Bab 3 lelah (Eps 6)

3 0 0
                                    

2 hari kemudian....

Tak terasa 2 hari lewat begitu saja. Semenjak kejadian itu....entahlah... Perasaan ku campur aduk!

Bagaimana tidak? Bayangkan saja tiba tiba ada seorang yang tak kukenal mengajakku gabung ke bandnya dan ketika sampai disana untuk pertama kalinya, malah sudah ada adengan tetes air mata. Seriusly? Ini benar benar seperti sebuah teks naratif tanpa Orientasi!

Ya....tapi aku tidak bisa menyalahkan siapa siapa. Tak bisa kusalahkan jika semua orang berderai air mata. Aku tak tahu kak Santi itu orang seperti apa,orang yang bagaimana,orang yang suka apa, I don't know! Tapi aku tahu kak Santi itu orang yang baik. Aku juga tahu bahwa kak Santi itu orang yang ramah

6.00

Hari ini adalah hari minggu. Kubangkitkan ragaku tuk bersiap siap menuju tepat ku bekerja. Kuambil handuk ku dan bergegas menuju kamar mandi

Jujur,hari ini aku lapar setengah mati. Tapi ya...mau gimana lagi? Jangankan hari ini,setiap haripun biasanya aku tak pernah sarapan

Ya...ya..ya kalian pasti bingung gadis kebo sepertiku tk pernah sarapan? Seriusly? Ya aku juga tak tahu mengapa aku gemuk. Tapi ya....itulah kenyataannya

7.30

Kubungkam perutku dengan 3 gelas air putih , dan segera ku luncurkan sepedaku menuju restoran tempat ku bekerja.

Hari berjalan seperti biasanya. Restoran ramai pengunjung dan aku kewalahan. ''Gila!mau pingsan rasanya"pikirku.

12.00

Sampai tak sadar sudah waktunya jam makan siang. Kulepas sarung tangan karetku dan menuju dapur yang jaraknya mungkin hanya sekitar 5 langkah dari tempat ku berdiri

"Ros.. Udah makan belum? Katanya

" Belum kak" jawabku

"Sini makan sama-sama" ajaknya dengan nada ceria

Perkenalkan,dia adalah kak Hana. Pemegang kasir restoran sekaligus tetanggaku. Bagiku,dia adalah orang yang sa.......ngat baik. Supel,ramah,suka membantu,cantik,pokoknya... the best deh. Oh iya,dia juga yang mengajakku bekerja di restoran ini setiap akhir pekan. Mengingat dia tahu kondisi keluargaku sekarang

FYI aja nih restoran ini memperbolehkan karyawannya untuk mengambil makanan sesuka hati ketika makan siang. Buatku itu adalah anugrah tersendiri wkwkwk.

Kuambil piring di rak piring dan mulai mengambil nasi beserta lauk pauk,sayur,dan sambal. ''Gila!surga dunia'' pikirku sambil senyum senyum wkwkwk

Kusendok sesuap nasi dengan ayam goreng dan sambal diatasnya. Kudaratkan pendaratan pertama itu dan......beh! Rasanya,Ulala.

"Biasa aja aja kali makannya" katanya

"Suka suka gue dong" jawabku jutek

Oh iya kenalkan. Dia adalah Robin. Anak pemilik restoran ini. Usianya hanya selisih 1 tahun diatasku. Sumpah! Orangnya gak banget! Bawel, jail,cerewet,pokoknya gak banget deh

Kalau dia bukan anak pemilik restoran,dah tak pites! Ngeselin sih!

13.00

Tak terasa jam istirahat sudah usai. Aku kembali bekerja mencuci piring. Dan menyelesaikan pekerjaanku

Aku bekerja lebih semangat dari sebelum jam istirahat. Ya...kalian tahu kan perutku sudah terisi kencang?wkwkwk

Jam pulang

Tak terasa shif ku hampir habis. Ketika jam menuju angka 4 segera kuhentikan pekerjaanku.

"Rossa kamu dipanggil ke ruang staf" kata kak johan

"Iya kak"kataku

Kulangkahkan kakiku menuju ruang staf disana kujumpai pak Ardi sekalu pemilik restoran

" Rossa,ini gaji kamu hari ini "kata pak Ardi sambil memberikan uang 200.000

" pak apa tidak terlalu banyak?biasanya kan hanya 150.000"kataku tak yakin

"Tidak apa apa,hari ini kamu bekerja dengan baik. Toh hari ini restoran lagi rame" jawab pak Andi dengan santai

"Terima kasih banyak pak. Kalau gitu saya pulang dulu." pamitku sambil tersenyum

Kulangkahkan kakiku menuju parkiran. Kukayuh pedal sepedaku dengan sigap. Ingin ku pulang menuju kasur untuk rebahan. Tapi ya kalian tahu sendiri lah ya kenapa aku malas ke rumah

Akhirnya kukayuh sepedaku menuju masjid. Kuambil air wudhu dan melaksanakan sholat ashar

Setelah sholat kulaksanakan,jam menunjukkan pukul 4. Akhirnya Kukayuhkan sepedaku menuju toko buku. Disana,aku mencari buku matematika yang diperintahkan bu Anggi untuk dibeli.

Sebenarnya aku benar benar  sayang seribu sayang membelinya. Secara...ya...gitu deh -_- . Akhirnya dengan berat hati aku membelinya.

Setelah itu kukayuh pedalku menuju rumahku. Pada akhirnya ya...kembali ke rumah.

Kubuka pintu rumahku perlahan dan berjalan benar benar pelan. Kubuka pintu kamarku dan mengunci pintunya. Kutunggu adzan magrib dan isya untuk melaksanakan  sholat

Setelah itu kutatap plavon kamarku. Dalam hati aku berkata:

Capek mah!
Aku capek!
Tinggal sama ayah gila
Harus mikirin semua pengeluaran
Harus mikirin asal pemasukan
Dibully di sekolah karna gemuk dan jelek
Harus kerja setiap weekday dan weekend

Capek mah !
Mamah suka ya aku disini sendiri
Sendiri di dalam kegelapan ini
Sendiri di dalam lubang kecil tak terlihat
Sendiri menghadapi neraka dunia menyedihkan

Capek mah...
Aku ini masih 15 tahun
Mamah gak inget?

Mamah emang udah pergi bertahun tahun
Mamah emang  udah hilang dari bagian dunia
Tapi aku masih kangen mamah
Aku masih pengen peluk mamah
Pengen cium mamah
Pengen tidur sama mamah

Kenapa sih mamah gk ngajak aku!
Kenapa mah!!

Tak kusadari air mata mulai menetes di pipiku. Menyapu wajahku yang sendu. Membasahi bantalku bak hujan yang semu

Ahir akhir ini, menangis seperti menjadi rutinitas harianku. Setelah menangis tanpa suara, kelopak mataku mulai berat dan akhirnya tertidur

Enjoy guys :D

ROSSA'S LIFE JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang