" Tapi setidaknya jangan kau lampiaskan kemarahan dan kekesalanmu itu pada Ayumi. Dia itu masih kecil dan dia tidak salah apapun. " Kata Hiro mencoba membujuk hati Emu.
" Habis itu aku harus marah dengan siapa lagi? Dan apa pedulinya kau! Dia itu anakku ku juga. Anak yang harusnya tidak pernah ada dalam kehidupanku. Tapi malah hadir sebagai parasit! "Kata Emu ketus dan beranjak pergi meninggalkan Hiro yang hanya bisa menggeleng kepala melihat kelakuannya. Emu tidak pernah berubah. Selalu saja menghindar jika sudah terbentur masalah. Sekarangpun dia masih sama.
Asuna yang melihat kejadian itu akhirnya memilih pergi dan membatalkan niatnya untuk mengajak Hiro berangkat kerja bersama-sama. Ia tak ingin disebut mencampuri urusan pribadi orang atau menguping. Walau kenyataannya kenyataannya memang demikian adanya. Ia pun berangkat ke ruang sakit sendirian membiarkan Hiro yang sibuk mengurusi anak Emu yang masih menangis dikejauhan. Suatu hal yang agak aneh juga menurut Asuna mengingat dia sangat tau kalau Hiro tidak menyukai anak-anak. Atau karena ini adalah anak Emu ya?
Asuna menggelengkan kepalanya dan mengusir pikiran buruk itu sambil membenahi kertas-kertas yang berserakan di mejanya. Ukyo datang menghampiri nya dan duduk disisi mejanya dengan santai.
" Kenapa hari ini kalian tidak berangkat bersama? Sampai jam segini dia masih belum tiba dirumah sakit juga. Pasti lagi sedang mengurusi anak si Emu itu! " Kata Ukyo separuh kesal.
" Kenapa memangnya kalau anak Emu?lagi pula Hiro itu memang sudah sewajarnya membantu anak itu kan? Kasian anak itu kedua orangtuanya sama sekali tidak menginginkannya! " Kata Asuna tidak begitu mengerti jalan pikiran Ukyo.
" Aku bukan apa-apa, Asuna-san! Sebagai seorang kakak, aku sedikit cemas karena semakin Hiro mendekati anak itu takutnya gosip tak baik pun akan mulai melandanya lagi. "
" Itu wajar, Sensei! Hiro itu masih mencintai Emu dan dia juga simpati dengan keadaan gadis kecil itu yang selalu diperlakukan tidak adil oleh kedua orangtuanya itu! " Kata Asuna mencoba membela Hiro.
" Memang, tapi Emu itu sekarang adalah istri orang. Bahkan orang yang menikahinya bukan orang sembarangan dikota ini. Dia bos dari sebuah perusahaan besar. Dan Hiro telah berani melangkahkan kakinya mencampuri urusan rumah tangga orang. Dan Emu aku yakin dia sama sekali tidak suka orang mengetahui dan ikut campur dalam urusan rumah tangganya. Kau tau Asuna, Emu itu memukul Ayumi adalah masalah biasa. Ayumi itu darah dagingnya. Dan kalau suami istri sudah mulai bertengkar, anak lah yang selalu jadi pelampiasan. Hiro tak patut mencampuri hal itu terlalu jauh! " Kata Ukyo menghela nafasnya.
" Asuna, aku ingin sekali kau bisa berjodoh dengannya agar dia tidak lagi mencampuri rumah tangga orang lain. Aku tidak mau adikku jadi pelakor yang merusak image buruknya sendiri sebagai dokter nomor satu di rumah sakit ini! " Ukyo memandang Asuna penuh harap membuat Asuna agak tersipu malu.
" Sensei... Itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masalahnya Hiro belum tentu menyukaiku. Dia masih mengharap cinta masalalu nya! "
" Masalalu yang sudah menjadi milik orang lain tak perlu diharapkan lagi! " Kata Ukyo agak ketus. Dan Asuna hanya terdiam karenanya tidak mampu untuk membantah lagi karena diapun sebenarnya menyukai Hiro atau lebih tepatnya mencintai dokter muda itu bahkan jauh sebelum Hiro menyatakan perasaan cintanya pada Emu sang mantan dokter fediatric muda yang kini sudah menjadi istri dari bos perusahaan terkenal di Tokyo yang dia tidak menyangka ternyata juga memiliki orientasi yang menyimpang sama seperti Hiro.
" Aku tidak memaksamu, kau pikirkan lah baik-baik. Aku hanya tinggal memberi tahu Asuna jika kau memang sudah setuju. Pikirkan karir dan masa depanmu Hiro. " Ukyo kembali mencoba menasehati sang adik setelah siang itu ia juga membicarakan hal itu dengan Asuna.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Fragile (End)
Fanficcover by@DPrakasanti summary Walau siapapun aku dan siapapun orang yang telah melahirkan aku, aku akan tetap menyayanginya. aku tau dia rapuh. aku tau dia terluka dan tertekan. Tapi dia adalah ibuku. ibu yang berbeda dari ibu-ibu lainnya didunia ini...
chapter 2
Começar do início
