014

1.5K 159 55
                                    

Evan benar-benar menepati janji nya. Setelah ia keluar dari rumah sakit dan di nyatakan benar-benar sembuh dua minggu yang lalu. Ia langsung membawa Sakina pergi berlibur.

Padahal, Sakina menolak. Ia menolak untuk pergi berlibur sebelum mereka berdua menikah.

Dengan ekspresi wajah melas nya. Sakina masuk ke dalam pesawat. Ia duduk tepat di samping jendela.

"Jangan manyun dong Kina. Aku cipok nih,"

Kedua bola mata Sakina membelalak lebar. Ia pun memukul kencang-kencang tangan Evan yang sedang memasang seatbelt.

Semenjak Evan terbangun dari koma. Ia berubah menjadi aneh, menjadi sedikit liar. Akhir-akhir ini, Evan suka sekali mengecup bibir Sakina.

"Otak mu baik-baik aja kan Van?" Tanya Sakina setelah Evan duduk di kursi samping nya dan memasang seatbelt nya.

"Iya lah! Emang kenapa sih? Gitu banget pertanyaan kamu."

Sakina menggelengkan kepalanya pelan. "Gapapa. Soalnya, habis kamu bangun dari koma. Kamu aneh banget."

Evan terkekeh, lalu mengacak-acak poni Sakina. "Perasaan kamu aja kali Kin. Aku loh biasa-biasa aja."

Sakina mendengus lalu menepis tangan Evan yang masih berada di kepalanya. Tetapi, tangan Evan engan berpindah dari kepala Sakina.

Sakina kesal. Ia pun menggeleng-geleng kan kepalanya kencang agar tangan Evan lepas dari kepalanya.

"Evan. Tangan mu minggirin dulu!"

Evan tertawa pelan. Ia tidak menggubris ucapan Sakina. Ia malah menekan kepala Sakina.
Sakina semakin geram pada Evan. Ia pun dengan semangat mengambil tangan Evan yang masih betah berada di atas kepalanya, lalu di gigitnya tangan Evan dengan gemas.

Evan memekik. Ia pun menarik tangan nya dari gigitan Sakina.

Evan melirik Sakina melas. Ia menunjukkan ekspresi kesakitan sembari mengibas-ngibaskan tangan nya.

"Kok di gigit? Sakit tau Kin." Dumel Evan. Lidah Sakina menjulur, meledek Evan yang sedang kesakitan.

"Gak nggurus! Siapa suruh nyebelin."

******

Usai menempuh perjalan selama 5 jam. Akhirnya, pesawat yang di tumpangi oleh Evan dan Sakina mendara juga di bandar udara Komodo.

Kini, mereka berdua sedang menunggu mobil yang sudah di sewa oleh Evan datang.

"Mobilnya masih lama ya? Udah capek banget nih aku." Rengek Sakina sembari menyandarkan kepalanya di pundak Evan.

Evan melirik Sakina sekilas. Lalu, tangan kanan nya menepuk-nepuk pipi Sakina pelan.

"Sabar ya. Ini udah deket kok mobilnya,"

Kedua mata Evan kembali berpendar ke seluruh arah. Senyum Evan terbit. "Itu mobilnya!"

Mobil SUV berwarna coklat keemasan itu berhenti tepat di depan Evan dan Sakina.

"Maaf pak lama." Ucap seseorang yang baru saja turun dari mobil lalu membantu Evan memasukkan koper ke dalam bagasi.

"Iya, gapapa." Jawab Evan. Setelah menutup pintu bagasi, Evan membuka pintu belakang dan menyuruh Sakina masuk.

Sakina pun masuk ke dalam mobil tanpa banyak berbicara. Ia benar-benar capek setelah 5 jam duduk berada di atas awan. Usai Sakina masuk, Evan pun menyusul. Dan tak lama kemudian mobil pun jalan.

Evan's Love Story [SELESAI]Where stories live. Discover now