Cinque

859 119 47
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selepas perbincangan nya dengan Lim, Seokjin duduk di tempat kesukaan nya, tempat di mana ia selalu menghabiskan waktu untuk menenangkan pikiran atau hanya sekedar ingin merasa kan angin malam.

Seperti saat ini, setiap helai rambutnya tertiup oleh angin malam dengan perlahan, dedaunan di sekitarnya pun ikut bergoyang terkena angin malam itu.

Seokjin tidak menggunakan alas kaki saat ini, bisa di katakan itu menjadi kebiasaan nya. ia suka dengan sensasi yang ia dapatkan saat kaki telanjangnya menyentuh rerumputan.

Ah... malam ini juga bulan bersinar dengan terang, tanpa awan malam yang menutupi sinarnya.

Seokjin kemudian larut ke dalam pikiran nya, ia mengingat saat ia dan Taehyung semasa kecil dulu. Mereka selalu di sini entah itu bermain ataupun berlarian saling mengejar satu sama lain.

Dan saat mereka mulai beranjak remaja,saat itulah Taehyung mulai jarang bersamanya.

Taehyung mulai di perlakukan layaknya raja, Taehyung di latih untuk menjadi raja yang bisa dalam segala hal. Dalam artian menjadi sosok raja yang sempurna.

Sering kali kala Taehyung berlatih dengan pedangnya, Seokjin akan mengintip di balik tembok untuk melihat bagiamana wajah serius yang Taehyung tunjukkan saat mengayunkan pedangnya. Hal itu juga merupakan menjadi kebiasaannya hingga kini.

Ia suka melihat ekspresi wajah itu. Sekarang kalian tahu bukan, sudah berada lama perasaan itu ada di dalam hatinya.

Seokjin berbalik kemudian mendongak melihat jendela yang berada di atas sana, yah... jendela itu adalah jendela di mana kamar sang raja berada.

"Pasti ia tengah melewati malam ini bersama ratu nya," gumam Seokjin.

Tidak! Ia tidak ingin menangis, kenapa hatinya sangat lemah. hatinya selalu berteriak untuk tidak bisa menerima kenyataan ini.

Ia sangat payah bukan?

Seokjin kemudian menutup wajah nya dengan kedua tangan putih miliknya.  Seokjin juga memejamkan matanya, ia berusaha menenangkan hatinya.

Ia tidak boleh terus seperti ini!

Seokjin mendongak menatap langit malam itu. Senyuman tipis terlukis pada wajah indah itu.

Melihat sinar rembulan setidaknya membuat hati nya sedikit membaik.

Karena ia merasa telah cukup berada di sini, Seokjin memutuskan untuk kembali ke kamarnya. ia juga yakin kalau waktu sudah hampir tengah malam.

Seokjin lalu berjalan menyusuri koridor kerajaan dengan sebuah lilin yang berada pada tangan kanan nya.

"Seokjin!" panggil seseorang.

Seokjin langsung berbalik, dan ia melihat Lim yang berjalan ke arah nya dengan sebuah nampan yang berisikan segelas anggur.

"Lim? Ada apa?" tanya Seokjin. "kau belum tidur?"

Lim menggeleng. "Tidak, aku belum tidur," jawab Lim.

Lim lalu menjulurkan nampan itu di hadapan Seokjin. Seokjin menatap Lim dengan heran. "Ada apa?"

"Antar kan ini ke kamar Lord V," ucap Lim.

"L-Lord V? Tapi kenapa aku?" gagap Seokjin.

"Ini perintah ibu Ratu, dia memintaku untuk menyuruh mu mengantarkan ini ke kamar Lord V," jawab Lim.

Yah, sebelum kemari bertemu dengan Seokjin, ia memang di panggil oleh sang Ratu lalu di perintahkan untuk menyuruh Seokjin mengantarkan segelas anggur itu ke kamar Taehyung.

UNTOLD  (TAEJIN)Where stories live. Discover now