recognition

1K 120 8
                                    

"Sana"lirihan seseorang memanggil sang anak

"Nee ibu" ujar Sana

"Sebenarnya ini sudah lama ibu mau mengatakannya namun ibu pikir jika kau mungkin akan mengerti jika ibu memberitahunya ketika kamu sudah dewasa"ujar ibu Sana,Minatozaki Rin(ikut marga suaminya)

"Memangnya perihal apa? Kenapa ibu terlihat begitu serius?" Tanya Sana karena bingung dengan sikap sang ibu

"Waktu dulu saat ayahmu Minatozaki San meninggal. Keadaan ibu sangat terpuruk,ibu benar benar kehilangan harapan untuk hidup. Harta tidak ada,rumah,bahkan ibu melupakanmu sehingga ibu berpikir bahwa ibu benar benar sendiri sekarang .suatu hari ada seorang yang mau membantuku,ia menyadarkanku bahwa aku masih memiliki dirimu. Ia membantu ibu menanam modal dan membangun perusahaan,bukan hanya ibu,ia berbuat demikian juga pada Hotaru(ayah Momo) dan juga Okasi(ayah Mina) yang pada saat itu juga memiliki masalah yang sulit.

kemudian kita bertiga bingung akan membalas dengan apa perbuatan orang itu. Dia sempat menolak untuk membalasnya namun kami...mengatakan bahwa saat anak anak kita dewasa nanti anaknya akan dijodohkan dengan anak kami. Itulah kenapa kami tak menyetujuimu dengan gadis waktu itu karena kami sudah terlanjur membuat janji. Ibu harap kau mengerti Sana,dia adalah seorang yang baik dan tadi dia menelpon untuk menanyakan janji dan ibu sudah bicara bahwa kita semua akan bertemu besok" ujar Sang ibu. Memang cerita yang menyayat hati.

Meski berat hati namun janji tetaplah janji,kalau saja waktu dulu orang itu tidak membantu ibu dan juga keluarga Momo dan Mina. Mungkin tidak ada sejarah keluarga mereka yang tercatat dalam negara.

'Dahyun aku merindukanmu' lirihan Sana yang hanya bisa sampai dalam hati saja.

Ingin dia menepis kenyataan namun semuanya sudah terlambat. Tidak ada waktu yang menunggumu. Sana tidak menyesal akan janji itu,ia hanya menyesal karena sudah membiarkan cinta tumbuh dalam hatinya dan itu semua adalah benih Dahyun. Mungkin disaat ini sihir adalah sebuah karangan atau dongeng tapi percayalah cinta Sana bagaikan sihir.

Cinta pada pandangan pertama.

*

"Ibuuuuu kami pulang" teriak gadis tahu

"Dahyun-ah kau sudah pulang eh tunggu kami?" Ujar sang ibu dari arah dapur

"Iya kami,ayah dan aku." Seketika air mata jatuh, ibu Dahyun menatap suaminya dengan tatapan yang lekat begitu juga sebaliknya.

Ibu Dahyun mengepalkan tangannya kemudian berjalan mendekat pada sang suami.

Sang suami yang sudah bersiap untuk menangkis tiba tiba terkejut karena sang istri ternyata memberinya pelukan bukan pukulan. Saat ini keluarga Kim merasakan sukacita yang tak terucapkan,hanya pelukan yang dapat menjawabnya.

"Dahyun bagaimana sekolahmu,apa kau baik baik saja" ujar sang ayah yang saat ini mereka bertiga sedang duduk di meja makan.

"Tidak! Aku tidak baik baik saja" jawab Dahyun dengan cepat.

"Omo! Ternyata kau lemah,seorang gadis harus lebih kuat seperti ibumu,benarkan sayang" ujar sang kepala keluarga lalu mencium pipi sang istri.

"Bagaimana bisa aku baik baik saja,disekolah ada 3 gadis yang seperti ular selalu menggodaku dan saat ini aku harus bertanggung ja-" dengan cepat Dahyun menutup mulutnya karena menyadari kalau ia berbicara terlalu banyak.

"Wah memangnya apa yang sudah kau lakukan sehingga kau harus bertanggung jawab. Memangnya kau sudah dewasa? Kata ibu kau masih suka mengompol"

"Yak aku sudah dewasa buktinya aku sudah mengambil mahk- maksudnya mahkala eh kok mahkala maksudnya makala" Dahyun merutuki dirinya yang lagi lagi hampir saja memberitahukan semuanya.

Girls before flower[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang