Kini kehamilan Taeyong sudah menginjak usia 9 bulan, hanya menghitung hari untuk mereka bertemu dengan si bungsu Jung.
Taeyong juga sepenuhnya di rumah, Jaehyun melarangnya untuk bekerja. Untung saja ada Yoona yang menemani, setidaknya hari-harinya tak kesepian ketika Jaehyun dan Mark tak ada di rumah.
Semenjak usia kandungannya memasuki 9 bulan, Jaehyun mulai mengurangi pekerjaannya dan lebih memilih sering di rumah. Takutnya jika Taeyong mendadak melahirkan jadi dirinya sudah siap siaga.
Perkiraan dokter, seminggu lagi mereka bisa bertemu buah hati mereka. Jadi Jaehyun sangat tidak sabar untuk bertemu si bungsu Jung itu.
"Sshhh..."
Jaehyun menoleh mendengar ringisan Taeyong, dengan cepat Jaehyun menutup laptopnya dan mendekati Taeyong yang duduk bersandar di kepala ranjang.
"Kenapa sayang? Ada yang sakit?"
"Jaehyunnnnn~~~" rengek Taeyong, tangannya terbuka lebar meminta pelukan pada suaminya itu.
Jaehyun membawa istrinya itu ke dalam pelukannya, memberi tepukan sayang pada bahu Taeyong, "Iya sayang?" jawabnya lembut.
"Coba lihat kakiku, seperti gajah. Ini sakit~~~"
Taeyong memperlihatkan kakinya yang membengkak, memang memasuki trisemester terakhir Taeyong selalu mengeluh kakinya sakit dan itu bengkak.
"Sini biar kupijat." Jaehyun dengan cekatan membawa kedua kaki Taeyong pada pangkuannya dan mulai memberikan pijatan nyaman untuk istrinya itu.
Bibir Taeyong tertarik ke bawah, "Aku sekarang gendut, pasti cintamu berkurang juga padaku..."
Kalimat itu lagi. Semenjak hamil, Taeyong berkata seperti itu sudah hampir ribuan kali dan itu setiap hari.
"Mau kau gendut, kurus atau bagaimanapun aku akan tetap mencintaimu, sayang."
Begitu juga sahutan Jaehyun yang selalu diucapkan dengan sabar. Jutaan kali Taeyong bertanya, jutaan kali juga Jaehyun menjawab.
Tak jarang Taeyong membuatnya kewalahan dengan tingkah pria cantik itu, hingga dirinya, Yoona dan Mark sering pusing.
Tahap mengidam yang menjadi tahap tersulit baginya. Taeyong ingin berada di dekatnya tapi pria itu juga memarahinya dan menyuruhnya menjauh, alhasil karena kebingungan, Taeyong akan menangis sesenggukan. Belum lagi permintaan aneh lainnya.
Jaehyun benar-benar pusing tujuh keliling dibuatnya.
Kini Jaehyun hanya akan menghadapi mood naik turun seperti rollercoaster itu. Setidaknya sampai seminggu ke depan atau bahkan setelah melahirkan juga? Entahlah.
"Aku sudah tidak cantik. Tubuhku juga sudah tidak bagus. Aku jelek~~~"
Itu kalimat pamungkasnya yang disertai tangisan sesenggukan.
Jaehyun menghela napas panjang, tangannya menarik tubuh gempal Taeyong dan kembali membawanya ke pelukan. Memeluk istrinya yang sesenggukkan.
Perlahan Jaehyun mengarahkan keduanya menghadap cermin yang ada di hadapan mereka.
"Coba lihat ke cermin," bisik Jaehyun.
Taeyong sejenak menghentikan tangisnya dan menatap cermin, terpantul dirinya dan Jaehyun di belakang tubuhnya sedang menatap cermin.
Kedua tangan Jaehyun turun hingga ke bawah perut Taeyong dan mengangkat perut besar istrinya itu hingga Taeyong mengeluh nyaman. Seketika istrinya itu bersandar pada dada Jaehyun.
"Cantiknya istriku."
Pujian Jaehyun lemparkan ke Taeyong yang kini masih menyamankan diri, dirinya kecup pipi gembil itu sayang. Sedikit basah bekas air mata Taeyong.
YOU ARE READING
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
