cover by@DPrakasanti
summary
Walau siapapun aku dan siapapun orang yang telah melahirkan aku, aku akan tetap menyayanginya. aku tau dia rapuh. aku tau dia terluka dan tertekan. Tapi dia adalah ibuku. ibu yang berbeda dari ibu-ibu lainnya didunia ini...
If death can passed without pain, itis better to die than live in pain.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
# FRAGILE #
Ayumi asik memainkan pensil warnanya membentuk sebuah gambar. Dua gambar orang dewasa dan satu gambar anak kecil. Perlahan dia keluar dari kamarnya menuju kamar ibunya. Masuk perlahan-lahan lalu menghampiri Emu yang tertidur nyenyak. Diperbaikinya selimut pemuda kurus itu. Dan duduk diantara kaki orang yang telah melahirkannya itu. Memperhatikan sekali lagi gambar yang dibuatnya itu dan kembali lagi memandang wajah sang ibu.
" Oka-chan... YumicayangcekaliKa-chan. Yumi akan lakukan apapun agalKa-chan bica tersenyum lagi. Sehat celalu ya Ka-chan.... Yumi mencintaimu! " Gadis kecil itu tanpa ragu mengecup kening Emu sebelum kemudian berlalu meninggalkan kamar itu. Sejak Emu keluar dari rumah sakit, pemuda itu jarang lagi keluar rumah. Lebih banyak berdiam didalam rumah saja. Apalagi sejak Tetsuya menolak untuk membawa Ayumi tinggal bersama mereka. Lebih tepatnya Saiko yang yang tidak sudi mengasuh anak itu.
Sementara Hiro duduk dihadapan sang kakak yang kelihatan sibuk dengan buku laporan didepannya. Tak sedikitpun dokter muda itu menoleh kearah sang adik yang sedang memperhatikannya sedari tadi membuat Hiro berkali-kali harus menarik nafas panjang karenanya.
" Aniki...kulihat Aniki makin hari kelihatan makin tidak suka saja dengan ku. Aku punya salah apa Aniki? "
" Aku bukannya tidak menyukaimu. Tapi aku merasa ada yang tidak menyenangkan tentang Emu. Aku hanya tak habis pikir kenapa Emu sampai tidak jadi menikah denganmu. Bahkan almarhum ibunya Kyoto pun tidak memberitahu hal itu padaku! "
" Almarhum Kyoto Oba-san juga tidak memberitahu apapun padaku. Kenapa ia malah menikahkan Emu dengan tuan Tetsuya? Apakah karena harta semata? Atau karena hal lain? Apa dia ada mengatakan suatu hal tentang Emu juga pada Aniki? "
" Iie.... " Ukyo menggelengkan kepalanya dan meletakan penanya lalu beralih memandang kearah muka sangat adik.
" Memangnya ia bicara tentang apa? Apa dia mengatakan sesuatu yang tidak mengena dihati? Atau sesuatu terjadi pada Emu, hingga mereka terpaksa menikah? " tanyanya penuh selidik.
" Entahlah Aniki. Mungkin sesuatu memang terjadi antara Emu dan Tuan Tetsuya. Tapi itu adalah urusan mereka. Marwah mereka yang tidak berhak untuk kota campuri. Dan mungkin cara almarhum ibu Emu memilih menyelesaikan dengan cara seperti itu tanpa harus orang lain tau kebenaran yang sebenarnya. "
Ukyo menghela nafas. " Kalau sudah demikian, kau juga tidak lagi berhak mencampuri rumah tangga mereka Hiro. Kau ini bukan siapa-siapa bagi Emu sekarang. Aku tidak mau mendengar gosip yang bukan-bukan tentang engkau dan Emu. Dan ingat pula kau sudah bertunangan dengan Asuna sekarang. "