☠5☠

19.5K 2.8K 321
                                    

⚠️Peringatan⚠️
Cerita ini tidak bermaksud untuk menyinggung atau mencemarkan nama baik dari berbagai lembaga tertentu.

Dan cerita ini tidak bermaksud untuk memojokkan profesi guru ataupun profesi yang berkaitan dengan dunia pendidikan🙏🏻

Ini semua murni karangan saya, imajinasi saya yang kemudian saya tuangkan dalam bentuk tulisan🙏🏻

Jadi saya harap tidak ada pihak yang tersinggung dengan cerita ini🙏🏻

Dan bagi kalian yang tidak nyaman dengan cerita ini saya harap stop membaca cerita ini karena saya tidak memaksa siapapun untuk membaca cerita yang tidak masuk akal ini.

Sekian Terimakasih.
____________☠Happy___Reading☠__________

Wira merebahkan tubuh Joe di atas kasur. Mengobati tubuh Joe memang tidak bisa dilakukan dengan sembarang orang. Karena, kutukan itu masih belum benar-benar pergi dari tubuh Joe. 

Angga menyuruh mereka semua untuk tetap diam dan menutup pintu agar tidak ada satu pun orang yang masuk mengganggu aktivitas mereka. Dk

Dengan penuh ketulusan, Angga merapalkan mantra untuk kesembuhan Joe. Tangannya menekan jidat, leher, dada, telapak tangan dan juga telapak kaki Joe secara bergantian.

"Minta air putih," pinta Angga. 

Ira memberikan segelas air putih pada Angga dan Angga memasukan air putih itu ke dalam mulut Joe secara paksa sambil secara terus menerus merapalkan mantra dari dalam hati. 

kemudian, Angga mendudukan Joe sambil terus memukul punggung Joe dengan pelan secara berkali-kali. 

Joe muntah, lebih tepat nya, ia memuntahkan segala isi perut nya, sampe bikin semua orang yang berada di dalam sana jadi ikut-ikutan pengen minta. 

Cacing, belatung, darah, itu semua keluar dari dalam mulut dan  juga hidung Joe secara bersamaan.

"Uhuk, uhuk," batuk Joe. 

"Tolong," lirih Joe bergetar ketakutan. 

Angga mengusap wajah Joe dan Joe pun tersadar walaupun ia masih dalam keadaaan sedikit linglung.

"Joe, gue tau lo masih syok saat gue kasih gambaran tadi. Tapi, lo tetep harus masuk sekolah supaya guru aneh itu gak macam-macam sama lo."

Angga gak mau Joe menambah waktu jam sekolah hanya karena sakit satu hari.

Sesuai peraturan, satu hari gak masuk dengan alasan apa pun bakalan diganti jam pelajaran nya di hari minggu dan buat siapa pun yang gak masuk lebih dari satu hari maka jam pelajaran di hari biasanya bakalan ditambah sampai jam sepuluh malam. 

"Gue kan belum mandi, bau," serak Joe yang masih berlumuran darah.

"Mandi di toilet lantai dua aja, udah sepi kok di sana," jawab Ira. 

"Ayo gue temenin," kata Angga yang tahu kalau Joe masih takut buat pergi ke toilet sendirian

"Thanks," dengan gontai, Joe bergegas pergi menuju toilet bersama Angga yang sampai saat ini masih mau membantu nya sambil membawakan seragam sekolah milik Joe dengan penuh rasa ikhlas. 

Sherla memutuskan untuk pergi ke kantin lagi, dia mau ambil roti sekaligus dua pisang buat Joe dan juga Angga. 

Aksel, Wira sama Ira juga ikut nyusul Sherla, mereka mau makan juga. Apalagi, tadi Ira belum sempat makan banyak karena keburu disusul duluan sama Aksel. 

"Masuk aja biar gue tunggu di sini." 

Joe mengangguk ragu, "jagain."

"Iya," jawab Angga. Saking takut nya Joe, dia langsung buru-buru gosok gigi sambil sabunan tanpa mau keramasan lagi. Joe takut, kalau dia lama-lama di toilet, kejadian semalam bakalan terulang kembali.

"Jangan buru-buru Joe, kita masih ada waktu lima belas menit lagi," teriak Angga dari luar sana. Cuma gimana? Joe masih tetap gak mau keramasan. Dia takut. 

Lima menit kemudian, Joe pun keluar dengan seragam rapi nya "nih sisiran dulu," kata Angga sembari memberikan sisir supaya rambut Joe rapi.

"Ayo ke asrama dulu, gue mau pake minyak wangi dulu biar gak bau," ajak Angga.

Joe nurut aja, pokok nya kemana pun Angga pergi, dia ikut. 

"Nih makan biar gak kelaparan." Angga dan Joe menerima roti sekaligus pisang pemberian Sherla, "thanks ya," ucap mereka berdua. 

Sherla mengangguk senang "iya, sama-sama," jawab Sherla manis. "Buruan dimakan nanti telat, lho," ingat Sherla.

Buru-buru, mereka berdua menghabiskan makanan sambil sesekali Angga nawarin pisang yang masih belum dia makan untuk Sherla makan walaupun ujung-ujung nya di tolak juga dengan alasan perut sudah kenyang. 

Gak lama dari itu, teman-teman mereka pun kembali ke asrama buat ambil tas. "Ayo woi berangkat, lima menit lagi masuk nih," teriak Mila tak sabaran. 

Angga dan Joe bergegas pergi, mengambil tas dam ikut berangkat pergi ke sekolah bersama mereka.

___________,___,,,,_______

Hi semua.
Menemani malam minggu kalian aku update Death School yang sekarang udah ada 5 part.

Mohon nikmati bacaan nya walaupun banyak Typo.

Terimakasih atas waktunya.
🖤

DEATH SCHOOL [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now