☠8☠

16.1K 2.5K 282
                                    

⚠️Peringatan⚠️
Cerita ini tidak bermaksud untuk menyinggung atau mencemarkan nama baik dari berbagai lembaga tertentu.

Dan cerita ini tidak bermaksud untuk memojokkan profesi guru ataupun profesi yang berkaitan dengan dunia pendidikan🙏🏻

Ini semua murni karangan saya, imajinasi saya yang kemudian saya tuangkan dalam bentuk tulisan🙏🏻

Jadi saya harap tidak ada pihak yang tersinggung dengan cerita ini🙏🏻

Dan bagi kalian yang tidak nyaman dengan cerita ini saya harap stop membaca cerita ini karena saya tidak memaksa siapapun untuk membaca cerita yang tidak masuk akal ini.

Sekian Terimakasih.
____________☠Happy___Reading☠__________

"Selamat siang semua, tiga menit lagi pelajaran jam kedua akan segera dimulai. Diharapkan pada seluruh siswa-siswi segera bergegas menuju kelas nya masing-masing sekarang juga."

Anak-anak yang sudah ketakutan gara-gara kelas pertama tadi, lantas langsung memutus- kan untuk tidak masuk ke kelas berikut nya.

Tapi apa daya, seolah bisa membaca pikiran para murid, lagi-lagi sang guru memberikan ancaman bagi mereka yang berniat bolos.

"Untuk kalian yang terlambat masuk di jam kedua, akan kami jadikan objek eksperimen rahasia yang sedang berjalan saat ini. Jadi, saya harap kalian mengerti."

Seketika, pada lalu lalang kabur menuju kelas.
Daripada dijadiin objek eksperimen yang gak jelas, lebih baik mereka masuk di jam pelajaran kedua.

"Ayo buruan, nanti telat," Joe buru-buru kabur dari kantin.

Andai saja waktu bisa di putar kembali, mungkin mereka bakalan nolak buat masuk ke sekolah ini, sekolah yang kata-nya sangat-lah mewah dan menjamin masa depan para murid nya.

Dibandingkan tempat mencari ilmu, sekolah ini bisa dikatakan sebagai tempat percobaan bunuh diri yang sangat ekstrim.

Dan untung nya di jam pelajaran ke dua, ke tiga dan ke empat semua nya berjalan dengan sebagaimana mestinya, alias gak separah kayak di jam pelajaran pertama tadi.

"Pulang-pulang," teriak beberapa murid.

"Mereka kok kelihatan happy?" tanya Mila.

"Gak semua kok," jawab Angga.

"Ada apa emang?" tanya Mila.

"Biasa permainan guru," jawab Angga lagi.

Entah mereka harus bersyukur atau tidak dengan kemampuan yang mereka miliki, karena siapapun yang berkemampuan spesial tidak akan termanipulasi.

"Gua rasa ada yang sama kayak kita," Angga yakin orang-orang yang masih kelihatan lemas atau takut adalah orang-orang yang sama seperti mereka.

"Jadi mereka berlima sama kayak kita?" tanya Mila penasaran.

"Iya, tapi mereka ada yang jaga," jawab Angga karena dia gak bisa tembus ke pendirian mereka berlima.

"Siapa?" tanya Mila.

"Ya leluhur nya lah bego," jawab Satrio.

Mila melengos "biasa aja kali!"

"Terus kita gak ada yang jagain gitu? Setau gue sih setiap orang ada yang jaga," ucap Sherla.

Dan setau Sherla semua orang punya penjaga nya masing-masing.

"Ada tapi di kurung," jawab Angga.

"Lho ko bisa? Tapi kenapa penjaga mereka masih ada?" tanya Mila.

DEATH SCHOOL [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now