018

1.5K 134 21
                                    

H-7 menjelang pernikahan. Evan dan Sakina benar-benar sibuk. Hari ini adalah jadwal untuk menyebar undangan ke teman-teman Sakina dan juga papa Sakina.

Dada Evan bergemuruh sejak tadi. Pasalnya, ini kali pertamanya Evan akan bertemu dengan papa Sakina. Evan merasakan keringat dingin nya keluar serta seluruh tubuh nya yang bergetar akibat gugup.

"Santai aja sih yang, papa aku nggak bakal bikin pernikahan kita gagal kok. Ya mungkin dia ngamuk dikit karena baru di kasih tau kalau anak gadis nya bentar lagi nikah." Ucap Sakina sembari memasang seatbelt.

Evan menatap sekilas Sakina lalu beralih menatap undangan berwarna putih yang terdapat sebuket bunga kecil yang menempel tepat di halaman pertama undangan serta tulisan nama Sakina dan Evan di bawahnya.

Evan menatap sekilas Sakina lalu beralih menatap undangan berwarna putih yang terdapat sebuket bunga kecil yang menempel tepat di halaman pertama undangan serta tulisan nama Sakina dan Evan di bawahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Contoh undangan. Anggap aja itu nama Evan sama Sakina yaa😂)

"Ayo jalan. Kok malah ngelamun sih?"

Evan kembali menatap Sakina. Kali ini tatapan Evan memelas. "Kasih support dong biar bisa menghadapi papa kamu nanti." Jawab Evan.

Sakina memiringkan tubuhnya ke kanan agar bisa menatap Evan dengan jelas. Di ambil nya tangan kiri Evan, lalu di cium nya berkali-kali.

"Udah?"

Evan menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Udah. Makasih ya,"

Sakina membalas senyuman Evan sembari menganggukkan kepala nya. Memberi semangat Evan sangat lah mudah. Beri dia ciuman-ciuman kecil di tangan atau pipi nya. Setelah itu, bisa di pastikan Evan menjadi semangat dan tidak gugup lagi.

        Mobil Evan berhenti tepat di depan rumah tingkat minimalis. Ini adalah rumah papa Sakina. Sakina pernah bercerita bahwa papa nya mengalami kebangkrutan setelah bercerai dengan mama Sapna dan menikah dengan selingkuhan nya.

Pernah saat itu Evan hendak memberikan modal usaha pada papa Sakina, tetapi Sakina tidak memperbolehkan itu. Sakina bilang, biar saja papa nya hidup seperti ini. Biar beliau tau, gimana rasanya hidup kesusahan.

Kembali ke kehidupan nyata, Sakina terus menggeret tangan Evan masuk ke dalam. Tetapi, sebelum masuk Sakina memencet bel beberapa kali sampai akhirnya seorang wanita muda membuka pintu rumah.

Hal yang Evan pertama kali lihat adalah, ketidak sukaan nya wanita di hadapan mereka pada Sakina. Ya, wanita itu terang-terangan menunjukkan tatapan benci pada Sakina.

"Mau ngapain kesini?!" Tanya wanita itu ketus.

Sakina mengambil kasar undangan yang berada di tangan Evan. "Mau kasih undangan. Seminggu lagi gue nikah. Terserah kalian mau datang atau enggak." Jawab Sakina sambil menyodorkan undangan pada wanita di hadapan nya.

Evan's Love Story [SELESAI]Where stories live. Discover now