Friends

1.6K 197 14
                                    

Terdengar kicauan burung merdu dari luar jendela dan dengan suasana pagi hari yang segar ditambah pendingin ruangan sungguh membuat pagi itu gerasa dingin namun tidak dengan dua gadis yang masih berpelukan dan saling memberikan kehangatan.

Gadis yang bernama Sana sudah terbangun karena dia memang sengaja untuk melakukan 'sesuatu' pagi itu.

Mata indah Sana menatap hidung mancung gadis di sampingnya dan menyentuhnya dengan jari telunjuk,setelah puas menatap hidung, ia menatap benda kenyal yang berwarna pink dan sedikit kemerahan yang menggoda.

Sana mendekatkan bibirnya itu dengan bibir Dahyun, lama lama semakin dekat sehingga Sana dapat merasakan sapuan nafas di wajahnya.

Ia menutup matanya saat ia yakin sudah sangat dekat.

"Apa yang kau lakukan?" Suara serak khas baru bangun yang menggoda merusak suasana yang menegangkan.

"Jangan bilang kalau kau mau mencoba menciumku?" Goda Dahyun yang membuat Sana terdiam.

"Apa maksudmu? Aku hanya menutup mataku karena mukamu terlalu jelek" Sana mengelak kenyataannya.

"Terserah padamu, aku mau cuci wajahku dulu" Dahyun yang langsung pergi ke kamar mandi sebelum Sana mengatakan sesuatu.

'Padahal tadi itu sudah dekat sekali aisshhh... terpaksa aku harus menunggunya lagi' batin seseorang.

Hanya tunggu 5 menit Dahyun sudah kembali ke kamarnya dan terlihat Sana yang kembali tidur.

Dahyun pikir selama ia di kamar mandi Sana sudah pergi tapi ternyata tidak,di dalam hati ada perasaan yang mengganjal di pikirannya dari kemarin tetapi ia sudah melupakannya.

Setelah dengan keras berpikir ia teringat bahwa kemarin rencananya ia mau membalas dendam kepada J line tetapi sempat tertunda dan sepertinya ini waktu yang bagus untuk membalas.

Pulpen berwarna dan spidol ia ambilnya dan mendekati wajah Sana yang masih memejamkan mata.

Ia menggambar dengan asal asalan di wajah Sana,setelah dirasa puas ia keluar dan pergi memasak.

Sementara Dahyun memasak ia berpikir tumben tidak ada yang datang karena biasanya selalu ada salah satu dari jlin yang datang dan memeluknya dari belakang sehingga itu sudah menjadi kebiasaan Dahyun dan sekarang rasanya aneh kalah tidak ada.

Kimchi stew dan nasi goreng ayam adalah sarapan mereka pagi ini.

Saat Dahyun mau menuju kamar Momo ada sebuah suara yang mengagetkannya.

"YAKK!!DAHYUNNNNNNNN" well itu adalah suara Sana. Dahyun pasti sudah tahu kalau saat itu Sana sedang berkaca makanya ia dapat melihat wajahnya yang di coretnya.

Tiba tiba Sana sudah di depan Dahyun dengan wajah yang sudah tercoret coret membuat Dahyun tertawa sampai perutnya sakit.

Meskipun ia yang menggambarnya tadi tapi tetap saja melihatnya lagi membuatnya tertawa ditambah dengan wajah Sana yang terlihat sangat kesal membuat Dahyun puas.

" HAHAHa ha ha ha tunggu ambil nafas dulu" kata Dahyun dan memperagakan seorang yang hampir mati kehabisan oksigen.

"Yakk kau pikir ini lucu?! Aku akan membalasnya nanti. Untung saja ini masih bisa dihapus" Sana yang masih kesal sekaligus legah karena spidol yang dipakai Dahyun masih bisa dihapus.

"Sudah sudah bersihkan wajahnu dan duduklah... aku sudah menyiapkan makanannya" Kata Dahyun dan Sana hanya menurut karena ia tidak mau berdebat di pagi hari.

Baru saja Dahyun mau kembali memanggil Momo orangnya sudah keluar dari pintu.

"Eoh? Momoring kau sudah bangun?" Kata Dahyun karena Momo sudah keluar sendiri dari kamarnya.

Girls before flower[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang