SAD BOY [END]✓

By Marlonmarisan_01

22.6K 1.4K 1K

C"Hey culun aku menyurunmu membawah jus apel bukan jus jeruk!" Gadis itu menyiramkan jus itu tepat di wajah p... More

P r o l o g
♠️1 H u r t
♠️2 H a b i t u a l
♠️3 ️C a r e
♠️ 4️ C o n f u s e d
♠️ 5 ️G o d t h e b e s t
♠️ 6 L o n e l y
♠️ 7 A r r o g a n t
♠️ 8 H o n e y b u t g e n t l a n
♠ ️9 S h y
♠️10 C o n t i n o u s b u l l y i n g
♠️ 11 L o v e
♠️ 12 D i s a p p o i n t e d
♠️13 H o p e
♠️ 14 T h e C h u r c e h
♠️ 15 P a t i e n t
♠️16 S o r r y
♠️ 17 H o w h a p p y
♠️ 18 I t F e e l s j u s t b e i n g m o c k e d
♠️ 19 O n l y M e Y o u a n d G o d
♠ ️20 C r y i n g
♠️ 21 I a m E v i l
♠️ 23 W i s u d a h
♠️ 24 T h e m a i n G o d
♠️ 25 A b o u t u s
♠️26 C a u g h t
♠️27 S a d
♠️28 I a m G o
♠️29 B y Olivia T o Alfa [END]

♠️ 22 S e l f c o n s c i o u s

375 17 19
By Marlonmarisan_01

Aku sadar diri tapi kau tahu cara satu-satunya agar aku bisa berada didekatmu adalah dengan menyiksahmu?!

Olivia Jorja Swift

Aku pemuda terbodoh seharusnya aku membencinya bukan mencintainya

Derek Alfaedison Smith



"Kau ini kemana saja tadi aku sudah menunggumu di ruang lab sains? Derek!? " Matheo menghela nafas berat dan berjalan mendahului Alfa. "M...a...af" Ia segerah menyusul pemuda tersebut memasuki lorong kearah lab sains.

"Ayo cepat! " Matheo berhenti menunggu hingga Alfa sudah di sebelahnya.
Alfa berlari pelan kini ia sudah disebelah pemuda yang memakai topi berwarna putih tersebut. "Ba...i...k"

Keduannya melangkah kearah ruangan yang penuh dengan uji coba hewan dan kerangkah manusia serta eksperimen tumbuhan.

"Apa...ya...yang...kita...la...lakukan? " tanya Alfa sambil melepaskan ransel dari pundaknya dan meletahkan diatas meja yang kosong.

"Sabar tungguh seseorang akan kuberi tahu bila ia datang!? " ujar Matheo dan berjalan kearah pojok dinding dekat jendelah ia meraih kemejah berwarna putih polos. Dan memakainya. "H...hmm" Alfa lalu duduk dibangku kayu ia menepelkan dahinya diatas meja.

Lelah, hampa, rapuh, kosong itukah suasana hatiku sekarang?

Atau... Ya sudahlah oh ayolah Alfa baikkan jika kau menjauh dari gadis itu setidaknya kau bisa hidup dengan tenang! Tanpa bully tanpa tindakan kekerasan atau semacamnya.

Kau... Tak boleh lemah apapun kondisinya kau kuat kau sangat kuat, kau hanya takut jika dibilang sok kuat dan takut menyakiti mereka.

Alfa tiba-tiba mengangkat kepalanya pelan saat mendengar kata-kata Matheo ia panik setengah mati. " Cel kupinjam kekasihmu yaa. Kami ada tugas sekarang"

"Ok bung " jawabnya.

Alfa meraih ranselnya dan keluar tapi Matheo menghadannya. "Kau mau kemana Derek? "

"Aku...ada...u...urusan." Alfa merunduk karna didepan bukan hanya ada Matheo tapi ada Celvin serta Olivia. Ia sudah niat untuk tidak berada didekat gadis ini.

Celvin tersenyum senang saat pemuda itu beranjak dari ruangan ini karena sepertinya pemuda culun itu sudah takut saat dipukulinya lagi.

"Tidak akan kau tak bisa pergi, kita bertiga, kau aku dan Olivia ditugaskan dalam satu kelompok untuk membuat proyek menyusun dan merangkai kerangkah tubuh manusia! " jelas Matheo.

Rahang Alfa nyaris terlepas hingga jatuh dilantai. "Ak...aku...gabung...digrup la...in saja! " tolak Alfa pelan mengeleng singkat.

