"Memangnya makala merupakan tanda bahwa kau sudah dewasa?"

"Ayah! Berhenti menggodaku,ibuuuuu coba hentikan ayah" ujar Dahyun sembari memperlihatkan wajah memelasnya.

"Lihatlah kau,segitu saja sudah melapor. Amboy amboy dasar lemah" ujar sang ayah yang terus membuli anaknya. Dahyun yang baru saja mau mengangkat suara mengurungkannya karena teguran sang ibu.

"Sudah berhenti berhenti kau sudah dewasa kenapa masih saja ber adu mulut dengan anak kecil. Makanlah makanan kalian sebelum kubuang kalian ke kuala" kata sang ibu membuat ayah dan anak merinding.

"Suami takut istri"lirihan pelan Dahyun dengan kekehan meskipun tetap saja masih bisa didengar oleh sang ayah.

'Ingin ku berkata kasar tapi takut dosa' batin sang ayah yang hanya dapat tersampaikan dalam hati.

*

Pagi hari tiba,matahari juga sudah terlihat membentang diatas langit.

Tidak seperti biasanya Dahyun yang hanya akan makan bersama dengan ibunya,kali ini kehadiran seseorang membuat keluarga ini tambah sempurna.

Dengan seragam yang lengkap,Dahyun siap untuk berangkat. Sang ayah menawarkan supir untuk mengantar namun dengan cepat ditolaknya.

Dahyun sudah terbiasa naik bus.  Kesederhanaannya terus melekat.

Tidak seperti biasa jika saat Dahyun datang ke sekolah dengan raut wajah yang sedih kali ini berbeda,raut bahagia dapat dilihat bersinar diwajahnya bahkan JeongTzu heran sekaligus senang melihat sahabat mereka kembali bahagia.

"Wow Dahyunnie,tumben pagi pagi senang biasanya kau terlihat seperti sebuah burung elang yang siap memangsa" ujar Jeongyeon

"Huh kau tidak perlu tahu kecuali jika kau menciumku mungkin akan kutoleri" kata Dahyun.

"Yeoksi sikap menyebalkanmu kambuh lagi,aku rasa sepertinya kau kembali sedih lagi saja. Ayo nangis,nangis" ujar Jeongyeon membuat Dahyun sebal.

"Dahyun-ah aku senang kau kembali merasakan kebahagiaan"kata Tzuyu dengan rona wajah yang meliputinya.

"Uwaaahh aku terhura Tzuyu,aku pikir kau akan sama seperti dengan gadis tomboy ini" ujar Dahyun memberikan pelukan pada Tzuyu yang empunya merasakan sangat bahagia bagai terbang ke surga.

"Yak aku tak sejahat itu,aku juga mau bergabung" Jeongyeon mendekatkan dirinya kemudian bergabung dalam pelukan.

Hari harinya terasa bahagia bersama kedua sahabatnya dan kedua orang tuanya.

Diselah selah jam makannya,tiba tiba ponsel Dahyun bergetar. Sebuah panggilan masuk dengan tertera nama ayah mengambil atensi Dahyun. Tidak ingin menunggu dengan segera ia menjawabnya.

"Halo ayah ada perlu apa?"

"Nak sehabis pulang sekolah datanglah ke alamat ini XXX"

"Baik ayah"

"Oke belajar yang baik ya sayang"

"Nee ayah aku tutup yah"

Panggilan berakhir.

Sesuai dengan yang diperintahkan ayahnya,sehabis pulang sekolah Dahyun memanggil taksi untuk mengantarnya ke alamat yang dituju.

Sebuah gedung besar yang menjulang tinggi ternyata menjadi tujuannya.

Sesampainya disana Dahyun diarahkan untuk pergi ke lantai 7.

Disana dengan bahagia ia dapat melihat ayah,ibu,Sana?Mina?Momo? Dan orang tuanya.

Shit! Aku harus bagaimana.

"Ternyata ini putri anda" ucap ayah Momo yang waktu lalu memarahinya.
Dahyun dapat melihat ekspresi Sana,Mina dan Momo yang tak kalah terkejut.

"Iya kami hanya memiliki satu putri" kata mr.Kim dengan senyum yang menempel pada bibirnya.

"Dahyun,kau akan dikawinkan dengan mereka bertiga" ujar sang ayah membuat sang gadis menoleh tak percaya. Ternyata takdirnya tak bisa dipisahkan.

Mina Sana dan Momo merupakan takdir Dahyun,tidak akan ada yang dapat mengubahnya.




















Sebelum saya lupa lagi saya mau informasikan bahwa saya dan author ku tercintaKim_Snake akan collab yeyyy

Jadi storynya akan dipublish di akunnya jadi bolehlah kalian lihat lihat ceritanya yang lain,oh iya ceritanya akan dipub kalo udah complete supaya tinggal di up.

Ok itu yang mau kubilang dari dulu tapi lupa terus xixixi
Follow akunnya sama akun ini gaess

Kalo sudah dipub nanti aku bakal bilang. Tungguin yow

Oh iya ini story juga udah mau tamat jadi hah~ gitulah

Bubaiii





















Bersambung.....

Girls before flower[END]Where stories live. Discover now