Hellevator

421 81 40
                                    

Disini Han masih sama, menyusuri lorong gelap yang mungkin memang tidak memiliki ujung. Nyatanya sudah cukup lama Han berjalan namun yang dia lihat hanyalah lorong lorong dan lorong, tidak ada hal lain yang ia temui disini.

Walau pun begitu rasa takut tetap menyelimuti Han, seakan-akan tembok-tembok lorong ini bisa kapan saja menelan Han hidup-hidup.


Tap


Tap


Tap


Deru langkahnya terdengar disepanjang lorong, seakan-akan memberi tanda bahwa disini ada orang yang sedang menjemput mautnya.

Han berjalan dan terus berjalan, namun semakin lama ia berjalan ia semakin merasakan bahwa tubuhnya tengah bergetar hebat.

Entah karena apa tapi sepertinya saat ini Han takut mati dan lupa dengan tujuan awal ia datang ke tempat ini.

"Tidak! Aku tidak takut mati, tujuanku kesini memanglah untuk mati lalu untuk apa aku takut?" monolog Han, lalu ia mulai memantabkan langkahnya lagi.

Sampai sebuah suara menghentikan langkahnya.


Grrrrr


Rrraawrr


Ggrhhrr


Seketika bulu kuduk Han berdiri semua, ia menelan salivanya dengan susah payah. Pikirannya sudah melayang kemana-mana.

Lalu ia memberanikan diri untuk membalikkan badan secara perlahan-lahan. Dan benar saja, saat ia membalikkan badan ia melihat sesuatu yang hampir membuatnya serangan jantung.

Didepannya kini tengah berdiri seekor makhluk aneh dan asing, makhluk itu seperti campuran serigala dan anjing namun memiliki kumis dan ekor yang panjang seperti harimau. Dan matanya yang berwarna merah menyala, dapat membuat siapa pun yang menatapnya akan langsung terkulai lemas dilantai.

Kuku-kukunya yang panjang dan tajam siap mencabik-cabik tubuh Han, serta taringnya yang runcing siap untuk mengoyak daging Han dan dijadikan sebagai santapannya.

Makhluk itu kini tengah menatap Han dengan tatapan lapar membuat tubuh Han melemas. Keringat Han bercucuran, ia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa sekarang.

Dan tubuh Han dibuat menegang saat makhluk itu tiba-tiba berjalan mendekati Han.

Han mundur secara perlahan, ia tidak mau membuat gerakan secara tiba-tiba dan membuat makhluk itu langsung menerkamnya, meski ia tahu bahwa ia akan segera diterkam oleh makhluk itu.

Han masih setia mundur dengan perlahan, dan-




Bruk




Tiba-tiba saja makhluk itu melompat ke arah Han, membuat Han terjatuh kebelakang dan menggigit tangan kirinya.

"Aakkhhh" Han mengerang kesakitan, makhluk itu menggigit tangan Han dengan sangat kuat rasanya tangan Han akan putus saat itu juga.

Namun Han tidak membiarkan makhluk itu mengoyak tangannya dengan begitu mudah. Ia melihat sekeliling berharap ada sesuatu yang bisa ia gunakan untuk melawan makhluk itu.

Dan sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak kepadanya, ia melihat sebuah tongkat besi yang terletak kira-kira satu meter dari tempat ia berada. Sepertinya tongkat itu memang sengaja ditaruh disana untuk membantu Han.

Han bergegas mengambil tongkat itu, butuh usaha keras untuk menggapai tongkat itu karena tangan Han yang tidak terlalu panjang.



Ggrrr



Hellevator [END]Where stories live. Discover now