya. Jadi mereka berencana untuk berdiri sendiri(swasta)."

"Itu benar, Tuan!"

"Ayahku berencana untuk mempekerjakan hunter rank S dan menjadikannya GM. Kakakku akan menjadi wakilnya dan mengoperasikan Guild dibawah kontribusi yang disamarkan." Jelas Jin-Ho.

'Seingatku.. Ada 9 orang hunter rank S di korea. Kalau dia berencana untuk mempekerjakan hunter yang tidak terdaftar didalam guild, berarti hanya hunter Kim Beong-Gyu yang tersisa.. Tapi bukankah dia berhenti?' Pikir Jin-Woo.

"Meski jika kakakmu menjadi wakil, perbedaan otoritasnya sangat besar. Perselisihan mereka mungkin tidak dapat dihindari."

"Ya, kakakku orang yang berbakat. Tapi tanpa Awakening, sulit untuk duduk di posisi GM."

"Dengan rank rendah dan usia sepertimu juga tidak punya pengalaman, tentunya kamu jadi tidak termasuk. Apa kamu berencana mendapatkan pengalaman dan mencoba berdiskusi dengan ayahmu?"

"Iya. Itu benar, Tuan."

'... Aku merasa tersisihkan.' Batin (Name) menatap Jin-Woo dan Jin-Ho bergantian.

"Kenyataan bahwa kalian adalah False Rank--maksudku, kenyataan  kalian menyembunyikan kemampuan kalian akan aku rahasiakan selamanya! Jika kalian berencana untuk terus menyembunyikan kemampuan dan melakukan Raid, bukankah setidaknya kalian butuh Attack Force? Dibandingkan raid dengan para hunter rank tinggi, keberhasilan selamat menyelesaikan raid dengan hunter rank E lebih tinggi!" Jin-Ho menjelaskan dengan semangat, bahkan sampai bangun dari kursinya.

'Mereka berdua setidaknya rank B keatas. Mereka mungkin hunter rank E dan D, tapi Tuan berhasil mengalahkan bos laba-laba dan Nona mengalahkan squad rank C tanpa luka sedikitpun. Jika aku ikut raid dengan hunter tidak berkompeten, aku bisa saja kehilangan nyawa, tapi mereka berdua bisa dipercaya! Mereka mungkin terlihat kejam, tapi Tuan menyelamatkanku dari monster laba-laba dan Nona menyelamatkanku sekali dari Hwang Dong-Suk.' Batin Jin-Ho sambil melihat keakraban Jin-Woo dan (Name).

Gadis itu mulai meminum minumannya. "Ack! Pahit sekali.."

Jin-Woo terkekeh. "Lagipula siapa yang katanya mau pesan minuman yang sama denganku?" Ia mengelus kepala (Name).

"Uh.. Tahu begitu aku pesan latte saja.." Gumamnya pelan.

Pemuda tinggi itu menoleh pada Jin-Ho. "Jadi, apa yang kami dapat jika bergabung denganmu?"

"Ini.." Jin-Ho memberikan berkas pada Jin-Woo. Ketika si pemuda membuka berkas itu, (Name) mengintip di sebelahnya--walaupun ia sendiri sudah tahu apa yang ada di dalam berkas itu.

1303 kata

Bersambung..

A/N : Ini lebih panjang dari dugaan Rei.. Dan (Name) cuma jadi pajangan(´・_・'). Hem, oke. Seperti biasa ini gaje, banyak typo, bahasa non baku, dll. Jangan lupa vote dan ramaikan comment, nantikan chapter selanjutnya~

Continue Reading

You'll Also Like

140K 5.8K 102
a sister who's actions are untamed, and a brother who's feelings are untamed. With complete different personalities, yet an awesome bond, the sibling...
364K 13.1K 57
𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 Ellie Sloan reunites with her older brother when her hospital merges with his jackson avery x ellie sloan (oc) season six ━ season se...
623K 31.6K 60
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...
72.6K 2.9K 24
Noah always believed her and Lando were forever, but when he ended things with her to further his racing career it left her heartbroken and alone. I...