chapter 1

96 8 17
                                        

A weak and broken heart is a reflection of a miserable and wounded soul.

# FRAGILE #

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

# FRAGILE #

Ayumi melangkah pelan-pelan memasuki rumah sederhana itu dan memutar gagang pintu perlahan, namun sebelum pintu itu sempat dibukanya pintu itu sudah terbuka sendiri dari dalam dan Emu telah berdiri di hadapan gadis cilik itu dengan sebuah anger ditangannya. Tatapan Emu yang garang itu membuat Ayumi gemetar ketakutan.

" Dari mana kau? Sini...!! " Emu menyentak tangan gadis cilik yang ketakutan itu dan melemparkannya ke lantai. Lalu tanpa ampun memukul gadis kecil itu dengan anger yang dibawanya. Ayumi kecil hanya bisa menangis pilu menahan sakit di sekujur tubuhnya. Emu menangkup kedua belah muka gadis kecil itu dengan kedua tangan besarnya.

" Aku tak suka kau berkeliaran diluar. Apa kau tidak didengar orang-orang dikompleks mengatakan apa hah?! Mereka mengatakan kalau kau ini adalah anak yang menjijikan. Kau anak yang lahir dari perbuatan bejat. Kau anak yang tidak diinginkan dan aku... Aku ini aneh bagi mereka! KAU MENGERTI TIDAK APA YANG KUKATAKAN?? " Peliknya sambil merenggut rambut Ayumi yang terpekik kesakitan.

" Itte... Itte.. Ampun Oka-chan, ampun! Hiks.. Hiks... " Katanya disela-sela tangisnya namun Emu seolah tidak peduli dan terus memukuli anak itu.

" Nangis lagi... Diam!! DIAM... DIAM KATAKU!! " Jerit Emu kesal. Suara tangisan Ayumi dan teriakan Emu terdengar oleh seorang lelaki muda dengan jas dokternya yang baru saja pulang dari rumah sakit. Lelaki itu bergegas menghampiri rumah yang pintunya terbuka itu dan terkejut melihat apa yang terjadi disana.

" Abunai... Emu, apa yang kau lakukan? " Teriaknya yang membuat Emu melempar angernya dan segera beranjak pergi meninggalkan Ayumi yang masih terbaring dilantai. Sejenak pria muda berjas dokter itu tercengang melihat hal itu sebelum kemudian beranjak membantu anak itu untuk berdiri.

" Astaga... Kenapa ini sampai terjadi?! " Gadis cilik itu tidak menjawab melainkan berlalu pergi menuju sebuah kuil kecil tempat orang-orang dan anak-anak biasa berdoa dan berkumpul untuk kegiatan keagamaan yang tak jauh dari kompleks perumahan sederhana tersebut. Sementara Emu lansung menuju kamarnya dengan langkah terhuyung dan membuka laci nakas untuk kemudian mengambil sebuah botol obat disana membukanya dan mengambil dua pil dan menelannya tanpa air. Dia memejamkan mata sejenak  untuk merasakan reaksi dari obat itu.

Dan gadis cilik itu Ayumi yang berlari menuju kuil kecil itu lalu duduk memeluk lututnya diteras kuil itu menangis memperhatikan tubuhnya yang lebam-lebam akibat pukulan Emu. Merasakan pedihnya hampir setiap hari dia rasakan disepanjang hidupnya. Dan dia tidak mengerti kenapa sang ibu terus melakukan ini tanpa dia tau apa salahnya.

Dokter muda yang menyusulnya hingga ke kuil itu memperhatikan sejenak gadis kecil yang menangis itu lalu perlahan duduk disisinya. " Ojisan memang tidak tau apa masalahnya tapi jisan harap kau sabar menghadapinya! "
Dokter muda itu menyandarkan tubuhnya kepagar samping dan menghela nafasnya.

Fragile (End) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant