AUDI POV

1.3K 124 18
                                    

"Kalau aku udah ketemu Evan. Tolong, jangan kamu berani muncul di hadapan ku dulu. Karena aku nggak mau, rencana yang udah aku susun hancur seketika cuma gara-gara kamu."

"Iya-iya. Bawel banget deh," jawab nya ketus.

Aku kembali fokus terhadap ponsel yang sedari tadi menampilkan foto ku dan Evan sewaktu masih pacaran. Senyumku mengembang melihah foto itu, rasa-rasanya aku semakin tidak sabar ingin bertemu dengan nya.

Tindakan ku memang kurang ajar sih. Setelah meninggalkan nya tanpa memberi jejak sedikitpun 6 tahun yang lalu. Kini, aku muncul kembali di hadapan nya.

Ini semua gara-gara Galang. Coba dia tidak meniduri ku sampai hamil. Mungkin saat ini aku sudah menikah dengan Evan, hidup bahagia dan memiliki anak yang lucu.

Sampai saat ini pun aku masih berharap bisa kembali bersama dengan Evan. Bahkan, setelah rencana ku berhasil nanti. Aku akan bercerai dengan Galang dan hidup bahagian bersama Evan.

Aku memang gila.

Aku yang dengan jahat nya meninggalkan Evan saat itu, kini dengan keberanian yang aku miliki ingin kembali dengan Evan. Coba saja saat itu aku tidak menuruti perkataan Galang yang mengiming-imingi ku dengan kehidupan mewah. Mungkin aku sudah hidup dengan tenang dan bisa berbelanja sepuas ku saat ini.

Ahh, sudahlah. Aku juga tidak ingin menyesali nya. Ini semua juga karena salahkku yang menyelingkuhi Evan dulu dan sekarang aku mendapatkan karma nya.

"Tolong, nanti anter aku mall. Aku mau belanja makanan sehari-hari." Ucap ku pada Galang yang sedang memijati kaki ku.

"Iya."

******

Ku putuskan untuk berbelanja sendiri. Aku benar-benar malas jika melihat wajah Galang yang seperti tidak punya rasa malu sedikitpun.

Udah usaha bangkrut, malas mencari pekerjaan, setiap hari kerjaan nya rebahan sambil merokok terus di rumah. Untung saja aku memiliki tabungan yang cukup. Lihat saja, cepat atau lambat aku akan segerai menceraikan nya.

Aku terus mendorong trolly sembari melirik ke arah kiri dan kanan ku. Aku memutuskan berhenti di rak bagian susu, aku mengambil 2 kotak susu rasa coklat original lalu ku letakkan ke dalam trolly. Aku pun hendak berjalan kembali, tetapi ku urungkan. Kedua mata ku menyipit, memastikan bahwa yang ku lihat di depan adalah Evan.

Aku mendorong trolly sedikit cepat dan berhenti tak jauh dari samping nya. Aku masih terdiam, tidak memanggil nya. Ku perhatikan nya lama-lama, kedua mata ku berbinar senang. Sudah sekian lama aku tidak memandang nya dari jarak yang dekat seperti ini.

Tapi tunggu. Di sebelah nya ada seorang wanita yang sedang mengambil jus dan menunjukkan nya pada Evan. Aku tersenyum sinis melihat nya. Ternyata Evan sudah memiliki kekasih ternyata. Tapi, kenapa pilihan nya rendah sekali. Dia tidak begitu cantik seperti ku. Tetapi mengapa Evan bisa terpikat dengan wanita itu?
Apa jangan-jangan wanita itu bermain dukun?

Kedua kaki ku melangkah mendekat ke arah Evan. Aku menerbitkan senyuman terbaik ku dan menyapa nya.

"Mas Evan?"

Evan yang semula tersenyum kini senyuman itu memudar setelah melihat ku.

"Audi?" Jawabnya kaku. Aku masih tersenyum. Dan berjalan mendekat ke arah nya.

Evan's Love Story [SELESAI]Where stories live. Discover now