#3. Cinta Lama Belum Kelar

267 47 21
                                    













Turun dari motor, Rachel pengin mengubur diri saking malunya. Tapi, dia tetap punya etika buat ngucapin terima kasih ke Cendric. Ah, Cendric pemuda bermata sipit yang siaga menolongnya tadi. Entah kenapa di mata Rachel Cendric ini gagah banget, ganteng sih nggak tapi apaya keliatan heroik dan sigap, tipe cowok-cowok indomart alias 24 jam selalu ada.

"Masih nyeri perutnya?" Pertanyaan Cendric bikin Rachel kembali ke kesadarannya.

"Masih." Cicit Rachel pelan, kenapa dia jadi malu-malu kucing begini??

"Istirahat dulu di UKS jangan lupa minta obat ke Bu May."

"Iya kak, sekali lagi makasih." Kata Rachel sambil jalan, jadi kepalanya tetap noleh ke belakang sampai gak sadar ada batu besar di depan.

"Aduh!"

Rachel jatuh dan dengan sigap kedua pemuda itu berjongkok disebelah kanan dan kirinya. "Lo gak papa?" Tanya Cendric khawatir terus dia noleh ke samping kanan Rachel, "saudara Melvin, bukannya kaki anda terkilir?"

Pemuda jangkung itu refleks terduduk memegangi pergelangan kakinya. "Ah iya, gue lupa kak."

Cendric berdiri, berkacak pinggang sambil menatap tajam Melvin yang kini goleran di tanah. "Bohong kan lo? Ngaku gak?"

Cuma, "hehehe." Jawaban yang keluar dari mulut pemuda jangkung itu.

"Sini lo gelut sama gue!" Tantang Cendric menaikkan lengan seragamnya.

"Ampun kak,,,,"

Berlanjut adegan kejar-kejaran di lapangan. Cendric nendangin kakinya ke udara, Melvin lari kayak habis kepergok maling ayam.

Rachel menghela nafas panjang, kenapa dia merasa jadi orang ketiga diantara hubungan mereka? Tapi yang bikin Rachel penasaran, udah setahun lebih tapi kenapa baru sekarang dia satu frame sama Melvin. Mulai dari tabrakan di lapangan, sekarang satu motor bonceng tiga. Tapi kayaknya cowok itu gak punya perasaan apapun ke dia, ya jelaslah Chel. Pertama kalian gak akrab, sekedar kenal nama doang. Kedua kayaknya dulu hampir tiap hari dia curi pandang ke Melvin gak tahu kalau tuh cowok. Jadi bisa disimpulkan, kisah cintanya bertepuk sebelah tangan, sad ending.

Stop menebak-nebak isi hati orang, sekarang dia perlu istirahat. Gak perlu minum obat karena tadi pagi udah. Ruang UKS gabung sama aula tapi ada sekatnya. Cuma satu dua orang yang ada disini itupun lagi pada tidur. Sumpah horor banget, sepi terus ruangan di samping aula tuh tempat penyimpanan gamelan. Kan gak lucu masih pagi ada suara gamelan padahal gak ada yang mainin.

Bertambah horor begitu Melvin lewat, terus nempatin matras di sampingnya, ya walaupun sebelahan ruangan cewek sama cowok disekat kok.

Hening lagi.

Rachel-pun terlelap ke alam mimpi.













🏀













Suara adzan asar dari musala membangunkan tidur Rachel. Gadis itu sudah merasa lebih baik, perutnya tidak nyeri lagi. Rachel-pun bergegas meninggalkan ruang UKS setelah mendengar bising-bising di luar. Kondisi lapangan mulai ramai, beberapa siswa sudah pulang wide game dalam keadaan basah kuyup bikin iri gadis itu. Ini pasti habis nyebrang sungai.

Sekarang dia nyari regunya, regu bangkai. Kayaknya belum pulang deh, Regu Yuna, Jihan sama Wanda juga belum nongol. Rachel memutuskan duduk di depan aula saja sambil menunggu.

Sampai dua orang cowok lari ke arahnya heboh.

"EPIIIIINNNNN." Teriak si rambut ikal, berlari melewatinya.

Girls Bisquad Where stories live. Discover now