Eleven

508 126 0
                                    

Mungkin kali ini adalah sebuah momen di mana sekarang banyak orang yang gugur tanpa mereka ketahui, Korea Selatan sudah maju ke depan tanpa sepengetahuan siapa pun bahkan termasuk para petinggi nya. Taktik mereka sangat cerdas bisa di bilang kelewatan licik, namun bagaimana lagi. Itu adalah jalan satu satu nya untuk melancarkan tugas mereka, membawa para tentara yang di sandra sekaligus membawa beberapa warga nya. Bukan menculik, niat menyelamatkan.

Sedangkan di sebuah tempat lain, Jeno. Termasuk salah satu ketua di kelompok yang di tugaskan di musuh negara nya, ia bahkan tidak berpikir panjang apa lagi memikirkan nyawa nya nanti. Ia fokus dengan misi yang terakhir, dan ia juga sudah mendapat kan laporan jika misi pertama sudah berhasil. Berarti tinggal diri nya saja.

" Semoga tepat waktu, ku harap dia baik baik saja sekarang " Gumang nya dengan nada suara sangat pelan, ia sengaja memakai seragam tentara musuh karena ia tidak mau ketahuan di tengah jalan.

Ia berjalan menelusuri lorong yang terang, tentu saja. Beberapa tentara berlalu lalang di sana, Jeno memakai topi jadi ia tidak akan ketahuan. Ia menutupi sebagian mata nya agar tidak terlihat wajah nya seluruh, mendapatkan informasi sebuah ruangan di mana ia harus pergi ke sana.

Jeno tidak benar benar sendiri, karena seseorang yang Jeno kenal baru saja lewat seraya memberi kan kode anggukan jika di ujung lorong dan seterusnya aman. Jeno membalas nya dengan anggukan sekilas dan melanjutkan perjalanan nya.

Entah lah suara dari mana itu, membuat nya mempercepat langkah nya ke sebuah salah satu ruangan. Tenang saja, di sana sudah sepi karena beberapa rekan Jeno nyatanya sudah bertindak sebelum Jeno datang.

Sedangkan di dalam ruangan, gadis itu masih memberontak dengan berbagai cara bahkan sisa tenaga yang ia punya. Meskipun ia benar benar ketakutan sekarang, sangat sangat. Ia tidak berharap lebih akan ada orang yang menolong nya nanti, ia hanya mau pria tua di depan nya sekarang pergi sekarang juga.

" PERGI KAU! JANGAN MENYENTUH KU SIALAN! "

" Wow, kau lumayan agresif ya. Tidak apa, aku suka jika kau seperti ini gadis manis " Ucap nya seraya tersenyum, dan mengeluarkan sesuatu di balik jas hitam formal nya itu.

Tanpa kamu sadari jika jarum suntik itu sudah menusuk leher mu, kamu menatap pria itu yang tersenyum penuh kemenangan di sana dan perlahan pandangan mu buram semakin gelap. Dan tidak terasa apa apa lagi, samar samar kamu mendengar jika.

" Kau akan menjadi milik ku seutuh nya manis.. Nikmati malam ini " Buram dan kamu tidak sadarkan diri lagi.

Badan mu di angkat oleh nya ke atas ranjang dan membaringkan kamu di sana. Dan ia mulai membuka baju mu seraya tertawa senang, tetapi ia tidak sadar jika seseorang menatap nya penuh tatapan benci dan seolah akan membunuh nya detik ini juga. Pintu terbuka tanpa saudara, lelaki dengan pakaian lengkap dengan seragam tentara nya melangkah masuk.

" Jangan sentuh dia bajingan " Pria itu membeku dan menoleh ke arah belakang, sampai

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

" Jangan sentuh dia bajingan " Pria itu membeku dan menoleh ke arah belakang, sampai....





Dorr!!!







































































































































































Breathing | Lee Jeno × You ( On Going )Kde žijí příběhy. Začni objevovat