Chapter 9 : They Who Survived (1)

73 10 5
                                    

🐲🔮Untuk kepentingan plot, ada beberapa bagian yang ga sesuai dengan cerita asli Harry Potter atau How To Train Your Dragon. Mohon
dimengerti ya :) 🐲🔮

Seperti biasa, terima kasih udah mampir ~~~

Kalo mau komen atau vote, boleh banget! Apalagi di share 😗

Coba buka link di profile ini deh, nanti bakal kebuka link tree, ada tiga link, satu ke cerita ini, satu ke instagram How To Train Your Magic, dan satunya lagi Instagram penulisnya 🤭

Di Instagram HTTYM juga ada trailer cerita ini loh! Di tonton ya~~ semoga suka! 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sepi sekali" Jimmy memandangi Great Hall pagi ini, yang isinya tidak lebih dari lima puluh murid. Sebagian besar sudah pulang ke rumah mereka untuk liburan musim dingin, dan lainnya memutuskan untuk tinggal di kastil selama liburan.

Jane, Jimmy, dan Yale hanya bersama dengan delapan murid Slytherin lainnya, dan sebagian besar dari tahun di bawah mereka, jadi mereka tidak saling mengenal.

Murid yang paling banyak tinggal di kastil adalah murid asrama Gryffindor, mungkin karena mereka memiliki jumlah yang lebih banyak dari asrama lainnya.

"Terlebih lagi kenapa dia yang harus tinggal" Jimmy mendelik ke arah sang ketua murid Slytherin, "Jangan begitu, bisa-bisa poin kita akan dikurangi" Jane sengaja mengatakannya dengan suara yang lantang, sehingga Rossette bisa mendengarnya.

Yale tidak mau ikut campur dan membuat masalah, "Sudahlah, cepat makan. Kita akan berangkat satu jam lagi"

Setelah mendapat Monstrous Nightmare, keesokan harinya mereka pergi untuk mencari Deadly Nadder untuk Jimmy, namun sayang mereka belum bisa menemukan satu.

"Ini benar-benar menyenangkan, seperti menjadi detektif" Jimmy berusaha menahan senyumnya saat membayangkan keseruan mencari orang yang mengaku sebagai Renald Shellfire.

"Menyenangkan? Apa yang menyenangkan? Mencari seorang penipu besar dan menangkapnya bukanlah hal menyenangkan, bodoh" Jane mengambil roti panggang dari piring Jimmy, namun Jimmy membiarkannya.

"Ya, tapi itu keren. Seperti detektif Sherlock Holmes" Jimmy mengelap mulutnya dengan tangan.

"Sherlock Holmes? Kau tahu dia? Aku kira kau tidak suka hal-hal yang dibuat oleh Muggle" Jane membersihkan tangannya dengan sapu tangan, sapu tangan yang waktu itu Jason berikan waktu itu.

"Aku benci semua hal berbau Muggle kecuali film yang mereka buat, dan musiknya juga"

"Memangnya siapa Sharelock Homless itu?" Yale melipat koran yang tadi dibacanya dan membersihkan kausnya dari remah-remah makanan.

"Karakter fiktif yang terkenal, seorang detektif. Dan namanya Sherlock Holmes, bukan Sharelock Homeless" Jane membereskan alat makannya.

"Kenapa mereka suka sekali hal fiksi? Mereka terlalu menyedihkan" Yale berdiri, "Ayo ganti pakaian" lalu ia berjalan keluar dari Great Hall.

Jane dan Jimmy bertukar pandang, mereka sama-sama berpikir kalau tidak ada yang membenci muggle lebih dari Yale, "Kalau aku jadi Yale, aku juga pasti akan membenci muggle"Jimmy mengangkat bahunya lalu berdiri, "Untungnya kau tidak membenci penyihir"

How To Train Your Magic : The Story Of Forbidden FriendshipOnde histórias criam vida. Descubra agora