"Tidak bisa Derek ini perintah Mrs Judy kau tahu, kan apa yang telah ia tetapkan tak bisa dirubah lagi, grup lain pun telah penuh akan anggotanya jadi ayolah berkerja sama dengan kami!" kata Matheo, dan duduk dibangku depan Alfa.

"Ta...tapi." Sudut matanya menangkap sosok Olivia yang menatapanya dingin.

"Hey jangan dekati kekasihku!" Ancam Celvin membentuk jarinya menjadi huruf v dan mengarahkan ke matanya lalu mengarahkannya pada Alfa, dengan garang.  "Aku pamit bung" Ia berbalik badan dan keluar lab sains.

Matheo hanya menganguk tanpa menjawab.

"HEY CULUN SIAPA JUGA YANG MAU SEKELOMPOK DENGANMU KALAU BUKAN KARENA MRS JUDY YANG MENYURUH!" teriak Olivia.

Alfa menudukkan kepalanya malu serta gugup. Mentalnya serasa rusak oleh gadis ini.

"Kau tak perlu teriak seperti itu kita akan dihukum?! " kesal Matheo ia bangkit dari kursinya menarik rangkah manusia yang dibelakang gadis itu beranjak lima langkah.

Kau pandai bersandiwara yaa?  Olivia
kau sangat merindukannya, kan kau bahkan ingin memeluknya kan, tapi tentu saja ia SANGAT MEMBENCIMU. KAU TENTU SAJA TELAH MERUSAK MENTAL DAN FISIKNYA BODOH!!

Olivia menatap Alfa lekat-lekat. Pemuda  itu masih setia menuduk tak ada keberanian baginya untuk menegakan kepalanya sekarang.

"Hey jangan diam saja ayo bantu aku kalau tidak kulaporkan kalian pada Mrs Judy!? " sunggut Matheo karena keduannya hanya diam tak membantunya yang menarik kerangkah manusia itu sendirian.

"M...a...af aku akan membantu !" Alfa  segerah menujuh Matheo. "Baik!" Olivia pun melangkah agak depan Matheo namun saat Alfa melangkah sambil menuduk sehingga ia menabrak gadis itu karena arah jalan mereka berlawanan. Tubuh Alfa kekar dan jangkung sedangkan gadis itu mungkin sebatas pundak Alfa. Alhasil Alfa jatuh dan menidih tubuh Olivia. Karena saat ia nyaris jatuh ia menarik pundak Alfa, Alfa refleks ikut terjatuh.

Olivia terbelalak Alfa adalah diatas tubuhnya.

Apa ini mimpi yang benar saja, ya Tuhan kenapa aku jadi gugup. 

Olivia terus melihat betapa indah pahatan karya Tuhan yang satu ini. Mata yang berkacamata bulat, bibirnya yang tak begitu tipis, pipi yang tirus, hidungnya mancunya,

Olivia seakan lupa bahwa ia telah memiliki kekasih.

CELVIN CELVIN OLIVIA INGAT KAU MILIK CELVIN JANGAN BODOH!

Lamuan Olivia buyar saat Alfa, bangkit dan menuduk kepala pemuda itu dahinya berkeringat dingin, tanganya pun gementar.  "M...a...a...f" 

Ia berusah menegakan kepalanya perlahan dan berjalan cepat membantu Matheo, yang kesal melihat mereka berdua, tapi pemuda itu terkekeh melihat mereka seketika. "Ku kira kalian cocok! "

Alfa lemas mendadak ia merasa kepalanya seakan kini ditebas Celvin dengan pedang samurai sekarang.

Olivia pun diam sejak tadi, ia membantu kedua pemuda tersebut. Tapi memori otaknya tak bisa membuang kejadian yang berdurasi 5 menit tadi.

...

Alfa kenapa yaa?

Apa aku melakukan kesalahan yang tak aku sadari?

Tapi apa? Kan aku sudah berusahan agar pemuda itu mau membagi keluh kesah padaku.

Tapi ia kenapa menjauhiku?  Yaa Tuhan kenapa? Apa ia tak sadar kalau aku mencintainya?

BRANKKK BRANKK

Omega  mengosok dahinya kesal. Ia kaget memandang Mr Chris yang meleparkan spiodol padanya.

"KAU KELUAR DARI KELASKU NONA OMEGA CAMILA SWIFT! " Perintah pria tua itu.

"Tapi Mr saya minta maaf saya tidak akan mengulanginya lagi! " jawab Omega tersenyum kaku.

"Tak ada maaf, ini sudah sepuluh kalinya kau melamun dikelasku selama seminggu ini, cepat keluar jangan membuang waktuku hanya untuk memarahimu ! " cibir Mr Chris.

"Oke Mr I'm sorry " Buku dan pulpen Omega masukan dalam ranselnya dan keluar dari ruang kelas itu.

"Hey berhenti melihatnya kita kembali fokus pada materi! " Pria tua itu  memandang seluruh mahasiswanya dingin.

Omega menedang botol bekas dilantai dengan jengkel. Gadis berambut sepundak  berwarna pirang itu mengusap wajahnya kasar.

Alfa kau membuat aku jadi tak fokus belajar!

Selama beberapa minggun terakhir ini aku merindukankanmu!

Alfa kau kenapa jika aku salah katakan saja jangan diam dan menjauh dariku begini?!

Tanpa Omega sadari pipihnya basah. Tapi tangannya tak berniat untuk mengusap jejak cairan benih itu.

Kenapa Tuhan biarkan aku jatuh cinta yaa dan masalahnya aku tak tahu dimana letak kesalahan yang kubuat jika saja aku tahu.

Mungkin aku akan memperbaikinya menatahnya ulang.

Tapi aku sungguh tak tahu dimana kesalahanku. Sakit yaa kau mencintai seseorang pemuda nyaman lalu...

Alih-alih kau dijauhinya tanpa alasan yang jelas.

Apa itu tak sakit?!

Omega tak peduli dengan seberapa deras airmatanya yang mengalir. Namun ia merasa pipihnya ada yang mengusapnya dengan lembut. "Pria bodoh mana yang membuat kau menagis hah?! "

Ia mendongkah dan Brody menatapnyaa serius. Ia duduk disamping Omega yang duduk sendiri pada bangku kayu dikoridor dekat taman. "Tak ada, mataku hanya kelilipan debu!"

"Kau tak ada kelas? " Omega tersenyum manis menyembunyikan luka hatinya yang terasa rapuh.

"Dosenku tak masuk, kau yakin matamu hanya kelilipan debu?!" Brody menyelipkan sehelai rambut gadis itu dibelakang telingah gadis itu dengan lembut.

Omega menganguk dan ia sangat tampak mengemaskan. "Kenapa kau tak memakai topi? " tanya Brody.

"Aku lupa, aku buru-buru berangkat jadi aku tingalkan dikamar"

"Kukira gadis tomboy sepertimu tak bisa menagis? " Brody mengetuk jari telunjuknya didahinya berulang kali. Seperti sedang berpikir.

"Kau ini, mataku tadi hanya kelilipan! " Omega menyiku lengan pemuda itu.
"Hahaha iya " Ia tertawa pelan memperlihatkan deretan gigi rapinya yang putih.

Omega terhibur tapi jika itu adalah Alfa yang melakukannya mungkin rasa senangnya menjadi dua kali lipat, bahkan ia bisa melupahkan hatinya yang sakit.


...


"Besok akan kita lanjutkan lagi!" Matheo dan dibantu Alfa menutup kain dikerangkah manusia itu.
"Aku setujuh! " guman Olivia.

"Besok jam 07 : 00/ 10: 00 pagi kita akan bertemu disini, aku minta kerja sama dari kalian berdua! " ujar Matheo berganti menatap Olivia maupun Alfa.

" Yes Sir! " Olvia memberi hormat dengan dua jari dari tangan kanannya. Ia terkekeh pelan.  Matheo menatap gadis itu malas.

"A...aku...p...pamit! "

"Ingat Derek besok kembali kemarih! Jangan buat aku mencarimu yaa! " Matheo berdiri diambang pintu dan berteriak pada Alfa yang akan berbelok ke lorong masuk toilet. Pemuda itu berbalik sebentar dan menganguk setelah itu ia kembali melangkah lagi.

"Mau kemana kau, mau menyusulnya yaa?" komentar Matheo saat Olivia buru-buru meraih ranselnya dibangku. "Siapa juga yang mengikuti si culun itu!? Bye bye sampai jumpah besok! " Kaki Olivia keluar dari ruang lab sains.

"Ingat ada Celvin, Celvin kekasihmu nakal !" sidir Matheo sambil bersiul-siul.

"Diam kau! " teriak Olivia diluar pintu.

"Ok I'm silent, Olivia " guman Matheo. Tapi gadis itu sudah tak ada diluar sana dan ia tak kunjung mendapat balasan.

Alfa merasa ada yang mengikutinya. Dia berbalik tapi tak ada orang dibelakangnya yang ada hanya dirinya sendiri.

Hanya imajinasiku pasti!

Alfa mengibas tangan depan wajahnya mengusir pikiran yang ia bayangankan ada yang mengintainya.

Pemuda itu masuk blink toilet ia memutar kran air di wastafel, namum kepalanya tercebur dalam wastafel itu selama 15 detik dan kembali terangkat sendiri ia berdiri tegak. Alfa menelan air liurnya gugup, ada apa ini ia merasa bulu kuduknya merinding.

 Pandangannya belum jelas ia tidak bisa melihat siapa dibelakang tubuhnya. Orang itu tak telihat karena ia terhalang tubuh Alfa sendiri.

Kini dahi Alfa terbentur cermin diatas wastafel itu. Lima kali dibentur disana hingga darah berhasil mengalir turun, Alfa terbelalak sendiri. Ingin sekali ia berbalik dan melihat siapa yang melakukan ini. Tapi sayangnya ia tak punya cukup nyali untuk hal itu. Tubuhnya kaku seperti patung, kakinya perlahan-lahan gementar.

Skakmat Alfa mati kutuk tubuhnya dipeluk  dari belakang tangan mungil itu adalah tangan seorang gadis yang tak asing di matanya.

"Aku sadar diri tapi kau tahu cara satu-satunya agar aku bisa berada didekatmu adalah dengan menyiksahmu " Gadis itu membalik tubuh Alfa dan memeluknya erat. Alfa melotot. Darah menetas turun dari dahinya hingga gadis itu berdarah juga darah meluncur turun dikepala Olivia.


"This...is... c...c...crazy O...Olivia! "

Tangan kiri Olivia terlepas dari tubuh Alfa  telunjuknya tertempel di bibir pemuda itu.

"Yes I know this is crazy but I'm crazy because you! Love you what  you know?"

Alfa kaget serasa baru saja petir menyabarnya dari langit. Tangan Alfa berat untuk memeluk gadis ini. Ia merasa dadanya dipukuli tangan Olivia. Ia merasa ada gesekan kepala didadahnya apa gadis itu menagis? Isahkan Olivia terdengar sangat pelan.

Alfa bimbang sekarang apa yang
harus ia lakukan. Jujur saja ia senang karna gadis  itu membalas perasaannya tapi hatinya sakit karena ia tak bisa memiliki gadis itu.

Alfa tersenyum perih air matanya perlahan menetes walau hanya setetes dan tidak sederasa Olivia.

Aku pemuda terbodoh seharusnya aku membencinya bukan mencintainya!

"A...Alfa..." Olivia menahan dadanya pelukannya terlepas begitu saja. Alfa menangkap tubuh gadis itu yang nyaris rubuh dihadapannya.

"Ka...kau...kenapa."  Olivia tersenyum kecut. Matanya ia terpejam. Alfa panik ia membawah gadis itu keruang UKS "Buka...ma...matamu ku...mohon! " Alfa mendengong Olivia sambil berjalan cepat. Bahkan ia lupa kau dahinya terluka.

"Hey apa yang terjadi pada kalian?" Pintu UKS terbuka Alfa tak memjawabnya tapi langsung merebahkan tubuh gadis itu disana.

"To...to...tolong periksah keadahannya!"

"Kau juga! " balas orang itu.



TO BE CONTINUED

SALAM HANGAT MARLONMARISAN

Continue Reading

You'll Also Like

17.4K 1.1K 124
.. Wang Yi yang berusia 18 tahun menjadi dewa pasar saham, dengan aset ratusan miliar, tetapi dia memilih Wall Street untuk pensiun dan bahkan mengam...
1.6M 87.7K 69
#16inteenfiction (9-11 juli 208) #8inteenfiction (3-4 August 2018) #10inteenfiction (5 August 2018) #13inbaper (9-11 juli 2018) #3inbaper (28 Novembe...
3.9K 946 37
Gimana hidup kalian jika tiba-tiba berubah 180° karena sebuah perjodohan gila yang dilakukan oleh orang tua kalian?. Mau nolak, ntar durhaka tapi ka...
2.3M 29.1K 28
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...