Two

873 172 4
                                    

Keberangkatan nya bersama tim adalah yang di tunggu tunggu sekarang. Tetapi menurut Jeno adalah suatu hal yang biasa saja karena semua misi yang ia jalani sama saja, menantang nyawa nya untuk beberapa hari ke depan karena menurut nya misi ini memang sama dengan yang lain. Tetapi karena ia mendengar kalau mereka di berikan tugas untuk mengawasi negara tetangga yang tak lain adalah musuh dari negara nya, yang gak lain adalah Korea Utara.

Siapa yang tidak tau dengan negara super kejam tersebut, semua rakyat nya di sana memang berbicara terus terang dan apa apa nya kalau mereka memang tersiksa di sana namun bagaimana lagi, tidak bisa keluar. Harus mempunyai rencana yang sangat matang kalau ingin keluar dari negara tersebut kalau memang gagal nyawa mereka akan melayang secara seketika. Dan itu di pastikan.

Jarang ada yang selamat dari penjagaan nya namun yakin lah, pasukan yang di kirim Korea Selatan bukan pasukan yang sembarangan yang di kirim. Mereka  masing masing memiliki keahlian di luar batas, dan memang sangat berpengalaman dalam hal keluar masuk dari penjagaan seperti tentara Korea Utara.

Banyak perang dari antara kedua negara memakan banyak korban, di kata dunia memang korea selatan adalah negara yang maju karena industri musik nya yang sudah mendunia. Siapa yang tidak tau? Semua orang pasti tau dan Korea Selatan adalah tempat impian banyak orang.

Di balik itu semua rakyat berjuang, berjuang mempertahan kan negara merasa agar tetap seperti sekarang atau lebih maju lagi.

Jeno dan anggota yang lain berada di dalam pesawat khusus, di mana ia bisa menyeluruh masuk ke dalam Korea Utara tanpa ketahuan sama sekali. Itu mungkin karena tim yang di kirim sudah terbiasa, itu sudah di jelaskan di kalimat sebelum nya.

" Kita akan melewati mereka terlebih dahulu, membunuh penjagaan yang berada di depan setelah sisa nya sudah membunuh penjaga yang berada di belakang. Dengan begitu, para petinggi tidak akan tau kalau formasi mereka sudah kita pecah. " Jeno memberikan sebuah peta dan titik yang sudah di tentu kan oleh nya mengatur semua strategi yang sudah di susun sejak awal.

"  Dan yang lain langsung masuk lalu mencari tempat masing masing, ingat satu hal. Jangan sampai ada tentara melihat kalian. Menyamar nya menjadi rakyat biasa tetapi jangan tinggalkan senjata yang memang bisa di bawa membela diri kalian jika memang kalian sangat terdesak. Paham! " lanjut nya, dan menelan perkataan nya di kalimat terakhir.

" Paham! " mereka bersorak menunjukan antensi mereka, bahkan mereka siap untuk maju ke baris terdepan.

" Baiklah! Ada pertanyaan? " Jeno menatap semua anak buah nya dan anggota lain yang seperti seolah ingin mengatakan sesuatu.

" Apa semua bom kita bawa? " Tanya Beomgyu, sedangkan Jeno menggelengkan kepala nya.

" Tidak perlu, bawa saja apa yang menurut kalian butuh dan tidak menimbulkan suara. Bawa saja senjata yang sudah di siap kan untuk tugas ini " Beomgyu dan yang lain mengangguk paham dengan penjelasan yang sudah Jeno jelaskan tadi.

Hanya menunggu waktu di mana mereka mengumpulkan semua tenaga mereka untuk penyerangan secara bersembunyi. Jangan katakan mereka pengecut karena menyusun rencana menyerang secara diam diam, mereka melakukan itu karena ada sebuah tujuan tertentu.

Di mana jika mereka secara terang terang an menyerang maka mereka akan kalah jumlah, karena apa? Karena mereka masuk ke dalam sebuah kandang semut yang tidak bisa di anggap remeh.

Jadi, dengan cara ini semua tidak ada yang tau dan mereka bisa melancarkan misi mereka untuk menyelamatkan tentara Korea Selatan yang dalam masa tahanan di sana. Sudah hampir setengah tahun di sana sebagai Sandra dan memang tidak bisa di diam kan begitu saja. Tentara tentara itu akan mati karena lelah di siksa.

" 20 menit lagi kita akan sampai, dan semua nya harus bersiap dengan senjata kalian. Karena kita akan menyerang tentara Korea Utara lebih dari 500 orang untuk penjagaan barisan depan dan belakang "

Suara perintah di masing masing, headphone yang mereka pasang termasuk Jeno sendiri. Jaemin yang bersiap mengambil senjata nya dan peluru cadangan. Mereka juga melakukan hal yang sama.

°        °        °

Hanya diam yang bisa kamu lakukan sekarang, menatap langit yang penuh dengan awan mendung membuat suasana semakin menyiksa.

Apa lagi kamu bisa melihat dari celah jendela yang sedikit terlihat kalau banyak sekali anak gadis yang di bawa oleh tentara dan entah di bawa kemana. Namun terlihat kalau mereka tidak mau dan tidak rela jauh dari keluarga mereka.

Ada pria yang kalau kamu bisa tebak kalau dia pasti ayah dari gadis itu, yang memohon mohon sampai ia rela sekali bersujud agar anak nya tidak di ambil. Tanpa sadar air mata kamu mengalir karena sangat tidak tega dengan hal itu, sampai tentara itu mengarahkan senjata nya dan.

Dorr!!

Tiba tiba saja seseorang langsung memeluk kamu agar kamu tidak melihat pemandangan itu, tidak lain adalah kakak laki laki kamu. Han Jisung. Ia memeluk kamu, dan kamu menangis menyembunyikan wajah kamu di bahu nya.

" stt ~, jangan di lihat.. Kakak gak mau kamu lihat pemandangan itu " Kamu memeluk nya erat. Sedangkan Jisung melihat itu dengan tatapan penuh dendam.

Ia melihat dengan mata kepala nya sendiri kalau gadis itu di ambil paksa, bahkan Jisung tidak membayangkan kalau keluarga dalam di posisi yang sama seperti keluarga itu. Tidak akan bisa diam saja, kalau perlu Jisung akan membunuh tentara itu secara langsung dan habis di tangan nya. Masalah hukuman ia tidak perduli, ia hanya ingin gadis kecil kesayangan nya selamat.

Sampai ia melihat tentara itu menendang kepala mayat tersebut.

°       °      °

Di sisi lain mayat yang ia tentang tanpa ada belas kasihan sama sekali, Jeno dan kelompok nya menghabiskan kelompok bagian depan sedang kan sisa nya di penjagaan pos belakang. Jangan sampai ada yang lolos dan melaporkan penyerangan ini ke petinggi, Jeno tidak akan memberikan celah sedikit pun.

" Ampuni aku!! Akan ku lakukan apa saja!! Jangan bunuh aku!! " Teriak salah satu tentara yang berada di depan Jeno, tetapi apa perduli. Jeno malah memberikan senyuman mengerikan nya di hiasi darah korban nya.

" Akan ku selamatkan kau dari rantai siksaan, jadi berterima kasih lah kepada ku nanti "

Satu tembakan tanpa suara namun sebuah peluru sudah menembus tepat di kepala tentara tersebut. Tanpa ampun, lubang peluru itu mengeluarkan banyak darah yang sampai sampai ke wajah Jeno. Wajah tampan yang di hiasi dengan darah, cukup mengerikan.

"  Bunuh mereka semua!! Jangan sampai ada yang lari atau tersisa! Atau... Nyawa kalian menjadi ganti nya! " bahkan terlihat dari bawah sinar matahari, jelas bola mata Jeno berubah.

Jaemin yang melihat itu di tengah tengah pertarungan nya, melihat jelas mata hitam tersebut berubah menjadi coklat tajam. Tidak bisa di jelaskan lagi, kalau itu bukan lah Jeno.

" Dia keluar lagi  "






































Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Breathing | Lee Jeno × You ( On Going )Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora