Sinar matahari masuk melalui sela-sela tirai kamar Jaehyun yang masih tertutup rapat, mengganggu tidur Taeyong. Matanya mengerjap membiasakan bias cahaya yang menusuk matanya, melirik jam yang berada dinakas, pukul 11 pagi. Terlalu terlambat untuk pergi kekantor.
Taeyong membalikkan tubuhnya menjadi terlentang, sedikit sulit karena tangan besar Jaehyun yang melingkar erat diperutnya. Melenguh pelan karena tubuhnya sakit dimana-mana.
Jaehyun baru membiarkan dirinya bebas pukul 6 dini hari. Sungguh, pria itu seperti kuda. Tak pernah lelah, sementara Taeyong sudah seperti jelly. Bahkan Taeyong sampai kehabisan suara karena terlalu banyak berteriak.
Sekarang lubangnya terasa perih karena terus dibobol oleh makhluk yang sedang tertidur pulas disampingnya ini.
Taeyong menjawil hidung bangir Jaehyun, "Lelah kan? Kenapa juga kau begitu bernafsu tadi malam?" gumamnya pelan, lalu seketika memerah ketika mengingat malam panas mereka.
Tak ingin bermalas-malasan lebih lama, terlebih perutnya keroncongan karena lapar. Taeyong memaksakan dirinya untuk bangun dan membersihkan diri dikamar mandi.
Matanya mengerjap ketika melihat penampilannya dicermin yang ada dikamar mandi. Rambut acak-acakan, bekas gigitan dimana-mana, jangan tanyakan lagi tentang kissmark. Mungkin jika wajahnya bisa diberi tanda, maka Jaehyun akan menandai wajahnya juga.
"Bagaimana caranya menghilangkan tanda merah ini?" Taeyong menyentuh leher, lengan, dada, perut, paha bahkan selangkangannya yang penuh dengan bekas hisapan Jaehyun.
"Jaehyun! Kau itu vacuum cleaner atau apa sih?!" omelnya sendirian dikamar mandi. Belum lagi lubangnya yang terasa lengket karena cairan Jaehyun yang begitu banyak, bahkan pahanya juga penuh sperma yang telah mengering.
Lelah karena terlalu banyak mengomel sendirian, Taeyong memutuskan untuk mandi. Setidaknya untuk menghilangkan rasa lengket ditubuhnya.
Taeyong membiarkan tubuhnya diguyur oleh shower yang sedang digunakannya. Terasa lebih segar.
"Aahnng Tae kau selalu nikmatthh seperti dulu."
"Taeyonghh aku merindukannh memasukimu seperti ini. Oh fuck!"
"Rasanyaa semakinh ahngg nikmat sekarangg."
"Kenapaah lubangmu masih saja sempithh hm?"
"Aku ahngg merindukan malam panas kita hhh."
Desahan Jaehyun tadi malam tiba-tiba berputar dikepalanya, membuat Taeyong terdiam dibawah guyuran air. Ada sesuatu yang mengganggunya, kata-kata Jaehyun terasa begitu ambigu dan membuat pertanyaan dikepalanya.
"Seperti dulu? Merindukan memasukiku? Merindukan malam panas kita? Apa maksud Jaehyun?" batin Taeyong. Ini adalah pertama kalinya mereka melakukannya, apa Jaehyun memikirkan orang lain? Tapi pria itu menyebut namanya. Berarti itu memang diperuntukkan kepada dirinya, bukan?
Taeyong mulai mengait-ngaitkan kenapa dirinya bermimpi tentang pria itu terus-menerus ketika mulai bekerja dengan Jaehyun? Kenapa dirinya sering melihat bayangan sepintas yang begitu acak karena melihat wajah Jaehyun? Bahkan tak jarang wajah Jaehyun muncul disana, terlihat begitu muda, tapi hanya sekilas. Begitu cepat menghilang seperti angin.
Dan terakhir, apa maksud perkataan Jaehyun tadi malam? Meskipun itu hanya sebuah desahan yang tidak tau akan kebenarannya dan mungkin pria itu tidak sadar saat mengucapkannya. Tapi kata orang-orang, perkataan seperti itu sama seperti seseorang yang mabuk, begitu jujur dan apa adanya.
Memikirkan hal itu membuat Taeyong harus berpegang pada dinding karena tiba-tiba pandangannya terasa berputar dan kepalanya terasa berat.
"Kepalaku pusing sekali." Taeyong memegangi kepalanya, memutuskan untuk duduk dilantai sejenak untuk mengurangi rasa pusingnya dan kembali melanjutkan kegiatan mandinya.
YOU ARE READING
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
