005

1.4K 160 11
                                    

Setelah mengantar Sakina pulang, Evan pun juga langsung pulang ke apartemen nya. Sebenarnya Sakina menyuruh Evan untuk mampir terlebih dahulu tapi Evan menolak. Karena ia ingin buru-buru pulang dan menelfon mama nya.

Sesampainya di apartemen, Evan langsung menuju kamar nya. Sebelum menelfon mama nya, Evan menyempatkan untuk mengganti baju dan membersih kan tubuh nya.

Evan keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah sehabis keramas. Ia menjemur kembali handuk yang baru saja di gunakan nya, dan ia pun menuju kasur dan langsung merebahkan tubuh nya.

Evan mengambil ponsel nya di atas meja, ia pun mencari kontak mama nya. Setelah di dapat Evan langsung menelfon nya.

Evan menunggu mama nya mengangkat telfon nya, dan di deringan ke delapan mama nya mengangkat telfon dari Evan.

"Mama belum tidur atau baru bangun tidur?"

"...."

"Jadi pulang minggu depan kan?"

"...."

"Gapapa. Mama pulang dulu aja deh ya, Evan tunggu. Bye ma!"

Evan mematikan ponsel nya langsung. Ia menatap langit-langit kamar nya lalu menghembuskan nafas nya. Jujur saja Evan sangat-sangat nyaman dengan Sakina. Ia merasa bahwa hati nya telah menetap kan kalau Sakina adalah jodoh yang di kirim tuhan.

Di satu sisi lain Evan juga takut, jika ia memulai hubungan yang serius dengan Sakina, hal-hal yang selalu berada di bayangan Evan akan terjadi. Jika seperti ini Evan sangat takut untuk memulai hubungan yang serius.

Evan mengusap wajah nya kasar, ia tidak boleh seperti ini terus menerus. Ia juga butuh pendamping hidup untuk menemani nya di masa tua mau pun susah nanti. Evan bertekad, jika suatu saat nanti wanita itu datang kembali Evan benar-benar akan menghadapi nya dan memberi tau nya bahwa saat ini Evan sudah jauh lebih bahagia.

Itu janji Evan pada diri nya sendiri.

******

Hari ini setelah pulang dari bekerja Evan langsung menancapkan gas mobil nya menunju apartemen milik Sakina. Ya, Sakina mengundang kembali Evan untuk mengunjungi apartemen Sakina.

Sebelum menuju ke tempat Sakina berada, Evan menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu supermarket. Ia membeli beberapa camilan dan minuman untuk diri nya dan juga Sakina.

Setelah berbelanja, Evan kembali menjalankan mobil nya. Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai di apartemen Sakina. Evan keluar dari mobil dan menenteng dua kantong plastik di tangan kiri nya. Sedangkan tangan kanan nya membawa tas berisikan baju ganti.

Iya, Evan berniat menumpang mandi di tempat Sakina. Evan pun berjalan memasuki kawasan apartemen milik Sakina. Ia masuk ke dalam lift dan memencet angka sepuluh.

Dentingan surara lift berbunyi dan tak lama kemudian pintu nya terbuka. Evan berjalan keluar dari lift dan mencari pintu unit apartemen Sakina.

Setelah melewati beberapa unit apertemen, Evan pun berhenti di salah satu pintu dan menekan bel berkali-kali. Setelah menunggu beberapa saat pintu pun terbuka dan menampilkan Sakina yang sedang menggunakan celemek berwarna abu tua dengan bando bebentuk telinga kucing yang berada di kepala nya.

"Yuk masuk! Maaf penampilan ku nggak enak di lihat. Soalnya lagi masak aku tuh." Ucap Sakina. Evan mengangguk dan mengikuti Sakina dari belakang.

Saat pertama kali masuk yang di lihat Evan adalah sofa berwarna abu-abu di bawah sofa di lapisi karpet bergambar abstrak berwarna hitam dan putih serta beberapa hiasan estetik yang menempel di dinding nya.

Evan's Love Story [SELESAI]Where stories live. Discover now