Being nice

1.8K 203 20
                                    

Sungguh hari yang sial.

Matahari sepertinya lagi galau sehingga pagi ini hujan turun dengan tiada hentinya.

Dahyun sebenarnya enggan untuk bangun karena cuaca yang tidak bersahabat dan suasana yang dingin membuatnya malas untuk membuka mata.

Tapi mengingat bahwa dia siswi beasiswa
dia harus menjaga status itu agar tidak mengecewakan ibunya yang sudah merawatnya hingga sekarang.

Hal pertama yang Dahyun lakukan adalah mencuci mukanya lalu menyisir rambutnya yang kusut karena tidur semalam.

Setelah itu dia keluar dari kamarnya untuk memasak,semua bahan yang ia perlukan sudah tersedia, ia mencuci,membersihkan dan memotong motong lalu memanaskan panci untuk dimasaknya.

"Ohayo~" salam seseorang dan langsung mencium pipi Dahyun.

"0mo! Yakk! Jangan menciumku" Dahyun yang terkejut dan marah.

"He he he" orang yang mencium Dahyun hanya tertawa seperti kuda hamil( kuda hamil emang gimana)

"Apa kamu memang selalu bangun pagi?" Sana.orang itu Sana.

"Ya, itu sudah menjadi kebiasaanku,kalau kamu?" Dahyun berbalik tanya

"Tidak,sebenarnya aku mau ke kamarmu melihat kalau kau sudah bangun atau tidak" Sana

"Memangnya apa yang akan kau lakukan,kalau aku belum bangun?" Dahyun

"Aku akan menciummu disini" mengarahkan telunjuknya ke bibir Dahyun.

"Hey hey, kita baru saja kenalan, apa kamu tidak takut jika orang asing ini akan memakanmu?" Dahyun.

"Aku siap jika itu dirimu" Sana

"Baiklah akan kulakukan nanti" Dahyun

"Kenapa tidak sekarang?" Sana

"Aku menunggu waktu yang tepat dan tempat yang sepi" Dahyun menunjukkan smirknya kepada Sana

"Aku menanti hari itu" bisik Sana yang tidak mau kalah.

"Tunggu saja" Dahyun

"Apa yang kalian bicarakan?" Momo

"Tidak ada, Momoring kau sudah bangun?" Dahyun

"Nee hyunnie~ aku mencium sesuatu yang bisa dimakan. Jadi aku bangun"
Momo

"Oh gitu, sebentar lagi ini sudah siap kok" Dahyun

"Aku mau panggil Mina dulu sembari menunggu tteokbeokkinya jadi" lalu pergi ke depan pintu kamar Mina, Dahyun sudah menghafal semua ruangan disini.

"Minari, ayo makan" Dahyun.

Mina membuka pintu.

Cup

Mina mengecup dahi Dahyun dengan tiba tiba.

"Eoh! Apa yang kau lakukan?" Dahyun

"Menciummu" Mina lalu langsung menuju meja makan diikuti Dahyun.

Dahyun mematikan kompor,dan mengangkat tteokbokki itu lalu menaruhnya di piring besar.

Dahyun mengambilkan mereka bertiga makanan dan menaruhnya ke piring mereka.

"Mari makan" kata Dahyun dan mulai memakan.

Ketiganya tersenyum melihat tingkah Dahyun.

Setelah makan mereka pergi ke kamar masing masing untuk mandi dan mengganti pakaian mereka.

Lalu keluar dari apartemen dan berangkat ke sekolah.

Meskipun Dahyun tinggal di apartemen mereka sebagai permintaan maaf, tapi dia tidak merasa seperti menjadi pembantu.
Seperti sekarang,seharusnya Dahyun yang menyetir melainkan Sana.

Girls before flower[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang