138. Friends.

Mulai dari awal
                                    

"Suapin aku bubur dong,"

"Kan lo punya tangan,"

"Yailah, Rha, aku kan lagi begini, tega banget sam-"

"Sttt, udah lu bawel, sini gue suapin," Kesal Qyrha.

"Kamu juga makan tapinya,"

"Nanti lo gak kenyang,"

"Gapapaa yang penting kamu ikut makan, lagian ni bocah ngapa beli satu doang,"

"Udah sini mana mulut lo,"

"Gak deh, aku mau kamu juga makan,"

"Gue masih kenyang, mau apa lo?"

"Kenyang makan apa kamu? Kamu semalem kan disini."

"Yaaa, ngga makan apa-apa juga gue udah kenyang."

"Yaudah aku juga gak makan,"

"Kok gitu si?" Kesal Qyrha karena sudah tak tahan dengan sikap menyebalkan dari seorang Arthur.

"Biarin aja,"

"Thur, jangan kek anak kecil deh, gue jijik liat lo."

"Bodo,"

"THUR!!"

"RHA!!"

"OHH UDAH BISA NGEBENTAK YEE LU LAGI SEKARAT JUGA?!"

"Kamunya sih, aku kan cuma pengen kamu makan bareng sama aku,"

"Gue gasuka bubur,"

"Aku juga,"

"Lo tetep harus makan!!"

"Kamu sukanya makan apa? Biar aku pesenin,"

"Jangan ngalihin pembicaraan, cepet makan, apa gue pulang aja?"

"Ishh yaudah deh, tapi nanti kamu makan juga,"

Qyrha tersenyum hangat mendapati raut wajah khawatir dari Arthur, ia baru menyadari ternyata manusia hina seperti dirinya juga bisa mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seseorang yang ia cintai.

"Ciee ada apa ni senyum-senyum?" Goda Arthur.

Qyrha langsung menetralkan kembali raut wajahnya dan memasukkan sesuap bubur ke dalam mulut Arthur.

"Bacot lo diem,"

"Cieee calon istri ngambek,"

"Siapa juga yang mau nikah sama lo."

"Kamu."

"Ngga mau gue,"

"Aku tau kok dalem hati kamu itu kamu udah ngebet minta di halalin sama aku."

Lo salah. - Batin Qyrha.

"Kamu tau kan manusia itu gak ada yang sempurna?" Tanya Arthur dan Qyrha hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku juga gak sempurna, kamu udah tau siapa aku kan? Aku ketua mafia, Rha, udah banyak orang yang aku habisin cuma karena aku dendam sama orang yang bikin Bunda sampe meninggal. Dan sampe hari ini, aku ketemu kamu, yang aku harap kamu bisa lengkapin kekurangan aku."

Lo gak bakal bisa tahan sama gue kalo lo tau gue ini siapa, Thur. - Batin Qyrha.

"Maaf aku gak pernah cerita ini ke kamu, identitas aku di rahasiain, gak pernah ada yang tau siapa ketua Black Knight, cuma Lasha, Alvin, sama kamu."

Lo juga gak bakal mungkin bisa tau, Thur. Kalo pun lo ngeyel mau tau, gue yakin lo bakal sakit hati karena gue lebih buruk dari lo. - Batin Qyrha.

"Kamu mau kan jalanin hari-hari kamu selanjutnya sama aku? Aku janji aku bakal jadi teman hidup yang terbaik di hidup kamu."

Oke, Rha, lo harus kuat! Jangan nangis! Arthur ngomong pake mulut bukan pake bawang, lo harus tenang, jalanin dulu habis itu baru lo mikirin keputusan lo selanjutnya, next or end. - Batinnya.

"Rha? Kok kamu diem?"

"Hah? Gue gak diem, Thur."

"Terus gimana?"

"Lo makan aja dulu, masih banyak buburnya."

"Aku kenyang."

"Thur, please jangan bikin gue emosi,"

"Jawab dulu, calon istri,"

"Iya deh gue mau."

"Nahh gitu kan enak, yaudah sini suapin aku lagi."

Qyrha hanya mengangguk lalu menyuapi Arthur sampai bubur itu habis. Dan tak lama kemudian, yang ditunggu sudah datang, siapa lagi jika bukan Luna, Nina, Alvin, dan Hans. Tunggu, Hans?!

"Hai, Rha, lama gak ketemu," Sapa Hans. Qyrha tersenyum kikuk saat mendengar sapaan Hans.



Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang