PART 14

17.8K 2.1K 262
                                    

"Psikolog terkenal, Dokter Winwin." ucap Mingyu yang masih fokus dengan jalan.

"Dokter Winwin?"

Mingyu mengangguk, "Sebenarnya namanya Dong Sicheng. Tapi orang-orang lebih mengenalnya dengan Dokter Winwin. Sejauh ini dia yang terbaik setahuku." Taeyong hanya mengangguk mendengar penjelasan Mingyu.

"Kau ingin pergi kesana? Aku bisa menemanimu." tawar Mingyu.

Taeyong menggeleng pelan, "Tidak, aku bisa sendiri. Lagipula mungkin ini hanya gangguan tidur saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Jika kau perlu sesuatu, aku bisa membantu." ucap Mingyu. Taeyong mengangguk lalu menepuk bahu Mingyu pelan.

"Ya, aku akan menghubungimu nanti. Tenang saja." Mingyu tertawa pelan mendengarnya.

"Kalau begitu traktir aku. Aku akan membiarkanmu kali ini." ucap Mingyu.

Taeyong mengangguk setuju, "Baiklah, pilih saja kau ingin makan apa."

*****

"Taeyong."

Jaehyun melongokkan kepalanya kesana kemari mencari keberadaan pria kesayangannya itu, tapi tak ada diruangannya. Jaehyun mengernyit bingung, apa mungkin makan siang? Sebenarnya ini sudah jam makan siang, Jaehyun berencana mengajak Taeyong makan diluar.

Kembali membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuju ruangannya. Mengambil ponselnya untuk menghubungi si cantik itu.

TUT TUT
TUT TUT

Hanya deringan yang terdengar disana, namun Taeyong tak kunjung mengangkat telpon darinya membuat Jaehyun berdecak. Ini sudah yang ke 20 kalinya tapi Taeyong tetap tak mengangkatnya.

Jaehyun memutuskan menunggu Taeyong didalam ruangannya tanpa makan siang.

*****

"Terimakasih untuk hari ini, Mingyu." ucap Taeyong setelah mereka sudah sampai didepan kantor Taeyong.

"Aku yang seharusnya berterimakasih karena kau mentraktirku dan mau untuk kuculik." kekeh Mingyu diakhir. Taeyong juga tertawa lalu menepuk bahu Mingyu pelan.

"Lain kali jangan menculikku sembarangan! Aku banyak pekerjaan kau tau." ucap Taeyong sembari mengerucutkan bibir, pekerjaannya masih banyak tapi dengan seenaknya Mingyu membawanya pergi dan Taeyong tidak nyaman untuk menolak itu.

"Pekerjaanku lebih banyak lagi daripadamu, aku seorang CEO kalau kau lupa." ucap Mingyu sembari tertawa.

"Kalau begitu urus pekerjaanmu dulu jangan keluyuran kemana-mana." Taeyong mengambil tasnya bersiap membuka pintu mobil.

"Tapi aku merindukanmu." Taeyong menoleh pada Mingyu, menatap wajah tampan yang tak melunturkan senyumnya itu dengan wajah datarnya.

"Mulutmu itu tidak pernah bicara dengan benar dari dulu sampai sekarang." Taeyong menepuk keras punggung Mingyu, membuat pria itu mengaduh sebentar lalu terkekeh. "Aku masuk dulu. Cepatlah pergi dari sini." usir Taeyong sembari tertawa lalu menutup pintu mobil pelan.

"Bye Lee Taeyong, muah~" Mingyu melemparkan ciuman diudara untuk Taeyong, melajukan mobilnya setelahnya. Meninggalkan si cantik yang hanya menatapnya datar lalu menggeleng pelan.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang