Taeyong sedang mengelus tangan kekar yang melingkar di perutnya, membiarkan pria besar yang memangkunya itu merengek tidak jelas sedari tadi. Dirinya hanya fokus mengerjakan pekerjaan kantor diruangan Jaehyun.
"Ayolah, pulang bersama ya Sayanggg~~~." rengek Jaehyun untuk kesekian kalinya.
Taeyong mengelus tangan kekar Jaehyun yang suka berjalan kemana-mana saat memeluknya. "Besok saja ya, aku sedang ada urusan."
Jaehyun menempatkan kepalanya pada leher Taeyong. "Urusan apa? Nanti kutemani."
"Aku bisa sendiri, Jaehyun." tolak Taeyong secara halus.
Jaehyun melengkungkan bibirnya kebawah. Sungguh Jaehyun seperti anak kecil. "Kau mau pergi bersama Mingyu ya?"
Taeyong tertawa pelan, sedikit memutar kepalanya dan menangkup wajah Jaehyun. "Kenapa kau kemusuhan sekali dengan Mingyu sih?"
"Aku cemburu tau." ucap Jaehyun dengan wajah kesal.
"Tidak, Cintaku. Aku mau pergi bersama Mark." Taeyong mengecup pipi sang dominant dengan lembut, berhasil membuat Jaehyun menahan senyum.
"Pergi kemana? Ikut." pelukan Jaehyun semakin mengerat, tersenyum dengan dimplenya yang dalam, yang sangat jarang terlihat.
Taeyong memutar otak mencari alasan yang tepat, dirinya hanya tidak ingin Jaehyun mengetahui dirinya akan kemana. "Me time dengan Mark. Sudah lama kami tidak berjalan berdua."
"Aku tidak diperbolehkan ikut?"
"Tidak."
Jaehyun memasang wajah sedih, "Kau kenapa tega dengan kekasihmu sendiri?"
"Kenapa kau manja sekali sekarang?" Taeyong gemas sendiri. Sungguh, tidak akan ada yang menyangka jika Jaehyun memiliki sikap seperti ini ketika bersamanya.
"Memangnya tidak boleh manja dengan kekasihku sendiri?" Jaehyun mengecupi rahang Taeyong, tak lupa sedikit memberi hisapan gemas.
"Aku saja tidak manja padamu." Taeyong mendorong bahu Jaehyun pelan, dan kembali mengetikkan jarinya diatas laptop Jaehyun.
"Kau boleh manja padaku, bahkan kau lebih dari itu juga tak apa." tangan Jaehyun bergerak membuka kancing kemeja Taeyong perlahan. Memasukkan tangannya untuk mengelus puting si cantik.
"Shh. Lebih dari itu seperti apa maksudnya?" Taeyong berusaha menahan desahan ketika Jaehyun memilin putingnya.
"Seperti bergantung padaku." Jaehyun beralih mengecupi bahu Taeyong yang terekspos karena dirinya baru saja menarik turun sebelah kemeja Taeyong.
"Memangnya aku boleh melakukan itu?" Taeyong hanya bisa memejamkan matanya merasakan sentuhan Jaehyun.
"Tentu saja, kau kekasihku."
Taeyong tersenyum, dan memutar tubuhnya untuk menghadap Jaehyun. Mengalungkan lengan kurusnya pada leher kokor Jaehyun. "Baiklah kalau itu maumu, aku akan bergantung padamu hingga kau kewalahan menghadapiku." ucapnya sembari menggesekkan ujung hidungnya dengan Jaehyun.
"Aku tidak akan keberatan." Jaehyun tersenyum, menurunkan tangannya pada bokong padat Taeyong, meremasnya pelan bersamaan dengan mendaratnya bibir tebalnya pada milik Taeyong.
Meraup dengan rakus bibir tipis itu, menyesap candu yang memabukkan dari sana. Tangan yang tak berhenti meremat benda bulat itu mampu membuat si cantik melenguh pelan.
Baru sentuhan seperti ini, rasanya Taeyong bisa melayang kelangit ketujuh. Tanpa sadar Taeyong bergerak maju, semakin menempelkan tubuh mereka berdua dan menggesek benda yang terasa besar seolah menusuk-nusuk bokongnya.
YOU ARE READING
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
