Hellevator

359 70 32
                                    

Pintu elevator terbuka, dan disana Han melihat pemandangan yang luar biasa.

Ia melihat hamparan rumput berwarna ungu yang sangat luas, ditambah langit yang berwarna merah api bahkan itu terlihat seperti api sungguhan.

Dan hal itu terlihat sangat indah namun juga mengerikan, bagaimana tidak mengerikan jika langit yang biasanya berwarna biru cerah kini terlihat seperti api yang berkobar-kobar seakan-akan siap untuk menurunkan hujan api dan meluluh lantahkan daratan.

Han sangat terpana dengan pemandangan yang ia lihat, menurutnya ini sangatlah indah dan aneh.

Dari dalam elevator ia mengedarkan pandangannya kesegala penjuru. Matanya berusaha untuk menemukan sesuatu selain hamparan rumput berwarna ungu.

Namun hasilnya nihil, Han tidak menemukan apa pun apalagi siapa pun.

Ya, Han sedikit berharap bisa bertemu dengan seseorang disini untuk menemani perjalanannya, namun sepertinya itu mustahil karena disini hanya ada Han.

Han pun mulai melangkah keluar dari elevator.




Ting~





Pintu elevator tertutup dan elevator kembali bergerak ke bawah.

Han tak menghiraukan hal itu dan kembali melanjutkan langkahnya.

Namun saat ia melihat ke langit seketika ia menghentikan langkahnya. Ia melihat hal yang sungguh aneh.

"Bulannya..." Han bergumam.

"Kenapa bulannya ada dua??!!" ucap Han sedikit emosi akibat semua hal aneh yang ia lihat sedari tadi.

Ia menunduk "Hhh, apa aku sudah tidak ada di bumi?" kemudian ia kembali menatap le langit "Apa sekarang aku sedang ada di dunia lain?" ucapnya dengan nada sedih.

Ia kembali menghela napas, lalu mulai melanjutkan perjalanannya lagi.




~~~




Ketujuh pria tampan itu masih setia berjalan menyusuri jalan yang dilewati Han.

Ada yang merasa letih khawatir bahkan ada yang mengantuk, Changbin contohnya.

"Hoaamm~ sebenarnya dimana Han ini, dari tadi kita sudah berjalan sebegitu jauh tapi tidak kunjung menemukan dia, hhh aku jadi mengantuk hoaammm~" ucap Changbin sambil meregangkan otot-ototnya.

Lee Know memutar bola matanya malas, ia melipat tangannya didada "Itu kau saja yang lamban, dasar pendek" ejek Lee Know tanpa melihat ke arah Changbin.

Changbin yang mendengar itu menoleh dan marah "Ap- CAHAYA!!!" Changbin hendak berteriak kepada Lee Know namun terpotong karena ia melihat cahaya didepan sana.

Kemudian Changbin segera berlari secepat mungkin tanpa memedulikan teman-temannya yang sepertinya masih kebingungan dan kaget.


"Changbin berhenti!! Changbin!!" teriak Bang Chan memanggil Changbin namun tidak digubris.

Lalu Bang Chan ikut berlari mengejar Changbin sambil terus berteriak memanggilnya.

"Changbin!!"

Setelah beberapa saat berlari akhirnya Changbin berhenti di mulut lorong.

"Huh huh" ia memegang lututnya sembari mengatur napasnya yang terengah-engah.

Hellevator [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu