Chapter 3 : London

118 14 7
                                    

🔮Please enjoy this story 💜 Jangan lupa vote and comment yaaa, sumpah, 1 vote/comment dari kalian bikin semangat nulis loh :), and, maaf juga kalo ada typo ya 🐲


Obrolan riuh terdengar di aula besar Hogwarts. Semua orang membicarakan topik yang sama, Turnamen Triwizard.

Turnamen Triwizard ini merupakan kompetisi yang diikuti tiga sekolah sihir di Eropa, Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang. Biasanya, masing-masing sekolah akan diwakili satu murid. Kompetisi ini terdiri dari tiga tantangan yang berbahaya, bahkan bisa membahayakan nyawa. Karena itu, murid yang dibawah umur tujuh belas tahun dilarang mengikuti kompetisi ini.

"Aku akan ikut!" Perkataan Jimmy itu membuat kedua orang temannya berhenti mengunyah makanannya.

"Jangan mulai" Jane menggelengkan kepalanya.

"Kamu bisa mati karena jantungan sebelum memulai tantangan pertama" Yale menggigit apelnya.

"Lagipula kamu harus berumur tujuh belas tahun untuk ikut"

"Hei, aku kan tujuh belas tahun" Jimmy mengerutkan alisnya.

"Ah, iya, maaf, wajahmu seperti dua belas tahun" Jane tersenyum mengejek, Yale terkekeh kecil.

"Kalau aku menang, jangan harap menjadi temanku lagi" Jimmy melanjutkan makannya.

"Kau harus melawan Durmstrang, mereka lawan yang tangguh" Kata Yale.

"Benar, mereka sekolah khusus laki-laki kan? Aku tidak bisa membayangkan betapa kerasnya peraturan disana" Jane menyeruput tehnya.

"Dulu, Harry juga mengikuti kompetisi ini kan? Dia bahkan belum tujuh belas tahun saat itu" Jimmy mengaduk-aduk sup dengan sendoknya

"Dia itu orang yang terpilih, sejak lahir. Memang kamu siapa?" Jane menopang dagunya.

"Aku masa depanmu" Jimmy mengangkat sebelah alisnya

Jane menatapnya jijik "Lebih baik aku menikahi Voldemort"

"Keterlaluan! Mulutmu itu memang tidak bisa di saring ya, harus dihukum" Jimmy mengambil nampan makanan Jane yang duduk disebrangnya, membuatnya kesal.

"Kembalikan!" Jane berusaha menarik kembali nampannya, namun bagaimanapun tenaganya kalah.

"Dasar anak kecil" Yale menatap menjauh dari mereka, sambil menggigit apelnya. Matanya menangkap sosok yang familiar.

"Itu, Sky Bellwether, kan?" Yale menyenggol pundak Jane

Jane menengok kearah mata Yale melihat, Sky sedang mengobrol dengan teman-temannya.

"Iya, kenapa?" Jane kembali menyuap makanan yang sudah ia rebut kembali

"Oh, isn't it obvious? Someone's in love" Jimmy tertawa. "Yale, seriously, a mudblood? You're out of your mind"


"Diam bodoh" Yale melempar sisa apel kearah kepala Jimmy

"Ouch, sakit" Jimmy mengelus kepalanya.

How To Train Your Magic : The Story Of Forbidden FriendshipWhere stories live. Discover now