One

1.2K 179 1
                                    

Di sebuah tempat di mana memang hanya orang orang tertentu saja yang dapat masuk dan menginjakan kaki nya ke sana. Termasuk lelaki yang satu ini, wajah tegas sekaligus tampan nya mampu memikat banyak orang terutama kaum hawa di sana. Tidak jarang ia mendapatkan surat cinta karena ketampanan nya yang membuat banyak kaum hawa hampir pingsan.

Memakai pakaian hitam nya, ia melangkah memasuki sebuah gedung dan sudah di tunggu oleh satu rekan nya. Sahabat lama nya bahkan sangat lama, menemani nya di mana saja termasuk menyerang musuh sekali pun. Na Jaemin. Lelaki dengan perawakan manis namun dingin itu kini berada di samping nya, memeriksa banyak hal.

" Apa yang akan kita kerjakan minggu ini? " Jaemin menoleh ketika pertanyaan meluncur ke arah nya.

" Entah lah.. Mungkin kita akan menjadi mata mata lagi " Ucap Jaemin tanpa harus menoleh ke arah sahabat nya.

Jeno, lelaki itu hanya kembali menatap ke depan dengan tatapan datar sama seperti Jaemin. Mereka memang sangat di kenal apa lagi mereka terkenal karena aksi mereka yang luar biasa hebat, mampu menyelesaikan misi negara dengan cepat sekaligus berhasil membawa kemenangan.

Mereka berdua melangkah kan kaki secara beriringan sampai mereka berada di depan lift, menunggu lemari ajaib itu terbuka. Tak beberapa lama pintu terbuka secara otomatis, mereka berdua masuk kemudian secara sendiri nya pintu tertutup dan menentukan tujuan mereka berdua. Hanya dengan kartu ke anggotaan mereka saja. Mereka mampu pergi ke mana saja, tetapi sesuai dengan tujuan.

" Ku rasa kita akan menyusup ke negara tetangga lagi " Ucap Jaemin secara tiba tiba membuat Jeno menaikkan alis nya sebelah. Ia menoleh ke arah Jaemin.

" China ? Lagi? " Jaemin kenaikan kedua bahu nya seolah dirinya juga kurang yakin dengan pikiran nya sendiri.

Keadaan kembali hening, sampai suara pintu terbuka membuat ke heningan sedikit berkurang. Mereka berdua keluar dan menelusuri lorong dengan penerangan sesuai keberadaan mereka berdua. Sisa nya lampu akan mati dengan sendiri nya jika memang benar benar tidak ada siapa siapa.

Sampai mereka di depan pintu, Jaemin menempel kan kartu nya di mesin dekat dengan pintu tersebut. Dan secara otomatis, pintu tersebut terbuka untuk mereka berdua. Ternyata mereka tidak sendiri, di dalam sana terdapat beberapa orang lagi sekaligus bantuan.

Jeno memasuki area di susul Jaemin yang berada di belakang nya. Jeno duduk di salah satu kursi kosong, begitu juga Jaemin. Jarak mereka memang agak berjauhan di masing masing anggota. Melempar tatapan tajam sekaligus datar memang sudah biasa di sana apa lagi saling mencurigai satu sama lain.

" Semua sudah berkumpul? Baiklah kita akan mulai... Misi kalian adalah menyusup ke.. "

°       °       °

" Ada orang! (y/n) cepat masuk ke ruangan mu sekarang! " Kamu yang sedang berada di ruang tengah ikut panik karena sekelompok orang berada di depan rumah kamu.

Tentu saja membuat suasana yang awal nya agak tenang sekarang menjadi tegang. Kamu masuk ke dalam pintu yang di mana di sana adalah pintu masuk ke ruangan bawah tanah dan itu adalah ada tanda tanda sama sekali. Sampai Ayah kamu membukakan pintu untuk, presiden korea utama. Di mana sebuah alasan kamu tidak di perbolehkan keluar rumah.

" Selamat datang, ada apa anda datang kemari? " pria yang memiliki umur hampir kepala lima itu bukan menjawab, malah menatap seluruh penjuru rumah seolah mencari sesuatu.

" Hanya memeriksa saja... Apakah benar kau tidak mempunyai anak gadis? " Semua berusaha menyembunyikan rasa takut mereka masing masing termasuk kakak laki laki kamu yang tepat berada di samping pintu ruang bawah tanah yang berada di sebelah kaki nya.

Breathing | Lee Jeno × You ( On Going )Where stories live. Discover now