chapter 8 : gotcha

14.1K 2.3K 274
                                    

Start!

"Lo mau kemana?"

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.































"Lo mau kemana?"

Clare yang sedang memakai sepatunya menoleh kebelakang. Haruto dengan rambut acak-acakannya dan suara seraknya. Sepertinya Haruto baru saja bangun tidur.

"Sekolah. Lo tidur dimana tadi malem?"

"Sofa."

Clare mengangguk. "Gue mau kesekolah. Lo hati-hati. Jangan sampe lo ketahuan sama abang gue. Abang gue masih ngebo di kamar sebelah. Sekitar jam 10 nanti katanya dia pergi."

Setelah selesai memakai sepatu, Clare mengambil tasnya dan menghadap ke Haruto. "Gue sekolah dulu. Pokoknya jangan sampe ketahuan."

"Iya ih bawel banget, honey. Peluk dulu dong sini."

Tanpa persetujuan Clare, Haruto terlebih dahulu membawanya kedalam pelukan.

"W-WOI!"

"Selo dong beb. Gue mau naruh scent lagi." Haruto semakin erat memeluk Clare sambil mengusap rambut Clare.

Clare sendiri tidak memberontak. Entah lah, dirinya merasa tenang saat dipeluk Haruto seperti ini.

Haruto melepaskan pelukannya. Menatap Clare dengan lembut. "Yang rajin belajarnya, cantik."

Clare membuang muka dan langsung meninggalkan apartemen. Apakah dia sedang salting? Sepertinya begitu. Sepertinya seorang Watanabe Haruto baru saja membuat jantungnya berdegup tidak karuan.

Gak, gamungkin gue suka sama dia, kan?

🛸🛸🛸

"Eh eh Won, ada pr ya?" Clare menatap sahabatnya itu.

Wonyoung mengangguk. "Ada. Fisika."

"HAH? WON BURU MINTA BUKU LU." Clare panik. Seingatnya dia tidak memiliki pr. Salahkan saja Jeongwoo yang mengajaknya pergi semalam.

Wonyoung menyerahkan buku fisikanya kepada Clare dengan malas. "Kok bisa sih manusia kayak lo dapet beasiswa? Makek pelet ya lo?"

"Ih anjir diem dong. Gue lupa beneran kalo ada pr." Clare menjawab Wonyoung dengan cepat. Tangannya bergerak gesit mencatat jawaban dari buku Wonyoung.

"Ck, bodoh. Gini ya, dimana-mana gue jumpa anak beasiswa itu pasti rajin, pinter. Elo? Gils beneran makek pelet kay---"

"Apasih? Lanjutin ae dah julidnya." Clare tidak memperhatikan sekitar. Wonyoung terdiam. Satu kelas juga terdiam. Sedangkan Clare masih setia mencatat jawaban.

"Ehem."

"Apasih anjir pakek dehem-dehem segala." jawab Clare masih mencatat jawaban.

[✔️] mine - haruto☘︎︎Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu