Hellevator

324 65 17
                                    

Sedangkan Bang Chan sudah benar-benar lemas menyaksikan semua ini, ia tidak sanggup lagi berkata-kata.

"Han! Sebenarnya apa tujuanmu?!" tanya Lee Know emosi.

Yang ditanya hanya menunduk lesu tak menjawab, Lee Know pun berjalan menghampiri Han. Ia menyentuh pudak Han lalu menggoncangkannya sembari berkata "Katakan padaku, apa maumu?!".

Tetap tak ada jawaban dari Han, ia masih setia menunduk menatap rerumputan yang tumbuh dibawah sana.

Tak mendapat respon dari Han, Lee Know hanya menghela napas panjang. Lalu tiba-tiba terdengar teriakan dari Felix.

"Han!! Bagaimana bisa kau membunuhnya! Bagaimana bisa kau membunuh hyungmu, hyungmu sendiri! Bagaimana bisa Han!" teriak Felix diiringi dengan air matanya yang terus mengalir.

Namun lagi-lagi Han tidak menjawab, dia hanya menunduk sembari menitikkan air mata penyesalan. 'Ya, bagaimana bisa aku melakukan itu, aku benar-benar menjadi gila' batin Han.

Felix mengahapus air matanya kasar lalu ia merentangkan kedua tangannya, "Sekarang ayo tembak aku Han!" teriak Felix, membuat orang-orang yang tersisa disana menoleh ke arah Felix.

"Felix! Jangan bicara yang tidak-tidak!" teriak Lee Know.

"Memang kenapa hyung? Bukankah Han bilang kita semua akan mati ditempat ini? Mungkin maksud Han kita semua akan dibunuh olehnya" ucap Felix, membuat Han mengeratkan genggamannya pada pistol yang ia pegang.

"Stop! Jangan bicara seperti itu lagi, ku mohon" pinta Lee Know.

Namun seperti adik durhaka dia malah melanjutkan kalimatnya "Aku hanya ingin memudahkan rencana Han hyung, mungkin Han tidak ingin mati sendiri jadi dia berniat untuk membawa kita semua bersamanya. Bukankah itu lebih bagus? Kita akan selalu bersama-sama, benar bukan... Chan hyung?" ucap Felix.

Mendengar namanya disebut tubuh Bang Chan gemetar. Ya, memang ia ingin mereka tetap bersama, tapi bukan begini caranya.

"Kenapa kau diam saja Han? Ayo cepat tembak aku! Tidak perlu menunda-nunda rencanamu itu!" Felix kembali berteriak.

Merasa tak mendapat respon dari Han, ia pun berjalan mendekati Han. Lalu ia mengangkat tangan kanan Han yang tengah menggenggam pistol dan ia arahkan ke dadanya.

"Ayo tarik pelatuknya" titah Felix.

"Jangan bicara seperti itu" gumam Han yang masih dapat didengar oleh Felix.

"Kenapa? Bukankah ini yang kau mau? Sekarang ayo cepat lakukan!".

"Tidak" ucap Han yang sedari tadi belum mengangkat kepalanya sama sekali.

"Lakukan Han!!" teriak Felix.

"Diam" Han masih bergumam.

"Tidak! Ayo cepat lakukan!!".

"Diamlah" suara Han sedikit meninggi.

"CEPAATT!!!".

"ARRGH DIAAMM!!!" teriak Han sembari bergerak memberontak, namun siapa sangka gerakan yang Han buat membuat jarinya tidak sengaja menarik pelatuk pistol dan-

Dor

Felix tertembak tepat dijantungnya. Han terkejut dan tidak menyangka. Dia tidak sengaja, sungguh itu diluar keinginannya.

Han menjatuhkan pistolnya dan menutup mulutnya menggunakan kedua tangan. "F-fel Felix" gumamnya.

Sama dengan Han, yang lain pun terkejut dan shock.

Hellevator [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang