Part 2 [ New School ]

16.6K 1.9K 91
                                    

Part ini juga di revisi ya..
Semoga kalian suka..

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





^O^





Flasback On



Suara gemuruh terdengar saat dia baru saja menginjak sebuah tempat yang selalu ramai saat malam hari, Senna tak mampu menahan bau tak sedap yang masuk ke rongga hidungnya. Melihat banyak kerubunan pria yang sempoyongan melewatinya, Senna mengeratkan mantel yang dia pakai dan mencengkeram botol sprayer racun yang di berikan Ares.

Jujur saja Senna sangat takut untuk masuk ke dalam, jika saja bukan demi sahabatnya yang tengah berulang tahun hari ini maka dia tidak akan pernah mau datang ke tempat ini. Lagipula umurnya yang masih lima belas tahun, ilegal untuk masuk ke sebuah club malam. Senna nekat datang tanpa memiliki izin dari keluarganya, alasan dia melakukan hal nekat ini untuk sahabatnya.

Senna janji setelah bertemu dengan sahabatnya untuk mengucapkan selamat dan memberikan hadiah, dia akan langsung pergi meninggalkan tempat haram ini.

Langkah Senna terhenti saat dia mendengar sebuah bincangan dari suara yang dia kenal yaitu dari teman sekelasnya, suara mereka bisa terdengar dibalik suara keras disekeliling dari tempat Senna berdiri dan Senna melihat semua temanku tengah duduk membelakanginya.

"Kakaknya itu jahat, apalagi aku dengar bahwa ayahnya dulu adalah seorang pembunuh bayaran."

Kening Senna mengernyit mendengar itu, karena penasaran dengan apa yang mereka bicarakan akhirnya Senna memilih untuk menguping.

"Benarkah? Tapi jika mereka jahat, kenapa polisi tidak menangkapnya?"

"Itu karena mereka kaya, mereka membayar polisi agar tidak tertangkap."

"Jika benar begitu kenapa kau mau berteman dengannya?"

"Itu karena aku kasihan padanya lagipula aku bisa ikut terkenal jika berteman dengannya."

"Dasar teman yang sangat jahat. "

"Yah mau bagaimana lagi, ini permintaan ayahku juga untuk berteman dengan gadis manja itu."

"hei pelankan suaramu, bagaimana jika ada yang melaporkannya."

"memangnya siapa? hanya aku yang dipercaya olehnya dan juga keluarganya."

"Apa kau mengundangnya?"

"Tentu saja tapi aku sangat yakin dia tak akan pernah datang, mengingat betapa manjanya dia."

"Jangan berbicara seperti itu, bagaimana jika keluarganya tahu bahwa putri mereka memiliki teman sepertimu? kau pasti akan terbunuh."

"Sudah kubilang, Senna tak akan membiarkanku terbunuh."

𝐋 𝐎 𝐓 𝐔 𝐒  Where stories live. Discover now