Bab 12

2.9K 394 186
                                    

"Padahal baru lima hari. Emang nggak bisa diundur jadi lusa?"

"Enggak bisa, Dek. Papa punya tanggung jawab yang nggak bisa ditinggalin gitu aja." Pandu menghadiahi pijatan kecil pada kaki si bungsu. Anak itu terlihat menatapnya penuh luka. Pandu tahu, apa yang tengah Mondy rasakan.

"Perginya lama, sekalinya pulang nggak nyampe seminggu. Tau gini males aku ikut camp kemarin. Mending quality time sama papa aja."

"Jangan pernah sesali apapun yang udah kamu jalani. Nikmati aja prosesnya, kalau nggak enak, jadiin pengalaman biar nggak terulang lagi." Pandu beringsut maju, ditatapnya wajah lesu sang anak dengan senyum tipis. Sejujurnya, Pandu juga masih rindu dengan anak itu.

"Apa liat-liat?"

"Mau peluk, perpisahan kayak biasa."

Mondy menggeleng kecil. "Nggak usah, kalau mau pergi ya pergi aja."

Tanpa meminta persetujuan lagi, Pandu dengan cepat menarik tubuh kecil Mondy agar masuk dalam dekapan hangatnya. Aroma minyak telon langsung menguar di indera penciuman laki-laki paruh baya itu. Dadanya menyesak. Ada sedikit rasa sesal menyerbu saat kedua tangan Mondy mulai terasa membalas dekapannya.

"Ikut, Pa," cicit anak itu.


— ChiMon —

PART LENGKAP TERSEDIA DI KARYAKARSA
(Klik link bio wattpad Rada21_myg)

Cek komentar untuk melihat isi tanggapan pembaca.

ChiMonWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu