PART 48

5.7K 520 43
                                    

Taeyong menggeliat dalam tidurnya ketika cahaya matahari mulai mengganggu matanya, memaksa dirinya untuk segera membuka mata dan menatap dunia.

Apalagi ketika kekosongan yang dirasakan di sampingnya membuat Taeyong dengan cepat terbangun dan mencari keberadaan sosok yang menemani tidurnya tadi malam.

"Sayang?" panggilnya dengan suara serak, namun tak ada suara apapun yang menjadi responnya.

Pria cantik itu memeluk rapat selimutnya karena tubuhnya yang masih telanjang bekas pergulatan ranjang mereka tadi malam.

Matanya yang setengah terbuka berkeliaran ke seluruh penjuru kamar besarnya dan kehadiran Jaehyun masih tak dirinya dapatkan.

"Ke mana dia?" gumam Taeyong sembari mengusap matanya, lalu penglihatannya jatuh pada nakas yang ditempeli notes kuning di sana.

"Aku pergi keluar sebentar untuk mencari sarapan. Love you."

Taeyong terkekeh pelan setelah membaca notes itu, lalu kembali menyamankan diri di bawah selimutnya. Mungkin sebentar lagi Taeyong akan beranjak untuk membersihkan diri sembari menunggu suaminya itu.

Matanya kembali terpejam, berniat untuk berlarut sebentar namun sesuatu yang bergejolak di perutnya tak bisa Taeyong abaikan. Maka dengan kecepatan sekuat tenaga, Taeyong beranjak dan berlari menuju kamar mandi, mengeluarkan isi perutnya di toilet.

Tak ada apapun yang keluar, hanya air liurnya. Tapi perutnya terus dipaksa untuk memuntahkan sesuatu, Taeyong sampai terduduk di depan toilet karena tidak tau lagi apa yang bisa dirinya keluarkan.

"HUEK HUEK..."

"Hhh... ada apa denganku?" gumam Taeyong lirih, memejamkan matanya kuat menahan rasa mual di perutnya saat ini.

Sebenarnya bukan hanya hari ini, Taeyong sudah merasakannya sejak beberapa minggu yang lalu. Namun Taeyong selalu menahannya dan meminum obat anti mual.

Sebuah pemikiran terlintas di benak Taeyong beberapa kali, tapi dirinya tak yakin. Dan hari ini puncaknya karena perutnya tak berhenti bergejolak. Jadi dengan keberanian penuh, Taeyong keluar untuk mengambil sesuatu dan kembali masuk ke kamar mandinya.

Di tangannya sudah ada 3 batang testpack, dirinya menatap ragu sejenak sebelum benar-benar memantapkan diri untuk menggunakannya.

Pasalnya selama 1 bulan ini dirinya dan Jaehyun sangat rutin untuk berhubungan intim kapanpun mereka ada waktu. Jadi, Taeyong cukup yakin untuk menggunakan testpack itu hari ini.

Taeyong menunggu dengan gelisah, bahkan Taeyong hanya berbalut bathrobe sekarang untuk menunggu hasilnya. Kini waktu untuk menunggu sudah cukup, perlahan Taeyong mengambil ketiga testpacknya.

Garis dua. Positif.

Mulut Taeyong hanya bisa menganga melihat hasilnya, "Wah, aku padahal baru menikah kemarin." ujarnya tak habis pikir.

Entah Jaehyun yang memiliki kualitas sperma yang bagus atau dirinya yang terlalu subur, Taeyong juga tidak tau. Tapi Jaehyun, pria itu benar-benar kantong hormon berjalan.

Pantas saja selama beberapa minggu ini terkadang mood Taeyong begitu naik-turun, nafsu makannya yang besar dan tubuhnya terkadang terasa begitu lemas. Ternyata dirinya tengah berbadan dua.

"Halo sayang Mommy. Sehat-sehat di sana ya, mari kita kejutkan Daddymu nanti." Taeyong berbicara pada janinnya sembari mengelus perutnya yang masih rata lalu terkekeh pelan.

TING NONG
TING NONG

Bunyi bel yang terdengar mengalihkan perhatian Taeyong. Tubuhnya kini berganti berbalut dengan jubah tidur, karena agaknya tak mungkin Taeyong menerima tamu dengan bathrobe dan untuk mencari pakaian waktunya terlalu sempit.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang