☠4☠

20.4K 3.1K 385
                                    

⚠️Peringatan⚠️
Cerita ini tidak bermaksud untuk menyinggung atau mencemarkan nama baik dari berbagai lembaga tertentu.

Dan cerita ini tidak bermaksud untuk memojokkan profesi guru ataupun profesi yang berkaitan dengan dunia pendidikan🙏🏻

Ini semua murni karangan saya, imajinasi saya yang kemudian saya tuangkan dalam bentuk tulisan🙏🏻

Jadi saya harap tidak ada pihak yang tersinggung dengan cerita ini🙏🏻

Dan bagi kalian yang tidak nyaman dengan cerita ini saya harap stop membaca cerita ini karena saya tidak memaksa siapapun untuk membaca cerita yang tidak masuk akal ini.

Sekian Terimakasih.
____________☠Happy___Reading☠__________

Jam empat pagi, Angga bergegas, membangun kan Satrio dan juga teman-teman lainnya yang mungkin baru saja tertidur satu jam yang lalu.

"Kayak nya di luar udah ramai tuh. Udah pada mau mandi, ayo buruan ke bawah," ajak Angga yang masih kepikiran Joe.

Sherla terbangun disusul dengan yang lain nya yang secara kompak melirik jam dinding. "Hm. Lo aja deh yang pergi ke toilet bawah, gue mau di toilet atas aja," jawab Satrio.

"Yang mau ikut gue ke toilet bawah siapa?" tanya Angga.

"Gue," jawab Sherla. Mengangkat tangan sendirian.

"Ayo, bawa handuk sama baju. Gak mungkin kan lo dari bawah ke atas cuma pake handuk doang?" tanya Angga.

"Iya, iya," jawab Sherla.

Setelah itu, mereka berdua langsung bergegas pergi ke toilet bawah. Untung nya, toilet bawah masih sepi, di tambah bilik toilet Joe juga aman masih tertutup rapat.

Setidaknya masih ada dua jam tersisa untuk Joe bisa lepas dari kutukan tersebut. "Sher, lo mandi duluan gih. Biar gua aja yang ngejagain bilik Joe baru habis itu kita gantian."

Sherla mengangguk nurut, tanpa disuruh dua kali, dirinya bergegas mandi lebih dulu supaya Angga gak antre panjang nanti nya.

"Tolong buka," pinta Joe lemas.

"Sabar Joe," jawab Angga yang sama sekali tak terdengar oleh Joe.

Joe sudah menangis semalaman, dia haus mau minum. Buat denger suara orang pun Joe udah gak sanggup lagi, saking haus nya dia saat ini.

"Buka." Joe penakut, dia gak bisa diginiin.

Bahkan sedari tadi malam, Joe sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berteriak dan juga mendobrak pintu agar ia bisa keluar.

Namun bukan nya bisa keluar, dia malah ditertawakan oleh penghuni-penghuni toilet. Ya, sial memang tapi mau gimana lagi? Nasi sudah jadi bubur.

Sebenarnya Angga juga tahu kalau Joe menangis semalaman di bilik toilet. Bahkan Angga juga tahu kalau Joe sudah berusaha mati-matian buat keluar dari dalam bilik, walaupun yang Joe terima hanyalah tertawaan dari para penghuni di sana.

Tapi Angga selalu bersyukur. Karena sepenakut apa pun Joe, dia gak pernah mau minta tolong sama hantu.

Joe bisa aja minta tolong sama hantu-hantu semalam yang ngetawain dia habis-habisan, tapi Joe gak begitu, karena dia masih inget sama perkataan Angga dan Angga senang karena Joe mau ngedengerin apa kata teman.

Lama kelamaan. Toilet semakin ramai, sedangkan Sherla masih mandi dan itu bikin Angga jadi bad mood.

Sherla keluar, "sorry lama. Tadi, gue ngeringin rambut dulu supaya baju gue gak basah."

DEATH SCHOOL [TAMAT] BELUM REVISIDove le storie prendono vita. Scoprilo ora