Dahi Angga mengkerut saat mendengar nya. Entah mengapa, dirinya malah semakin curiga dengan sekolah ini.

Sebenarnya ada apa di sini? Mengapa aura nya sangat tidak mengenakkan? Padahal kelihatan nya aman-aman saja di sini. Angga merasakan seperti ada sesuatu hal yang sedang berusaha menekan kemampuan nya agar tidak keluar.

Ya, Angga memang bukan orang sakti tapi kata bunda, Angga itu anak yang spesial, beda dari anak manusia kebanyakan. 

"Baris yang rapi! Jangan ada yang berisik!" perintah ketua Osis.

Mendengar teriakan anak-anak osis yang begitu lantang, membuat Angga mau gak mau harus mengesampingkan rasa penasaran nya  dan ikut berbaris di tengah-tengah lapangan bersama para murid lain nya agar tidak terkena amarah. 

Perlahan, satu persatu dari calon murid kelas sepuluh mulai menerima payung hitam yang diberikan secara bergantian oleh kakak kelas dengan alasan takut nanti turun hujan. 

Padahal, Satrio udah ngarep-ngarep, semoga nanti turun hujan, supaya mereka semua gak upacara lama-lama, tapi ada aja ide unik dari pihak sekolah yang bikin harapan Satrio pupus seketika.

"Emang ada-ada aja ya ide kepala sekolah di sini. Pake acara kasih payung segala, udah tahu lagi males upacara," batin Satrio gondok. 

Satrio menoleh malas. Dia tahu kalau sahabat nya ini lagi nggak enak hati. Dari awal mereka berdua masuk kesekolah, Satrio bisa ngerasain kalau sahabat nya ini pasti bakalan berpikiran aneh.

Apalagi, Satrio tahu kalau Angga gak bakalan pernah mau masuk ke sekolah ini kalau bukan atas paksaan dari sang ayah dan juga dirinya sendiri. 

"Lo kenapa sih? Kok muka nya asem banget?" tanya Satrio. Angga mendesah kesal. "Perasaan gue gak enak, Sat." Entah kenapa, Angga yakin kalau sekolah ini pasti menyimpan sesuatu hal yang sedang mereka sembunyikan. 

"Udah lah, nama nya juga kita baru sampai di sekolah, masa lo udah mau suudzon aja sama sekolah baru lo?" jawab Satrio berupaya menenangkan Angga. 

"Tapi di sini gak ada hantu, Satrio."

"Terus? Menurut lo, itu aneh gitu?" kesal Satrio yang gak habis pikir sama tingkah laku Angga.

Jelas aneh. Pasti ada sesuatu hal yang buruk di sini. Feeling Angga gak enak. Rasa nya seperti dia ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini tapi gak bisa. 

"Kenapa diem? Emangnya aneh ya, kalau di sekolah ini gak ada hantu? Justru bagus dong? Artinya kita bisa hidup tenang di sekolah ini."

Angga melengos, mengabaikan Satrio yang tak akan pernah bisa mengerti perasaan nya yang jelas-jelas berbeda dari manusia biasa.

Ya, Angga indigo, jelas ketidakadaan nya hantu di sekolah ini membuat Angga merasa janggal. Rasa nya aneh banget kalau di gedung sebesar ini gak ada hantu sama sekali.

Apalagi di cuaca yang lagi mendung kayak begini, harus nya sih makhluk-makhluk itu sedang berkeliaran bebas di sekeliling mereka. 

"Udah-lah jangan dipikirin. Nanti juga setan nya muncul sendiri tanpa diminta," ujar Satrio.

Angga mengangguk, mengiyakan ucapan Satrio yang mungkin ada benar nya juga. 

DEATH SCHOOL [TAMAT] BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang