Twelve

573 120 11
                                    

Jeno menunggu di kursi tunggu yang berada di Koridor rumah sakit lebih tepat nya, misi nya sudah selesai dan ia sudah membawa semua orang yang perlu ia selamatkan. Keadaan Jeno juga tidak jauh dari kata baik baik saja, lelaki itu mendapatkan luka dari hasil kerja nya tentu saja.

Namun itu tidak membuat nya mengeluh. Pria itu terus menunggu seseorang yang tengah di periksa pihak rumah sakit, beberapa orang di larikan ke rumah sakit dalam keadaan bahaya. Setelah pendaratan di sebuah lokasi yang di tetapkan pendaratan helikopter mereka. Semua sudah di siapkan, bahkan termasuk ambulan dan perawat untuk menangani tentara yang terluka.

Sempat ada sebuah peperangan kecil yang terjadi namun sudah di tangani. Semua akan baik baik saja, kemungkinan saja. Jeno membuang nafas panjang akan semua itu, ia lega sudah menyelesaikan misi nya. Pria itu masih menggunakan seragam tentara lengkap, meskipun tas nya sudah di bawa oleh teman nya ke rumah nya.

Sampai suara pintu terbuka membuat lamunan nya buyar seketika, ia berdiri dan segera menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan.

" Bagaimana keadaan gadis itu? Tidak ada yang terluka kan? " Dokter itu hanya tersenyum kepada nya, ia mengingat apa yang sudah ia lakukan tadi memeriksa gadis malang yang baru saja di bawa dari negara tetangga nya.

" Dia baik baik saja, beberapa luka kecil dan badan nya lemas karena kurang cairan. Dia juga kekurangan gizi, sedikit depresi namun bisa di sembuhkan dengan istirahat yang cukup. Tuan tenang saja " Jeno kembali merasa lega, tidak ada yang perlu di khawatir sekarang.

" Kau begitu mengkhawatirkan gadis kecil itu, dia tidak apa apa. Jaga dia, dia mungkin merasa shock dengan kejadian di negara asal nya " Jelas nya sekali lagi kepada Jeno yang jelas dari ekspresi nya sangat khawatir.

Dokter itu pun meninggalkan Jeno di sana sendirian, sedangkan beberapa perawat memindahkan gadis malang itu ke ruang inap karena sudah selesai tes. Tidak ada yang buruk, hanya saja memang gadis itu mengalami depresi. Memaklumi kejadian itu, semua orang tau betapa kejam nya negara tetangga nya itu. Namun tidak bisa di pungkiri, semua sudah terjadi dan mereka hanya bisa melakukan apa yang bisa di lakukan tidak bisa berbuat lebih.

Mereka juga punya sisi manusiawi. Jika ada peperangan maka sama saja mereka mengorbankan banyak nyawa nanti nya.

Jeno menatap gadis itu yang tertidur di bangsal, bangsal di pindah kan ke ruang inap dan Jeno tentu saja mengikuti. Beberapa gadis yang mereka bawa juga di rawat di rumah sakit memeriksa keadaan fisik dan mental mereka juga. Hanya khawatir jika mereka kenyataan nya depresi berat, mereka membantu untuk menyembuhkan memberikan kesempatan untuk hidup lebih baik.

" Apa tidak harusnya kau membersihkan diri dulu, Kapten Lee " Seseorang memanggil nya membuat pria itu menoleh ke arah ruangan tadi, dokter nya bukan hanya satu.

" Oh, Yeji? "

" Bagaimana Hyunjin? Dia masih bertugas lagi atau di suruh pulang? Anak itu tidak membaca pesan ku itu sangat menyebalkan "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Bagaimana Hyunjin? Dia masih bertugas lagi atau di suruh pulang? Anak itu tidak membaca pesan ku itu sangat menyebalkan "

Jeno tau kalau Yeji dan rekan nya Hyunjin adalah saudara kembar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Breathing | Lee Jeno × You ( On Going )Where stories live. Discover now